Insiden jatuhnya lift dari kondisi normal telah menyebabkan orang orang terluka dan harus dibawa ke rumah sakit. Petaka itu terjadi di blok M Square, Jakarta selatan, setelah shalat jumat. Masyarakat berdesakan masuk lift dilantai tujuh pusat perbelanjaan itu sehingga melebihi kapasitas muatan.
Akibatnya yang terjadi lift kelebihan muatan dan tidak mampu lagi menanggung beban karena banyaknya orang yang didalamnya.
Insiden ini telah membuka mata kita, bagaimana orang ketika terdesak dan terburu buru banyak meninggalkan rasionalnya sehingga tidak memperhatikan keselamatan.
Banyak pihak menyayangkan kejadian ini. Mengapa hal ini bisa terjadi saat baru saja orang orang selesai menunaikan shalat jumat.
Seharusnya mereka bersabar bergantian memasuki lift agar keselamatan mereka terjamin dan tidak menimbulkan kecelakaan. Namun nasi sudah menjadi bubur. Kejadian itu telah mengakibatkan sekitar 25 orang terluka. Mereka ada yang luka parah ada yang luka ringan.
Bahkan ada yang sampai patah tulang belakang dan patah leher. Sungguh ironis jika mereka bersabar tentu hal ini tidak akan terjadi.
"Kondisi di lift penuh. Sinyal lift berbunyi namun tetap dipaksakan." Kata ati. 35 saksi yang juga pengawas, petugas kebersihan di blok M Square, jumat 17 maret 2017.
Dalam hitungan menit ati mendengar benturan suara yang cukup keras dan kencang dilantai dasar. Saksi lain Herman mengatakan, korban yang ada sangat syok.
Widya Ningrum siswa SMA Dharma Karya Melawai, naik lift naas itu dari lantai lima ke lantai tujuh. Menurut dia lift penuh namun tidak ada yang mau keluar. "Saat turun lift terasa berbeda. Dilantai lima sempat berhenti kemudian lift jatuh ke ground.." kata dia.
Kejadian ini seharusnya mengingatkan kita akan kesabaran dan tidak terburu buru ketika menaiki sesuatu. Seharusnya orang orang bersabar dan menunggu orang lain agar keselamatan bersama dapat tercapai. (Gunarto)
