Cerita Cerpen Ulang Tahun Sweet Seventeen yang Tak Terlupakan

Contohcerita.com - cerpen tentang ulang tahun sweet seventeen (ulang tahun ke-17) memang menjadi salah satu cerita yang cukup membuat penasaran. Bagaimana tidak, untuk remaja, usia tujuh belas adalah usia yang sangat istimewa dimana remaja sudah mulai mengenal banyak hal. Kira-kira, kisah cerpen ini bagus tidak ya?

cerpen tentang ulang tahun sweet seventeen 17 tahun
Cerpen tentang ulang tahun ke 17 (sweet seventeen) yang tak terlupakan
Genap sudah usia ku pada hari ini, menjalani sebuah harapan dan semakin bertambahnya umur dan cita cita baru.

Tujuh belas tahun lalu aku dilahirkan dengan penuh derita dan cinta dari sosok seorang ibu yang begitu besar pengorbananya.

Saat ini ibu masih menjadi primadona tindakan dan etika dari anak anaknya yang mulai tumbuh dewasa.

Ia menyaksikan sebuah jiwa mulai ketika kita mampu menjadi terhormat dengan upaya diri sendiri dan tidak membebankan segalanya kepada orang tua.

Ada satu momen indah yang tidak bisa aku lupakan, ketika ayah memberikan mobil baru untuk hadiah IPK ku yang pertama 3,5.

Di usiaku yang 17 ini aku sudah menginjak bangku kuliah semester pertama. Aku memang lain seperti anak anak sekolah ku.

Kata guruku aku mempunyai kecerdasan yang luar biasa, hingga di kelas dua aku diikutkan untuk mengikuti ujian nasional.

Dan hasilnya pun sangat memuaskan, bahkan aku mendapatkan nilai terbaik dari satu angkatan yang mengikuti ujian.

Tepat tahun ini aku merayakan ulang tahun ke 17. Ayah memberikan kado yang luar biasa kepadaku berupa mobil baru dan ciuman sayang.

Saat ini hanya ayah dan bunda yang aku cinta, ayah dan bunda berpesan setelah mendapat hadiah ini aku harus lebih rajin belajar.

Perjuanganku selama 10 tahun bersekolah begitu menyenangkan dan mengesankan terobati pada hari ini.

Pada hari ulang tahunku yang ke 17. Saat ini aku belum mempunyai pacar, sebenarnya banyak si yang mendekatiku.

Aku cantik, kaya, pintar dan baik. Banyak lelaki yang ingin menjadi pacarku di kampus. Namun aku memutuskan untuk tidak berpacaran dulu, aku ingin menyelesaikan studi dan ingin membahagiakan orang tua. (Gunarto)

Back To Top