Kehidupan
memang tidak abadi, berputar dari waktu ke waktu. Kalau sekarang anda banyak
uang belum tentu tahun depan, kalau sekarang anda kesusahan belum tentu besok
anda akan mengalaminya. Kisah cerita lucu berikut menggambarkan sebuah kejadian
yang bisa dijadikan pelajaran.
Apapun
kondisinya, akan selalu lebih baik jika kita lebih mementingkan kebaikan. Tidak
perlu terlalu risau dengan harta, atau terlalu takut kelaparan. Dunia berputar
begitu cepat, susah senang akan bergulir dalam kehidupan kita.
Di
kisahkan, ada seorang pengusaha super kaya yang mempekerjakan seorang pria tuli
sebagai pencatat dan pengelola keuangan. Pengusaha tersebut adalah seorang
jutawan yang tak kurang uang.
Suatu
ketika, ia mengetahui bahwa pegawai tuli tersebut telah mencuri atau
menggelapkan uang miliknya. Tidak tanggung-tanggung, nilainya hampir setengah
dari dari penghasilannya dalam sebulan.
Ia
tahu benar bahwa pegawai tersebut yang mengambil uangnya. Namun begitu ia tidak
dapat melakukan apapun karena pegawai itu tuli. Akhirnya ia menyewa seorang
pengacara untuk membantunya menangani masalah tersebut.
Pengacara
yang ia sewa adalah pengacara terkenal yang bisa bahasa isyarat. Sang pegawai
pun di sidang di rumah pengusaha tersebut. Sang pengusaha memerintahkan
pengacaranya untuk menanyakan dimana ia menyembunyikan uang yang ia curi.
“Tanya
dia, dimana ia menyembunyikan uangku…”, ucap sang pengusaha. Dengan bahasa
isyarat sang pengacara pun bertanya, “dimana kamu menyembunyikan uang yang kamu
curi dari bos mu?”.
“Aku
tidak tahu apa yang anda bicarakan…”, jawab pegawai itu dengan bahasa isyarat.
Sang pengusaha pun naik pitam. Ia mengeluarkan pistol dan menodongkannya ke
arah kepala sang pegawai. “Tanya dia lagi!”, ucapnya kemudian.
“Ia akan membunuhmu jika kamu tidak mengatakannya”, ucap sang pengacara. Kemudian, sang pegawai itu pun berkata, “Oke, kamu menang, aku menyembunyikan uang itu di taman belakang rumahku, di bawah kursi taman, ku kubur di dalam kotak…!”, jawabnya dengan bahsa isyarat.
“Ia akan membunuhmu jika kamu tidak mengatakannya”, ucap sang pengacara. Kemudian, sang pegawai itu pun berkata, “Oke, kamu menang, aku menyembunyikan uang itu di taman belakang rumahku, di bawah kursi taman, ku kubur di dalam kotak…!”, jawabnya dengan bahsa isyarat.
Melihat
bahasa isyarat yang panjang, sang pengusaha pun segara bertanya kepada
pengacara itu apa yang ia katakan. “Baiklah, apa katanya!”, ucap pengusaha
tadi.
“Katanya,
anda tidak punya peluru, jadi percuma menodongku dengan senjata!”, ucap sang
pengacara. Sesaat setelah itu, suara peluru meletus, pegawai itu pun jatuh
bersimbah darah dan akhirnya pengusaha itu pun harus berurusan dengan hukum.