Kisah Seorang Pemuda Tampan yang Sibuk Mencari Pacar Baru

Suatu hari di bawah langit ibu kota, lelaki yang tampan sedang nongkrong bersama teman temanya. Ketika itu lewatlah cewek cantik di hadapanya. Dengan sigap Adi yang merasa tampan itu menghampiri dan mengajaknya berkenalan.


Si cewek merespon dengan baik.  Dengan PD-nya cowok tampan itu pun langsung melancarkan aksinya. “Hay, boleh kenalan tidak”, ucap Adi kepada sang gadis tersebut.

Sang gadis tersebut pun merespon dengn baik, “hay juga, boleh saja…”, ucapnya. “Anak mana?”, lanjut Adi mencoba mencairkan suasana. “Suami saja belum punya, apa lagi anak”, jawab wanita tersebut dengan senyum simpul.

Mendengar jawaban sang cewek tadi sontak si Adi tadi jadi salah tingkah. Niatnya hanya menggoda justru disambut dengan godaan yang membuatnya terlihat konyol.

“Ah, kamu bisa aja… maksudku asal kamu dari mana?”, ucap Adi lagi.
“Mau tahu aja kayak pembantu…”, jawabnya sambil berlalu.

Tak mau kehilangan moment, Adi pun mengikuti langkah gadis tersebut. Ia mencoba terus mendekati wanita yang baru ia lihat tersebut. Ia pun mencoba mengganti pertanyaan, “aku minta no hp kamu dong…”, ucapnya sambil berjalan di sisi gadis tadi/

Bukannya menanggapi dengan serius, sang gadis tadi masih saja mematahkan setiap perkataan Adi, “kalau no hp saya buat kamu, aku tidak punya lagi dong?”, jawabnya sembari tetap berjalan.

Kali ini si Adi sudah mulai kehilangan kesabaran, “no hp kamu berapa…?” ucapnya dengan nada agak kesal. Melihat Adi yang masih bersemangat mengejarnya, sang gadis pun akhirnya memberikan nomor ponsel-nya.

Setelah kejadian tersebut mereka pun jadi sering telpon maupun sms. Setiap kali Adi sang cowok tampan menghubunginya, Adi selalu merayunya sampai akhirnya mereka menbuat janji akan meneruskan hubungan itu.

Hari - hari berlalu, waktu pun berlanjut, suatu hari cewek perempuan yang cantik itu menantikan kabar dari Adi. Sudah lewat sepuluh hari cewek itu menunggunya dan tidak ada kabar darinya. Sepertinya Adi bermaksud untuk memutuskan hubunganya. Tapi di sisi lain, cewek cantik itu terus saja mengirim pesan singkat.

“Kapan kita bisa pergi makan malam bareng.”
“Aku sekarang sangat sibuk, lain hari lah.”
“Kapan kira kira kamu tidak sibuk?”
“Aku tidak bisa memastikan waktunya, setiap hari aku selalu sibuk.”

Dengan tidak sabar gadis tadi pun bertanya lebih jauh mengenai waktu luang yang bisa digunakan untuknya bertemu dengan Adi.

“Kamu sedang sibuk apa?”
“Aku sedang sibuk sedang sibuk mencari calon cewek yang cocok untuku.”
“…?”

Saat itulah ia baru sadar bahwa ternyata lelaki yang tadinya ngotot ingin mendapatkan nomor ponsel-nya hanya sebatas iseng.

Malang, padahal sebagian hati kecil sang gadis sudah terbuka dan mulai suka dengan kehadiran Adi. Tapi, begitulah, masa lajang adalah masa untuk mencari calon pasangan yang benar-benar tepat, tidak salah bukan?

Tag : Cerpen, Cinta, Lucu, Remaja
Back To Top