Puisi tanah air 4 bait, pertiwi tanah kelahiran tercinta, karya sederhana bahan belajar dalam mengasah kemampuan penulis untuk menuangkan ide-ide dan gagasan yang ada di pikiran. Sangat sederhana tapi cukup lumayan untuk tambahan referensi.
Ilustrasi: Tanah Kelahiran
Tema yang diusung pada karya kita kali ini adalah cinta tanah air, seperti jelas terlihat pada judul. Puisi ini masih jauh dari sempurna, bahkan mungkin tidak layak disebut puisi.
Tapi, puisi ini merupakan hasil jerih payah dan pemikiran yang tentunya patut diapresiasi sebagai langkah awal belajar menulis. Siapa tahu bakat terpendam bisa digali.
Mungkin puisi berikut ini lebih cocok untuk rekan-rekan pelajar yang masih belajar. Karena karya ini bisa dijadikan sarana belajar untuk menulis sebuah karya sastra. Seperti apa, mari kita baca langsung.
Pertiwi Tanah Kelahiran Tercinta
Puisi Belajar oleh Irma
Pertiwi, tanah tercinta
Pertiwi, Indonesia terkasih
Di bumimu, dipangkuanmu ku hirup nafas pertamaku
Lahir di dekapan kasih sayang
Di tanahmu yang gembur
Orang tuaku menanam asa
Merajut mimpi membesarkan kami
Putra putri negeri
Kami tumbuh dengan kehangatan mentarimu
Bermain di rindang hutanmu
Terlelap di bintang malammu
Pertiwi, tanah air tercinta
Di perutmu kau siapkan semua
Untuk ibu mengandung
Segala makan dan buah
Menempaku, kuat
Syukurku,
Atas engkau pertiwi
Tanah indah nan kaya
Tempat aku dilahirkan
Yuk kita bahas sedikit mengenai karya tersebut. Dari judul, “Pertiwi Tanah Kelahiran Tercinta”, jelas sekali bahwa penulis ingin menggambarkan kecintaannya kepada “Pertiwi”. Siapakah “Pertiwi” yang dimaksud?
“Pertiwi” yang di maksud adalah bumi Indonesia sebagai tanah kelahiran tercinta. Penulis ingin menekankan bahwa ia lahir di sebuah Negara yang sangat ia cintai, Indonesia.
Mungkin itu yang bisa digali dari judulnya. Lalu bagaimana dengan isi didalamnya? Apakah sesuai dengan judul tersebut?
Puisi 5 bait karangan sendiri tersebut memang mengisahkan tentang rasa cinta dan kebanggaan penulis terhadap tanah airnya dimana ia dilahirkan. Hal itu bisa dilihat dari bait – bait yang ada didalamnya.
Bait pertama berisi penekanan terhadap inti dari puisi tersebut. Di bait ini dijelaskan secara gamblang bahwa si “aku” lahir di bumi pertiwi yaitu Indonesia.
Larik yang berbunyi “di bumimu, dipangkuanmu ku hirup nafas pertamaku” jelas berisikan hal tersebut.
Kata “nafas pertamaku” merujuk pada kelahiran seseorang dimana seorang bayi akan menghirup nafas untuk pertama kalinya di bumi setelah ia dilahirkan.
Bait-bait selanjutnya pun mendukung inti kisah yang diangkat. Dibait kedua digambarkan bagaimana orang tua “aku” mengandalkan atau menggantungkan harapan besar pada tanah air Indonesia untuk membesarkan anaknya.
Bait-bait selanjutnya pun demikian, bagaimana menurut rekan semua? Tidak cukup bagus ya, tapi jangan dihina ya, namanya juga belajar.
Yang jelas rekan bisa menggunakan karya puisi tanah air tersebut untuk sekedar bahan bacaan atau bahkan sebagai media belajar. Dari puisi itu kan bisa dicari kesalahannya dan sebagainya.
Oh iya, selain judul di atas masih ada lagi beberapa karya lain yang sudah disiapkan, silahkan dibaca juga. Jangan lupa untuk kembali lagi besok ya. Salam.