Contoh Puisi Kebangsaan dan Analisis, Serdadu Bangsa

Contoh Puisi Kebangsaan, Serdadu Bangsa - Besar jasa prajurit bisa dilihat dari contoh puisi kebangsaan ini. Puisi ini menggambarkan bagaimana seorang prajurit berkorban demi tanah air tercinta. Selain itu, prajurit juga digambarkan sebagai sosok yang perkasa yang menjadi pembela sekaligus pelindung ibu pertiwi.

Contoh Puisi Kebangsaan dan Analisis

Mudah-mudahan karya terbaru ini bisa membangkitkan semangat kebangsaan dan kecintaan kita kepada tanah air Indonesia. Karya puisi kebangsaan yang indah berikut ini merupakan karya puisi 4 bait yang singkat namun memiliki makna begitu dalam.

Menggambarkan perjuangan, pengorbanan dan kesetiaan yang tinggi terhadap negara. Ada pesan dan nasehat berharga yang coba diutarakan oleh penyair, ada ajakan dan juga ada semangat yang ingin dikobarkan.

Mungkin, puisi berjudul “serdadu bangsa” ini bukan yang terbaik atau bahkan mungkin menjadi sebuah puisi yang sangat sederhana.

Tetapi setidaknya karya tersebut bisa menjadi hiburan sekaligus bahan renungan bagi kita yang suka dengan karya – karya seperti ini. Ingin tahu lebih jauh mengenai karya tersebut, mari kita baca berikut ini.

Serdadu Bangsa
Oleh Gunarto

Mereka ada untuk kita
Tanpa lelah selalu menjaga
Tanpa henti walau hujan menerpa
Sang prajurit pembela NKRI

Matanya panas bagai sang surya
Lidahnya keras bagai petir menggelegar
Ototnya kuat bagai baja
Semua demi Indonesia

Merah putih adalah jiwanya
Tak sepaham jika menentang dengannya
Bhineka adalah sifatnya
Melanglang tanpa lelah hanya mengabdi

Tapi tak seironis itu dia ada
Tentara hanya serdadu
Gaji kecil tak sesuai perjuangan
Meninggalkan asa demi bangsa
Tag: Puisi 4 Bait, Puisi Kebangsaan, Perjuangan

Secara keseluruhan, menurut kami tema yang ada dalam puisi di atas adalah perjuangan dan pengorbanan seorang prajurit dalam menjaga, membela dan mempertahankan tanah air. Tema ini dapat kita lihat dari keseluruhan makna yang terkandung dalam karya di atas.

Amanat yang terkandung dalam karya tersebut adalah hendaknya kita bisa menghargai dan menghormati jasa, perjuangan dan pengorbanan para prajurit dalam menjaga, membela dan mempertahankan tanah air.

Hendaknya kita juga bisa meniru semangat pengorbanan yang dimiliki oleh prajurit dalam menjalankan tugas mulia yang diemban. 

Selanjutnya, jika kita bicara mengenai tipografi puisi di atas maka dapat dengan jelas kita sebutkan bahwa puisi berjudul “serdadu bangsa” tersebut terdiri dari 4 bait. Masing-masing bait terdiri dari 4 larik.

Larik yang satu dengan larik lainnya saling berhubungan demikian juga dengan bait yang satu dengan bait lainnya. Selanjutnya mari kita lihat masing-masing isi dari bait tersebut.
Pada bait pertama sang penyair mencoba mengungkapkan bagaimana tujuan atau fungsi dari seorang prajurit. Dari penggalan bait “mereka ada untuk kita” dan larik “tanpa lelah selalu menjaga” dapat kita lihat bahwa fungsi prajurit adalah untuk kita - seluruh masyarakat Indonesia – yaitu untuk menjaga agar senantiasa dalam keadaan baik. Mereka yang akan membela jika ada yang akan melukai atau menyakiti kita. 

Pada bait kedua penyair menggambarkan dengan jelas bagaimana perawakan seorang prajurit. Digambarkan bahwa seorang prajurit adalah tegas dengan tatapan mata yang tajam dan lidah yang bagai petir. Badan prajurit begitu kuat sehingga digambarkan memiliki otot seperti baja, “ototnya kuat bagai baja” 

Penyair benar-benar menggambarkan seorang prajurit dengan begitu jelas. Dengan membaca syair puisi di atas kita akan bisa seolah melihat langsung bagaimana seorang prajurit yang badannya kekar, jiwanya besar dan semangat pengorbanannya tinggi.

Hal itu jelas digambarkan secara lengkap mulai dari bait pertama, kedua sampai pada bait tiga dan empat.

Selanjutnya, mengenai citraan atau imajeri dari puisi kebangsaan tersebut dapat kita lihat bahwa pada bait pertama, kedua, ketiga dan ke empat, citraan yang digunakan adalah penglihatan. Larik-larik dalam bait tersebut seolah benar-benar bisa kita lihat dengan mata kita langsung.

Melalui larik demi larik yang ada maka akan tergambar dengan jelas sosok seorang prajurit yang menjadi pengayom dan penjaga bagi masyarakat. Demikianlah, sedikit yang bisa kami ungkapkan atau kami analisa atas puisi kebangsaan di atas.

Mungkin ada beberapa unsur instrinsik atau ekstrinsik yang belum terjamah dalam analisa singkat di atas. Mudah-mudahan anda semua bisa melengkapi dan bisa memberikan penilaian atas karya sastra sederhana di atas. Itu saja untuk kali ini, silahkan lanjut ke karya selanjutnya dibagian bawah.

Back To Top