Cerpen Singkat Liburan Menyenangkan - Kalau beberapa waktu lalu sudah
banyak diberikan karya-karya tentang liburan di berbagai lokasi wisata, kali
ini akan kita rangkum menjadi sebuah kumpulan cerpen. Tujuannya adalah agar
anda yang sedang mencari kisah-kisah dengan tema ini bisa lebih mudah menemukan
cerita yang diinginkan.
Berbicara mengenai liburan, ada
banyak tempat wisata yang bisa dituju. Ada liburan ke pantai yang indah dan
mempesona, ada liburan ke objek wisata bersejarah, ada agro wisata dan lain
sebagainya. Ada juga yang menghabiskan masa liburan dengan berkemah, mendaki
gunung dan sebagainya.
Ketika berlibur ke tempat-tempat
tersebut tentu masing-masing tempat akan memberikan kesan dan cerita yang berbeda,
benar tidak?
Kadang kita bisa menikmati suasana yang begitu mengagumkan, kadang ada juga kesialan-kesialan kecil yang terjadi saat liburan.
Kadang kita bisa menikmati suasana yang begitu mengagumkan, kadang ada juga kesialan-kesialan kecil yang terjadi saat liburan.
Banyak kisah yang bisa terjadi,
suka dan duka, letih dan lelah, tapi biasanya liburan akan berakhir bahagia.
Tapi tetap ada sial yang mungkin terjadi.
Kita tidak berharap sial, tapi ada kisah liburan yang berakhir jadi bencana, benar tidak? Lalu bagaimana dengan cerpen kali ini?
Kita tidak berharap sial, tapi ada kisah liburan yang berakhir jadi bencana, benar tidak? Lalu bagaimana dengan cerpen kali ini?
Cerpen singkat kali ini adalah
tema liburan yang bisa dikatakan cukup sedih. Dari judul bisa ditebak,
“perjalanan liburan yang tertunda” mengisahkan sebuah cerita tentang rencana
liburan yang gagal dilaksanakan. Seperti apa kisah selanjutnya, mari kita baca
saja berikut!
Liburan yang Tertunda
Cerpen
Singkat tentang Liburan
Suatu masa di pagi hari, waktu
libur sekolah. Aku, Agung dan Andi merencanakan untuk pergi ke suatu tempat
yang sangat indah. Kami ke sana untuk menikmati pemandangan yang begitu sangat
indah.
Sebelum itu, kami pun membeli
beberapa keperluan di pasar. Kami memutuskan untuk naik angkot jurusan ke pasar
yang tidak biasanya kami naik angkot.
Setelah menunggu mobil angkot
cukup lama lalu tibalah mobil angkot itu, tanpa kami menyetop atau
memberhentikanya mobil itu sudah mendatangi kami. Lalu kami naik dalam mobil
angkot dan bercanda riang bersama.
Setelah sekian lama kami bercanda
di perjalanan, akhirnya kami sempai juga di pasar. Aku di pasar membeli sepatu,
ikat pinggang dan jam tangan setelah susah payah menawar barang yang dibeli
akhirnya dengan harga pas saya membelinya.
Entah apa yang dibeli agung dan
Andi. Setelah cukup lama kami berputar putar di pasar lalu kami pulang.
Kami lagi yaitu menunggu
angkot untuk jurusan pulang. Dan tibalah
yang di tunggu lalu saya menyetop mobil angkot jurusan pulang. Setelah di
perjalanan kami mengobrol panjang lebar dan bercanda, tiba tiba diperjaanan
mobil yang kami tumpangi disetop cewek cantik.
Cewek cantik itu duduk pas
disamping Agung. Sejenak suasana jadi berbeda. Kami bertiga pun tidak bisa
berbicara sepatah kata pun terasa mulut kami terkunci tidak bisa apa - apa.
Sebelumnya kami ngobrol dengan
asyik dan bercanda tapi sekarang terdiam lesu seperti patung.
Tiba tiba suara dering telepon
terdengar keras dari arah depan dan membuat kami lebih tegang lagi. Setelah itu
saya memberanikan diri untuk ngobrol dengan cewek itu.
