Kali ini saya akan memberikan sebuah drama yang membahas tentang malas belajar. Drama ini bisa dimainkan untuk 5 orang pemain. Drama ini dibagikan sebagai contoh untuk bahan belajar kita semua.
Sengaja saya pilih tema pelajar sekolah agar dapat menjadi bahan
renungan dan pemikiran agar kita lebih giat lagi dalam menuntut ilmu.
Kalau tidak dari kecil nanti rugi dan menyesal makanya belajar harus rajin dan giat, jangan sampai malas. Demikian yang diceritakan dalam naskah drama kita kali ini.
Kalau tidak dari kecil nanti rugi dan menyesal makanya belajar harus rajin dan giat, jangan sampai malas. Demikian yang diceritakan dalam naskah drama kita kali ini.
Malas memang menjadi penyakit yang bisa
menyerang siapa saja, tua maupun muda, kaya atau miskin tidak akan bisa
terhindar dari rasa malas. Maka dari itu kita harus punya cara untuk
mengendalikan rasa malas yang ada dalam diri kita.
Apalagi kita masih pelajar, kita perlu belajar untuk bekal masa depan. Dengan membaca naskah drama pelajar berikut ini mudah-mudahan kita mendapatkan inspirasi untuk lebih semangat bersekolah.
Apalagi kita masih pelajar, kita perlu belajar untuk bekal masa depan. Dengan membaca naskah drama pelajar berikut ini mudah-mudahan kita mendapatkan inspirasi untuk lebih semangat bersekolah.
Drama 5 orang pemain tersebut berjudul "Malas
Kok Dipelihara". Berisikan cerita tentang anak sekolah yang malas belajar dan
mendapatkan hukuman dari gurunya di sekolah.
Pada akhirnya anak tersebut, berkat saran dan nasehat saudaranya, sadar dan tidak malas lagi. Ia berjanji untuk lebih semangat dalam belajar dan tidak akan bermalas-masalan. Seperti apa cerita selengkapnya, mari kita baca naskah dramanya di bawah ini.
Pada akhirnya anak tersebut, berkat saran dan nasehat saudaranya, sadar dan tidak malas lagi. Ia berjanji untuk lebih semangat dalam belajar dan tidak akan bermalas-masalan. Seperti apa cerita selengkapnya, mari kita baca naskah dramanya di bawah ini.
Naskah Oleh Mandes
Judul: Malas Kok Dipelihara
Tema: Pendidikan, Anak Sekolah
Pesan Moral: Jangan malas untuk belajar karena
belajar untuk masa depan kita sendiri
Para Pemain:
Ninno (Ayah)
Watty (Ibu)
Adite (anak)
Parise (anak)
Yajitte (anak)
Di pinggiran kota, di sebuah kampung kecil yang
penduduknya hampir maju terdapat sebuah keluarga yang cukup bahagia.
Keluarga tersebut tak kurang suatu apapun kecuali pendidikan. Keluarga tersebut memiliki anak kembar tiga yang saat ini sudah menginjak sekolah sma.
Mereka baru masuk sekolah menengah atas, masih tahun pertama tetapi salah satu dari mereka ada yang sangat malas belajar. Ingin tahu seperti apa ceritanya?
Keluarga tersebut tak kurang suatu apapun kecuali pendidikan. Keluarga tersebut memiliki anak kembar tiga yang saat ini sudah menginjak sekolah sma.
Mereka baru masuk sekolah menengah atas, masih tahun pertama tetapi salah satu dari mereka ada yang sangat malas belajar. Ingin tahu seperti apa ceritanya?
Ninno: Bu….! Anak-anak sudah siang kok belum
berangkat ke sekolah?
Watty: Lagi siap-siap pak, lagi pada mandi! La
bapak ini kenapa to, wong anak-anak yang mau sekolah kok bapak yang sibuk,
enggak ada pekerjaan pak?
Ninno: Ya bapak kan perhatian sama anak, apa salah Bu?
Ninno: Ya bapak kan perhatian sama anak, apa salah Bu?
Watty: Ya tidak. Adit…… Paris…… Yajit….. sudah
siang nak, hayo lekas pakai baju!
Adite: Iya bu…..!
Parise: Ibu ini, ya ini kita sedang pakai
baju!
Yajitte: Iya!
Watty: Iya cepat, sarapan lalu berangkat,
bapak sudah menunggu dari tadi!
Adite, Parise, Yajitte: Ya….
Tak lama setelah itu mereka sudah berangkat.
Adite, Parise dan Yajitte di antar oleh bapak mereka sampai di gerbang sekolah.
Ninno: Sudah sana, sekolah yang benar ya,
jangan nakal!
Adite: Iya pak..
Parise: Pak uang jajannya belum?
Yajitte: Iya pak, pulangnya kan lama!
Ninno: ya, ya… ini!
Parise: Ya sudah kami masuk pak!
Yajitte: Salah nikung…!
Ninno: Dasar anak kecil, bercanda saja!
Ayah Ninno pun langsung kembali ke rumah
setelah mengantar mereka. Di sekolah, mereka belajar seperti layaknya anak
sekolah.
Namun Adite terlihat tidak begitu memperhatikan guru. Ia lebih banyak bermain dengan buku dan pensil yang ia miliki.
Namun Adite terlihat tidak begitu memperhatikan guru. Ia lebih banyak bermain dengan buku dan pensil yang ia miliki.
Adite: Malas benar hari ini, baru berangkat
sudah dikasih tugas!
Parise: Namanya juga anak sekolah, ya di kasih
tugas dong….
