Pengacara Sukses Marah Pintu Mobilnya Rusak dan Tak Menyadari Tangan Kanannya Hilang

Ceritanya, ada seorang pengacara kondang yang sangat kaya dan sombong. Pengacara tersebut sangat bangga dengan kepandaiannya sebagai pengacara. Ia juga sangat bangga dengan harta dan kekayaan yang mampu ia hasilkan.


Suatu ketika, ia membeli mobil lamborgini baru. Hari pertama mobil itu di tangannya, ia segera berangkat ke kantor, tak sabar ingin memamerkan mobil mewahnya tersebut. Belum sampai ke kantor, ia meraba tangannya dan menyadari bahwa jam tangannya ketinggalan.

Kebetulan di dekat kantornya ada sebuah toko jam ternama, ia pun berniat membelinya langsung di sana. Dengan mobil baru, ia melaju. Sampai di dekat kantor, ia pun memarkirkan mobilnya di pinggri jalan untuk membeli jam tangan.

Lamborgini berhenti. Ia mematikan mesin, membuka pintu mobil dan “prak…”, sebuah mobil bus berkecepatan tinggi menabrak pintu mobilnya yang setengah terbuka. Pintu mobil mewah itu lepas terpental dan hancur beberapa meter dari mobilnya.

“Sial, mobil gue…”, tangan kirinya langsung meraih smartphone dan langsung menghubungi unit pelayanan cepat kepolisian. Beberapa menit berselang, petugas kepolisian sampai di tempat itu.

Belum sempat petugas itu menanyakan apa yang terjadi, sang pengacara langsung marah-marah melampiaskan kekesalahan akibat mobil barunya yang hancur dan tak mungkin bisa diperbaiki seperti semula.

Setelah imosi pengacara itu sedikit reda, dengan ekspresi heran dan sangat tidak percaya, petugas polisi tersebut pun berkata, “saya benar-benar tidak habis pikir, bapak ini benar-benar materialistis ya. “Apa…!”, ucap pengacara itu.

“Anda terlalu fokus dan hanya memikirkan mobil mewah anda dan tidak peduli hal lain…”, ucap petugas itu

“Kenapa bapak justru berbicara seperti itu, mobil mewah saya hancur gara-gara pengendara konyol itu”, balas si pengacara

“Tidakkah bapak menyadari tangan kanan bapak dari siku ke bawah sudah tidak ada? Lengan bapak pasti putus saat pengendara tadi menabrak pintu mobil bapak”, jawab polisi. “Astanaga, ya ampun…”, teriak pengacara itu.

Back To Top