“mau kemana mbak?” tanyaku dengan
sedikit malu malu untuk mengatakanya.
“pergi” katanya dengan juteknya
dia menjawab
“iya mau pergi, tapi pergi
kemana” tanyaku lagi.
Belum menjawab pertanyaanku tiba
tiba cewek itu bilang “berhenti bang”. Lalu berakhirlah percakapan singkat
kami. Dengan perasaan menyesal saya belum menanyakan namanya dan meminta no
teleponya.
Setelah tidak lama akhirnya kami
juga memberhentikan mobil yang kami tumpangi karena sudah sampai ditujuan yaitu
pas di depan rumahku.
Kami jadi penasaran dengan cewek
ketika naik nagkot itu yang hanya berbicara kepadaku sangat singkat itu.
“Besok-besok kita sering naik mobil angkot aja ya agar bertemu dan bisa
berkenalan dengan gadis misterius di angkot itu…!”, ucap Andi tiba-tiba.
Setelah menghabiskan beberapa
waktu di rumah, kami pun bubar untuk siap-siap liburan esok hari.
“Kring… kring… kring…!” bunyi
telepon berdering. Ternyata telepon dari andi. “Gung, ayo kita berangkat, ga pake
lama!”
“Oke, tunggu sebentar”, tanpa
pikir panjang Agung langsung tancap gas, tanpa adanya persiapan apa yang harus
dibawa ataupun mengontrol sepeda motor yang dibawanya untuk berlibur itu.
Setelah sampai di rumah Andi
ternyata Andi pun tidak ada persiapan apapun untuk dibawanya?
“bro, ayo berangkat!”
“Ayo, lets go…!
Jenggleng motor dan tancap gas,
mengejar waktu agar sampai disana dengan cepat dan dapat menikmati sejuknya
udara dan pemandangan yang begitu indah dengan cukup lama.
Cukup lama diperjalanan ternyata
motornya mogok dijalan. Kami yang tidak tahu sama sekali dengan mesin motor itu
kebingungan.
“Kenapa berhenti?” Tanya andi.
Kita sudah kesiangan ini nanti kita tidak bisa menikmati pemandangan disana
dengan santai. “Gak tahu nih mogok kali nih” ujar Agung. “Aduh sudah siang ini”
jawab andi yang tidak sabar dan ingin segera sampai.
Kami yang tidak tahu dengan mesin
motor mengotak atik motornya apa penyebab motornya sampai mogok itu. Setelah
cukup lama ternyata kehabisan bensin.
Lalu cetus andi dengan tidak
sengaja “bensinya habis mungkin?”. Dilihatlah oleh agung, dan terkejutlah agung
karena tangki bensinya kering meronta ronta.
“Benar bensinya abis” kata agung.
“Memang tadi waktu mau berangkat
tidak di kontrol dulu”
“Katamu jangan pake lama, jadi
aku langsung tancap gas”
Lalu kami mendorongnya motor
untuk mencari bensin, tidak cukup jauh kami mendorong lalu menemukan bensin
eceran di tepi jalan. Di isilah dengan full tangki bensin motor itu.
Lalu tancap gas lah kami untuk
menuju yang kami inginkan dan direncanakan itu. Beberapa menit kami mengendarai
motor tiba tiba motor yang kami tumpangi pecah ban.
“Aduh sial kita” kata agung
“Apa mungkin Tuhan tidak
mengizinkan kita untuk pergi kesana” ujar andi
“Mungkin kali ya” jawab Agung
Lalu kami mencari tukang tambal
ban. Setelahnya kami mencari dan telah ditemukan lalu didatangilah tukang
tambal ban itu.
Waktu sudah menunjukan pukul
11:20 wib sedangkan perjalanan masih jauh lagi, Kumpulan Cerpen Singkat tentang Liburan yang Menyenangkan. Akhirnya kami memutuskan untuk
kembali dan menundanya perjalanan kami kali ini.
Kami yakin kalau dilanjutkan
perjalanan kami tidak menikmati pemandangan yang begitu indah dengan santai dan
tidak puas karena cumin sebentar menikmati pemandangan itu.
---oOo---