Cerpen
pendek dan menarik menjadi banyak pilihan untuk menghabiskan waktu
luang. Dengan cerpen singkat pendek seperti ini kita bisa santai di rumah dengan keluarga
tercinta, dengan adik atau kakak atau bahkan dengan orang tua.
Ya kalau lagi
santai juga bisa dengan kekasih atau pacar mungkin. Dari pada jalan tidak ada
tujuan maka akan lebih baik membaca cerpen seperti ini.
Ilustrasi Cerpen Pendek Sepanjang Hidup yang Singkat |
Cerpen yang akan kita baca kali
ini berjudul “sepanjang hidup yang singkat”. Kami tidak akan menceritakan
bagaimana isi cerpen ini.
Dengan begitu anda bisa penasaran dan ingin tahu kisah seperti apa yang dimuat. Kalau sudah tahu bagaimana ceritanya tentu saja cerpen itu tidak akan bagus lagi, benar tidak.
Dengan begitu anda bisa penasaran dan ingin tahu kisah seperti apa yang dimuat. Kalau sudah tahu bagaimana ceritanya tentu saja cerpen itu tidak akan bagus lagi, benar tidak.
Ya, ya, pastinya karya
sederhana ini juga cukup layak untuk dibaca. Cukup singkat dan tidak akan
membosankan, makanya anda tidak boleh melewatkan cerpen ini begitu saja.
Ini karya yang cukup menarik, selain yang ini masih ada juga yang lain. Jadi nanti di akhir anda juga bisa memilih cerita lainnya.
Ini karya yang cukup menarik, selain yang ini masih ada juga yang lain. Jadi nanti di akhir anda juga bisa memilih cerita lainnya.
Lumayan, bisa untuk tambahan
koleksi kisah menarik yang ada. Supaya tidak bosan dengan sering ke situs ini
maka akan semakin banyak referensi cerpen sederhana karangan sendiri yang bisa
anda baca.
Kalau sudah begitu anda tidak akan merasa bingung jika tidak ada kegiatan atau pekerjaan apapun. Sudah ya, dibaca saja ceritanya di bawah ini.
Kalau sudah begitu anda tidak akan merasa bingung jika tidak ada kegiatan atau pekerjaan apapun. Sudah ya, dibaca saja ceritanya di bawah ini.
Sepanjang Hidup yang Singkat
Sebut saja namaku Agung, aku adalah anak penderita kanker ganas yang
sedang merasakan jatuh cinta. Sementara itu Meli adalah kekasihku, dia adalah
kekasih setia yang selalu menemaniku dikala aku sedang sakit dan sehat. Meski
aku menderita penyakit yang sangat mengerikan, aku tetap bahagia menjalani
hidup.
Kini hidupku hanya tergantung kepada obat, bila kebutuhan obatku tidak
terpenuhi maka penyakitku akan kambuh dan dan harus dirawat. Terkadang aku
cukup jenuh karena gerakku terbatas dan aku pun sangat risih dengan penyakitku
yang selalu membutuhkan obat.
Pada suatu ketika aku dirawat dan dalam keadaan koma. Sementara itu
keluarga dan kekasihku selalu setia menunggu aku sadar.
Pak dokter,”Pak bu, penyakit kangker yang mengrogoti tubuh agung semakin
parah, bahkan harapan hidup Agung bisa dikatakan hanya sebentar lagi, itupun
bila dibantu dengan obat yang sudah saya berikan. Bila tanpa obat tersebut maka
nayawanya tentu tidak akan tertolong”.
Ibu dan bapakkupun menangis mendengar kabar tersebut, sementara aku masih
dalam keadaan koma dan belum ssadarkan diri. Tak lama kemudian aku sadar dan
memanggil-manggil ornag tuaku,”Pak, bu...!”.
Ayah,”Iya nak, ayah disini”.
Aku,”Aku minta maaf ya pak, sudah ngerepotin kalian”.
Ayah,”Kamu enggak perlu bilang seperti itu, sekarang yang terpenting kamu
harus sembuh”.
Aku,”Apa kata dokter pak buk ?”.
Ayah dan ibuku terdiam, tidak bisa berkata apa-apa.
Aku,”Buk, pak, jawab pertanyaanku”.
Ayah,”Kamu divonis tidak bisa hidup lama lagi nak, karena penyakit
kanker yang kamu derita sudah semakin parah”.
Aku pun merasa sedih dengan kabar tersebut, karena aku beranggapan berarti
aku tidak bisa menikahi gadis yang sangat aku sayangi. Satu hari kemudian aku
diperbolehkan pulang namun dengan keadaan tidak bisa jauh dari obat.
Sementara itu Meli datang ke rumahku untuk menjengukku.
Meli,”Kamu cepet sembuh ya, biar kita bisa pergi bareng lagi kaya dulu”.
Aku,”Kayaknya sudah enggak mungkin lagi, aku sudah divonis umurku tidak
lama lagi oleh dokter”.
Meli,”Yang mengetahui umur kamu itu Hanya tuhan, dokter tidak tau. Jadi
kamu jangan terlalu percaya dengan apa kata dokter”.
Aku,”Tetapi penyakit kankerku sudah parah, dan mungkin hanya hitungan
hari lagi aku hidup”.
Meli,”Plis, kamu jangan bilang seperti itu, terus terang aku sudah
sayang sama kamu, aku enggak mau pisah sama kamu”. Sambil menangis.
Aku,”Aku juga sayang sama kamu, aku pingin di sisa umurku yang sebentar
lagi ini, kamu selalu ada di sampingku, biar aku bisa pergi dengan damai”.
Meli,”Aku akan selalu disampingmu selamanya”.
Hari pertama masih bisa kulalui, sementara kekasihku sangat setia
disampingku dan mengurusku. Setidaknya hanya inilah yang bisa membuatku tenang
sebelum hingga aku akhirnya kembali kepada tuhan.
Tibalah di hari ke-5, di pagi hari kepalaku kepalaku terasa pusing sekali. Aku
pun terjatuh tidak kuasa menahan sakit, sementara ayahku berlari dan
menggendongku masuk ke mobil dan membawaku ke rumah sakit. Aku tidak sadarkan
diri, dan sesampainya aku dirumah sakit denyut nadiku sudah tidak ada.
--- oOo ---
Kalau anda punya kisah menarik,
seputar pengalaman atau mungkin kisah cinta yang anda alami, silahkan kirim
cerita anda ke situs ini agar diterbitkan.
Dengan membagikan kisah yang anda miliki maka orang lain juga bisa membacanya. Bisa saja anda terkenal, atau bisa saja karangan cerpen cinta pendek anda tersebut menjadi obat luka hati seseorang, siapa yang tahu.
Dengan membagikan kisah yang anda miliki maka orang lain juga bisa membacanya. Bisa saja anda terkenal, atau bisa saja karangan cerpen cinta pendek anda tersebut menjadi obat luka hati seseorang, siapa yang tahu.
Anda bisa mengirimkan cerita
melalui halaman yang sudah disediakan. Anda bisa mengirimkan cerita tersebut
dengan syarat penulisannya harus sesuai dan merupakan cerita karangan anda
sendiri yang belum pernah diterbitkan ditempat lain. Ya sudah, itu saja dulu
kali ini, silahkan dilanjutkan ke cerita berikutnya, salam!