Waspada, Kekerasan dan Pelecehan Terhadap Anak oleh Pedofil Semakin Nyata

Kejahatan terhadap anak sudah sangat merajalela di Indonesia. Berbagai macam kejahatan terhadap anak sangat mengerikan dan jauh dari nalar manusia. Pedofilia misalnya, banyak orang tidak mengetahui bagaimana seseorang dapat mengidap penyakit ini dan bagaimana ia bergerak mencari mangsa yang berupa anak - anak.


Banyak yang menduga bahwa sebenarnya penyakit ini adalah penyakit trauma psikis yang diturunkan ketika seseorang mengalami seperti yang dialami ketika ia masih kecil.

Penyakit ini biasanya diakibatkan oleh trauma saat seseorang dilecehkan ketika masih kecil. Otomatis jika tidak ditangani dengan baik maka ia akan melakukannya seperti ia mengalaminya.

Masyarakat harus teliti dan hati hati ketika mendapati seorang anak dilecehkan secara seksual oleh orang orang di dekatnya.

Ini akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan mental dan ingatannya jika tidak ditangani dengan baik dan hati hati.

Banyak kasus kekerasan dan pelecehan terhadap anak memberi bukti bahwa Negara kita belum aman dan ramah terhadap anak. Bahkan, fakta saat ini Negara Indonesia masuk kedalam jaringan pedofil internasional terbesar ke 2 di dunia.

Sungguh mengerikan dan ironis mengingat Negara kita saat ini mengalami guncangan tidak hanya dari mental anak anaknya tetapi terhadap sistem pendidikan kita.

Baru baru ini bahkan kasus pedofilia banyak ditemukan di media media sosial. Bahkan mereka membuat grup orang orang yang berisi para pelaku pedofilia.

Seperti yang berhasil dibongkar oleh polda metro jaya. Polda metro jaya membongkar tindak pidana kekerasan terhadap anak berkedok komunitas dalam group facebook "official candy's groups".

Komunitas itu berisi para pedofil yang saling berbagi konten pelecehan dan pencabulan terhadap anak anak, termasuk foto ketika anak sedang dicabuli.

Kita tentu harus berhati hati dan harus menjaga keluarga kita dari kejahatan pedofil. Cara yang paling mudah adalah menjaga kualitas komunikasi keluarga agar setiap apa yang terjadi didalam keluarga kita, kita dapat mengetahuinya dan mencegahnya. (Gunarto)

Cerita lain:

Back To Top