Adite: Tapi kan baru masuk, ya berkenalan dulu
atau apa kan bisa
Yajitte: Aneh kamu tu, justru kalau tidak belajar kita yang rugi!
Yajitte: Aneh kamu tu, justru kalau tidak belajar kita yang rugi!
Adite: Memang rugi kenapa?
Parise: Kan sudah bayar iuran sekolah! Begitu
saja tidak tahu!
Adite: Sok kamu ini Parise, yang bayar kan
bapak ya yang rugi bapak lah!
Yajitte: Sudah, sudah, kita pulang saja
langsung!
Mereka pun pulang ke rumah, drama siswa malas belajar.
Sesampainya di rumah mereka langsung istirahat.
Watty: Anak-anak, makan dulu, setelah itu
sholat ya. Setelah sholat tidur dulu, baru setelah itu boleh main. Tapi jangan
lupa belajar!
Adite, Parise dan Yajitte: Iya bu….
Watty: Duh anak ibu, pintar-pintar deh…
(sembari meninggalkan mereka)
Yajitte: Setelah ini main game yuk, kamu kan
kemarin kalah
Parise: Iya, iya yang menang kemarin. Tunggu,
hari ini pasti aku yang menang
Yajitte: Ya lihat aja nanti. Yang kalah bantu
mengerjakan tugas ya!
Adite: Iya, aku ikut, kalian harus bantu tugas
aku ya!
Parise & Yajitte: Kalau kamu menang!
Adite: Pasti!
Awalnya kegiatan belajar mereka berjalan
dengan baik tanpa hambatan yang berarti tapi beberapa bulan kemudian Adite
mulai lupa belajar.
Ninno: Dit, dari tadi main game terus, sudah.
Makan sana, setelah itu belajar!
Adite: Ini kan hari minggu Yah!
Parise & Yajitte: Iya Yah!
Ninno: Hari minggu juga bukan berarti libur
belajar nak. Meski sebentar, belajar harus dibiasakan.
Adite: Malas ah!
Parise: Kalau aku sih tadi sudah Yah, tugas
dari Ibu Guru sudah selesai.
Yajitte: Aku juga sudah Yah, tinggal Adite
yang belum mengerjakan tugas!
Adite: Iya, iya….
Ninno: Ya sudah, pokoknya ayah tidak mau tahu,
kalian harus belajar meski sebentar. (Pergi meninggalkan mereka)
Satu jam kemudian
Watty: Adit….. kamu kok main game sendiri,
Paris dan Yajit sudah istirahat tidur siang tuh!
Adite: Ya Bu, tanggung!
Watty: Ayah tadi bilang apa?
Adite: Iya bu…
Karena terlalu asyik bermain game akhirnya
Adit lupa untuk mengerjakan tugas. Malam harinya ia langsung tertidur pulas
sementara kedua saudaranya masih sempat belajar. Akhirnya di sekolah pun Adit
di hukum.
Adite: Eh… tunggu, tunggu…!
Parise: Kenapa sih dit?
Yajitte: Iya kamu ini seperti ayam mau
bertelur saja!
Adite: Aku minta tugas kalian, cepat, aku lupa
mengerjakan tugasku kemarin.
Yajitte: Aduh adit…. Mana sempat, ini sudah
mau masuk!
Parise: Lagian kamu ini bandel sih, sudah di
ingatkan.
Yajitte: Pasti nanti tidak selesai dan kamu
kena hukum (sambil menyerahkan buku tugasnya)
Adite: Enggak lah, pasti selesai.
Karena tidak selesai akhirnya Adite dan
Yajitte dihukum. Adit dihukum karena tidak mengerjakan tugas sedangkan Yajitte
di hukum karena memberi contekan. Hanya Parise yang tidak di hukum.
Yajitte: Kamu sih Dit, aku jadi di hukum juga!
Adite: Ya maaf!
Parise: Makanya, lain kali jangan malas
belajar! Ingat kata ayah, belajar itu untuk kita sendiri, coba nih seperti aku
jadi di sayang ibu guru dan pak guru, kan enak!
Yajitte: Iya benar Dit, besok kamu jangan
malas belajar deh!
Adite: Iya deh, aku janji…!
Parise: Ya sudah..
Yajitte: Iya, yuk kita pulang, yang penting
besok jangan sampai di hukum lagi.
Begitulah, akhirnya anak-anak pak Ninno dan bu
Watty kompak untuk semangat belajar. Adite, Parise dan Yajitte berjanji kepada
orang tuanya untuk rajin belajar.
Dan orang tua mereka pun akhirnya memberikan kejutan yaitu membelikan mainan game baru, dengan syarat mereka harus mendapatkan peringkat di sekolah.
Dan orang tua mereka pun akhirnya memberikan kejutan yaitu membelikan mainan game baru, dengan syarat mereka harus mendapatkan peringkat di sekolah.
--- Tamat ---
Dengan
tambahan drama tentang malas belajar tersebut maka kita mendapatkan koleksi baru
untuk karya-karya drama yang bisa kita baca dan bisa kita pelajari.
Mudah-mudahan cerita drama yang sederhana di atas bisa menjadi inspirasi bagi
kita semua.
Dan semoga naskah tersebut bisa dijadikan contoh untuk bahan belajar membuat drama. Jangan lupa setelah ini jangan lupa juga untuk melihat beberapa naskah lain dibagian bawah.
Dan semoga naskah tersebut bisa dijadikan contoh untuk bahan belajar membuat drama. Jangan lupa setelah ini jangan lupa juga untuk melihat beberapa naskah lain dibagian bawah.