Puisi Kemanusiaan tentang Petani yang Nasibnya Tak Pernah Lebih Baik – seharusnya aku tersentuh, seharusnya aku sedih ketika melihat mereka kelaparan dan hanya kenyang dengan hutang yang menumpuk.
Tapi kadang aku terlalu sibuk dengan urusanku sendiri. Kenapa? Karena aku juga memiliki hidup. Aku juga memiliki banyak perut yang harus selalu terisi.
Tapi. Jangan semudah itu menyalahkan aku. Dalam hatiku, di lubuk hati yang paling dalam, masih ada rasa iba dan belas kasih untuk mereka.
Aku bukan buta. Aku tak berdaya. Aku hanya bisa sesekali, menyelipkan harapan dan doa diantara permintaanku yang sepanjang jalan.
Bicara mengenai kemanusiaan memang masih banyak hal di lingkungan kita yang patut kita perhatikan lebih jauh. Masih banyak ketimpangan, masih banyak orang yang hanya bisa berjuang untuk mengisi perut.
Puisi kali ini mungkin bisa mengingatkan kita atau mungkin bisa menjadi pelajaran berharga bagi kehidupan kita. Mudah-mudahan ada inspirasi dan motivasi untuk berjabat tangan, saling peduli.
Petani dan Hidup yang Tak Kunjung Baik
Puisi Tema Kemanusiaan oleh Irma
Lihatlah
Petani menangis tanpa air mata
Lihat kulitnya yang legam
Tengok pipinya yang keriput
Mereka menahan lapar
Hatinya menahan pilot
Otaknya terbelit hutang
Demi bulir beras untukmu
Berat, mereka bertahan
Memegang kuat harapan esok
Panen melimpah harga lumrah
Demi bulir untukmu
Aku
Lensa cekung mata minus
Saksi susah hidup petani jalani
Waktu tahun berganti
Sama perih lalui
Wah, kalau kita menghayati apa yang ingin disampaikan dalam karya di atas bisa menangis. Apalagi kalau kita memiliki kedekatan tertentu dengan petani. Bayangkan. Bila orang tua anda petani.
Ya. Puisi kemanusiaan di atas seolah ingin membuka mata kita semua tentang bagaimana nasib kurang beruntung yang dijalani oleh sebagian petani. Tidak semua, mungkin.
Kita tahu, ada juga petani yang sukses. Bahkan bisa menguliahkan anaknya sampai sarjana. Banyak kok.
Tapi ternyata banyak juga yang nasibnya bertolak belakang. Serba kekurangan. Apapun itu dari lubuk hati yang paling dalam, mari kita berdoa agar mereka bisa memiliki kehidupan yang lebih baik.
Kalau tidak ada petani, khususnya petani padi, apa kita bisa makan nasi? Sebagian mungkin bisa tidak makan nasi. Tapi sebagian lagi, nasi merupakan makanan pokok yang tidak tergantikan.
Mudah-mudahan apa yang disampaikan dari karya sederhana di atas bisa berkenan dan bermanfaat bagi pembaca semua, khususnya admin dan penulis.
Mudah-mudahan juga, segera ada perbaikan kualitas kehidupan petani di kemudian hari. Kiranya itu saja untuk kali ini. Anda yang ingin menikmati karya lain silahkan memilihnya dibagian akhir pembahasan.
Jangan lupa bagikan juga karya menarik yang ada disitus ini dengan rekan pembaca lainnya. Mari kita bahu membahu menyebarkan kebaikan bagi kita semua. Salam damai, sampai bertemu di karya-karya amatir nan sederhana lainnya.