Entah curhat entah cerpen, kalau dilihat dari judulnya, kisah kali sangat menarik sekali untuk diikuti. Apalagi isinya merupakan tema cinta yang tentu akan sangat menarik untuk remaja. Tapi, terlepas dari tema, cerita berjudul "Cinta Tetap Hidup Meski Jasad Terkubur" layak untuk dijadikan bahan belajar menulis, khususnya cerpen.
Akan selalu ada manfaat yang kita dapat dengan membaca. Misalnya saja kita bisa mempelajari bagaimana cara menuangkan imajinasi dalam sebuah tulisan. Dari pada tidak ada kerjaan, mari ikuti saja cerita kali ini ya.
Cinta Tetap Hidup Meski Jasad Terkubur
Cerpen Cinta Remaja
Cinta adalah sebuah kata yang sangat fenomenal tidak hanya dari segi rasa, namun mencakup segala aspek kehidupan. Cinta akan tetap hidup meskipun jasad telah tiada? Itulah cinta, arti cinta sejati yang tetap tumbuh di hati meskipun jasadnya telah tiada.
Jaman sekarang banyak orang yang mencinta tapi tidak tahu
apa artinya cinta itu? Banyak yang mengartikan rasa suka atau kagum dengan rasa
cinta. Sebenarnya arti cinta dan suka itu sangat berbeda jauh sekali yang sudah
saya katakan di awal yaitu cinta itu benar sangat fenomenal tidak hanya dari
segi rasa namun mencangkup semua aspek kehidupan.
Sedangkan rasa suka itu hanya sebentar dan tidak memerlukan
waktu yang lama hanya beberapa menit saja kita bisa menumbuhkan rasa suka,
sedangkan untuk jatuh cinta itu tidak bisa dengan waktu yang sebentar, waktu
yang cukup lama untuk menumbuhkan rasa cinta itu.
Berawal dari kisahku dengannya saat pertemuan di salah satu
acara reonian sekolah tahun 2000, di sekolah ternama di Kota Begawani. Saat itu
aku belum mengenalnya aku tidak ingat kalau dia pernah sekolah di sini, sejak
pertama aku melihatnya aku sudah tertarik dengannya rasa suka ini mulai tumbuh
saat pertama kali aku melihatnya.
Singkat cerita, selang beberapa menit aku aku dikenalkan
oleh teman sekelas ku dulu, yang tidak lain dia adalah sepupunya. Aku pun
berkenalan dengannya dan namanya Towiyah gadis tomboy nan berhijab itu telah
memikat hatiku sajak pertama kali aku melihatnya.
Selang beberapa hari aku sering berhubungan dengannya
walaupun itu hanya lewat media elektronik saja, aku belum pernah bertemu lagi
sejak acara reunian itu.
Waktu pun berlalu, dan hubungan kami semakin lama semakin dekat walaupun hanya
beberapa kali pertemuan saat itu karena kesibukan masing masing membuat kita
jarang bertemu tapi sering berhubungan lewat medsos, hubungan kami semakin
dekat tapi saya belum juga mengungkapkan rasa cintaku kepadanya.
Hari hari berlalu dan bulan pun berjemput, setelah beberapa
kali aku bertemu dengannya aku tidak langsung mengungkapkan rasa cintaku
kepadanya aku menunggu waktu yang sangat tepat. Setelah beberapa hari, akhirnya
aku mengungkapkan perasaan ku ini walaupun dengan nada gemetar aku
mengungkapkanya.
“Maukah kamu menjadi pendamping hidupku…?” Dia terdiam
sejenak, selang beberapa detik dia tidak mengucapkan sepatah kata pun dan hanya
menganggukan kepalanya. Karena dengan keseriusan kita berdua, akhirnya kami
melanjutkan hubungan ini semakin dalam lagi dan ke jenjang pernikahan
---oOo---