Cinta suci dalam sebuah cerpen
kerap kali menjadi perbincangan hangat di kalangan remaja. Cerpen cinta
tersebut bisa selalu menyita perhatian banyak pembaca khususnya dari kalangan
remaja yang memang sedang dalam masa mulai mengenal kekasih.
Cerpen berjudul “aku lelakimu”
berikut ini misalnya, bisa menjadi salah satu bacaan yang cukup menarik. Karya
cerita pendek berikut mencoba menggambarkan salah satu sisi dari kehidupan
asmara yang mungkin saja pernah terjadi.
Kisah yang diangkat tidak
begitu asing dan sudah umum namun dikemas dengan cara yang unik dan menarik. Jika
melihat sekilas kita tidak akan menyangka bahwa ada keindahan yang ditawarkan.
Jika dibandingkan dengan karya
lain di luar sana, cerpen
tentang cinta suci berikut ini kisahnya mungkin sama dan
terlihat membosankan. Namun coba dilihat lebih dekat bagaimana gaya penulis
dalam menyampaikan kisah sederhana tersebut.
Dibalik kesederhanaan bahasa
ternyata tersimpan juga keindahan seni, benar tidak? Sekarang lebih baik kita
lihat dulu bagaimana kisah tersebut.
Aku Lelakimu
Cerpen
Cinta Suci
Kau melihat, kau merasakannya, aku yang tidak pernah lelah
melindungimu, selalu memberi semangat kepadamu. Saat kau bersedih aku selalu
siapkan kata-kata yang bisa membuatmu tersenyum.
Dengan melihatmu tersenyum, ketengan hati dan jiwa selalu aku rasakan. Itu memang sudah suatu hal yang harusku lakukan sebagai lelakimu.
Dengan melihatmu tersenyum, ketengan hati dan jiwa selalu aku rasakan. Itu memang sudah suatu hal yang harusku lakukan sebagai lelakimu.
Sering kali kau bertanya kepadaku,”Masih setiakah kau
kepadaku ?”, ungkapmu ketika aku jauh dengamu.
Dengan mata yang tulus aku pun menjawab,”Aku selalu setia denganmu, karena cintaku adalah cinta yang murni dan cinta yang tak terbagi-bagi”.
Sedikit ragu terlihat dari raut wajahmu, namun aku siap untuk memberikan bukti kesetiaan bila memang engkau mau.
Dengan mata yang tulus aku pun menjawab,”Aku selalu setia denganmu, karena cintaku adalah cinta yang murni dan cinta yang tak terbagi-bagi”.
Sedikit ragu terlihat dari raut wajahmu, namun aku siap untuk memberikan bukti kesetiaan bila memang engkau mau.
Di stasiun tua aku menanti kedatanganmu yang turun dari
kereta.1 jam aku menunggu namun kereta belum jua datang, aku pun duduk sambil
membaca koran sebagai pengusir rasa sepi.
Tak lama kemudian keretapun datang dan berhenti di stasiun, sementara gemuruh penumpang yang turun mengganggu pandanganku mencari keberadaanmu.
Tak lama kemudian keretapun datang dan berhenti di stasiun, sementara gemuruh penumpang yang turun mengganggu pandanganku mencari keberadaanmu.
Aku pun mendekat ke pintu keluar kereta untuk bisa lebih
jelas mencari keberadaamu. Penumpang sudah habis namun engkau belum juga keluar
dari kereta.
Tak lama kemudian kau turun dari kereta sebagai penumpang terakhir. “Maaf sudah lama menunggu ungkapmu”, iatersenyum dan langsung memeluk aku dengan erat.
Tak lama kemudian kau turun dari kereta sebagai penumpang terakhir. “Maaf sudah lama menunggu ungkapmu”, iatersenyum dan langsung memeluk aku dengan erat.
“Tidak apa-apa kok, cuma satu jam menunggu, satu tahun juga
tetep aku tunggu kok”, ungkapku serius.
Kami pun berjalan dengan bergandengan menuju ke parkiran,
dan akan pulang ke rumahku. “Ini pak uangnya “, aku memberikan uang kepada
penjaga parkir. Aku pun masuk ke mobil dan bergegas pergi.
Di perjalanan aku sangat senang karena hari ini bisa melihat
sang kekasih dan bisa satu mobil dengannya setelah 2 bulan tidak ketemu. “Aku
deg-degan nih mau ketemu ibu kamu”, ungkapmu sambil menggenggam tangan kirimu.
“Sudah tenang aja, gak papa kok,”sambil mengelus rambutnya.
Tak lama kemudian aku sampai di rumah, dan pak satpam
membukakan gerbang rumahnya. “Terima kasih pak”, ungkapku dengan tersenyum, dan
pak satpan menjawab,”Iya den”.
Kami pun turun dari mobil, semenara kekasihku gugub dan berkata,”Gimana aku sudah cantik belum, aku grogi”.
Kami pun turun dari mobil, semenara kekasihku gugub dan berkata,”Gimana aku sudah cantik belum, aku grogi”.
“Sudah gak papa”, sambil menarik tangannya masuk ke rumah. “Ma…!
Mama…, aku pulang”, aku memanggil ibuku. Sejenak kemudian ibuku muncul, “Oh,
ini to Ren yang suka kamu ceritain sama mama, cantik ya”, ungkap mama setelah bertemu
Santi.
“O iya ma, kenalin ini Santi, yang sering aku ceritain sama
mama”.
“Halo tante”, ungkap kekasihku sambil mecium tangan mama.
“Iya saya mamanya Rendy”, ungkap sang mama.
Setelah pertemuanku itu, ibuku dan kekasih begitu rukun dan
akrab. Sepertinya ibuku mencukung penuh dengan hubunganku, aku pun menikah
sebulan setelah pertemuan tersebut. Aku lebih leluasa menjaganya karena kini
dia miliku seutuhnya.
---
oOo ---
Karya-karya seperti ini akan
menjadi koleksi karangan yang cukup unik. Bukan hanya itu, karya sederhana yang
lugas dan apa adanya ini bisa juga digunakan sebagai media kita dalam belajar
menuangkan ide-ide yang ada dalam pikiran.
Bukan tidak mungkin kita bisa tergugah dan tergerak mengetahui bahwa karya seperti ini saja banyak sekali yang membaca.
Mungkin setelah membaca cerita pendek (cerpen) di atas kita memiliki motivasi untuk berkarya, membuat sebuah cerpen atau bahkan novel berdasarkan pengalaman yang dimiliki.
Tidak salah bukan? Ya, terlepas itu semua mudah-mudahan satu cerpen terbaru tersebut bisa menjadi hiburan bagi kita semua. Itu saja, salam hangat dari kami.
Bukan tidak mungkin kita bisa tergugah dan tergerak mengetahui bahwa karya seperti ini saja banyak sekali yang membaca.
Mungkin setelah membaca cerita pendek (cerpen) di atas kita memiliki motivasi untuk berkarya, membuat sebuah cerpen atau bahkan novel berdasarkan pengalaman yang dimiliki.
Tidak salah bukan? Ya, terlepas itu semua mudah-mudahan satu cerpen terbaru tersebut bisa menjadi hiburan bagi kita semua. Itu saja, salam hangat dari kami.