Kisah Seorang Pria yang Malu Saat Ditanya Resepsionis tentang Penyakitnya Ketika Berobat ke Dokter

Pernah datang ke sebuah klinik dokter praktek ya? Biasanya kan pasien yang datang ke sana akan ditanya dulu oleh sang resepsionis mengenai keluhan yang dialaminya. Nah, berikut adalah sebuah kisah menarik tentang seorang pria yang jengkel karena ditanya mengenai keluhan apa yang dialami.


Suatu ketika, seorang pria mengalami keluhan dengan alat vitalnya. Ia kemudian memutuskan untuk dating ke sebuah klinik untuk berobat dan berkonsultasi. Pagi menjelang siang, ia sampai ke klinik saat sudah ada antrian yan cukup panjang.

Dengan sabar ia menunggu, sampai setengah antrian sudah ia lewati. Karena merasa masih terlalu lama, ia pun mulai gusar. Tiba-tiba ia bangun dari tempat duduknya dan langsung maju menemui sang resepsionis.

Dengan sabar, resepsionis itu pun langsung bertanya kepada sang bapak tadi, “iya bapak, kenapa bapak tidak ikut antri?”, ucap sang resepsionis.

“Aku antri, tapi masih lama, aku sudah tidak tahan Bu…”, ucap bapak itu
“Hem, memangnya keluhan bapak apa?”, tanya resepsionis tadi
“Aduh, jangan ditanya Bu, malu…?”, jawab bapak tadi

“Lo, kok gitu, memang keluhan bapak apa?”, ucap petugas tadi
“Anu, ada masalah dengan alat vital saya…”, ucap bapak itu sambil memegangi celananya

Sontak orang-orang yang berada di antrian pun menatap bapak itu semua. Mereka menganggap kalau apa yang bapak itu ucapkan kurang pantas dan tidak sopan. Sang resepsionis pun kembali berkata, “bapak tidak seharusnya berkata seperti itu di tempat ramai”, ucapnya

“Tapi tadi Ibu yang bertanya seperti itu”, jawab bapak tadi
“Iya, tapi bapak bisa menjawabnya dengan perumpamaan, misalnya ada masalah dengan telinga saya bu, begitu pak…”, jelas resepsionis lagi

“Oh, begitu, iya deh kalau begitu…”, jawab bapak tadi
“Ya sudah, sekarang bapak kembali ke antrian dulu ya…”, pinta ibu resepsionis

Waktu berjalan, antrian terus berkurang sampai akhirnya bapak itu mendapatkan giliran. Dalam hati ia bersyukur karena mendapatkan giliran karena dibelakangnya juga masih banyak orang yang baru dating di antrian.

Kali ini, resepsionis masih bertanya dengan hal yang sama untuk bapak itu. Ia bertanya untuk mengetahui apakah bapak itu mengikuti sarannya atau tidak.

“Bapak, keluhan bapak apa?”
“Anu bu, ada masalah dengan telinga saya?”
“Hem… masalah dengan telinga ya, memang telinganya kenapa pak?”
“Em, aku Bu, sudah dua hari saya tidak bisa pipis, seperti ada yang menyumbat telinga saya”

Ruangan itu pun tiba-tiba riuh dengan suara tawa pasien yang sedang antri. Sang resepsionis hanya bisa menahan tawa mendengar jawaban dari bapak tadi. Ia pun akhirnya segera mempersilahkan bapak tadi untuk berkonsultasi langsung dengan dokter.

Back To Top