Kisah Kocak Seorang Mahasiswa yang Jahil dan Usil

Dini hari terdengar ayam,  berkokok bersahutan. Begitulah setiap subuh, suara riyuh ayam  terdengar membangunkan orang sekampung. Tidak untuk kedua mahasiswa yang negekos bareng ini, mereka selalu bangun kesiangan.


Mereka kuliah di salah satu perguruan tinggi ternama di kotanya. Suatu hari kedua mahasiswa itu berangkat kuliah, karena sudah biasanya dosen berangkat terlambat  jadi mereka berangkat dengan santainya.

Ternyata dugaan mereka kali ini salah, dosen yang biasanya terlambat kini berangkat lebih awal, dan kuliah sudah berlangsung satu jam.

Di dalam kelas, keheningan mahasiswa yang sedang mendengarkan dosen memberikan materi, lalu tiba tiba terdengar suara ketukan di pintu. Kedua mahasiswa itu telat pun santai dan tidak merasa bersalah atas keterlambatan mereka masuk perkuliahan.

“Permisi, pak...”, ucap seorang mahasiswa dari luar kelas. “Tidak tahu aturan! Kuliah sudah satu jam, baru datang!”, ucap sang dosen dengan suara lantang. “Maaf, pak. Kami kira bapak terlambat satu jam seperti biasanya.”, jawab sang mahasiswa menyindir sang dosen.

“Ya sudah, masuk!”, jawab sang dosen kesal. “Makanya jangan suka terlambat juga….”, ucap sang mahasiswa dalam hati lalu masuk dan mengikuti mata kuliah yang sedang berlangsung.

Ketika mengikuti perkuliahan, kedua mahasiswa ini malah tidak mendengarkan mata kuliah yang sedang berlangsung. Ketika dosen memberikan pertanyaan mereka pun tidak bisa menjawab. Malah dengan bangganya mereka ngobrol seenaknya sampai membuat dosen marah.

“Menjawab saja tidak becus, eh malah bercanda dan ngobrol seenaknya. Sia-sia disini!”, ucap sang dosen. Sesaat kemudian ia mencoba melemparkan pertanyaan tersebut ke mahasiswa lain.

Dua, tiga mahasiswa mencoba menjawab tetapi dengan asal-asalan. Tentu saja, sang dosen kembali naik pitam dan kecewa serta marah para mahasiswanya yang dianggap benar-benar dungu bak keledai.

“Ayo, siapa yang merasa dungu BERDIRI…! ” sang dosen membentak. Kali ini sang dosen tadi sepertinya sudah tidak bisa lagi menahan emosi karena ulah para mahasiswa-nya yang tak tahu aturan. Beberapa menit suasana hening. Tiba-tiba dari bangku belakang seorang mahasiswa berdiri.


“Oh, jadi kamu si dungu itu…?”

“Bukan, bukan begitu pak! Saya hanya tidak tega melihat Bapak berdiri sendiri.”

Hari itu membuat dosen kesal setengah mati karena ulah mahasiswanya. Waktu pun berlalu, bel istirahat berbunyi di setiap sudut kelas. Para mahasiswa keluar berhamburan tidak tahu aturan. Kedua mahasiswa tadi menuju kantin universitasnya dan berbincang bincanglah mereka tentang dosen yang dibuatnya marah tadi.

“Saya heran dosen tadi, kalau mengajar selalu duduk, tidak pernah mau berdiri, kecuali kalau lagi marah”

“Ah, gitu aja diperhatiin, enggak penting tau”

“Ya iya sih, tapi kamu tahu engak sebabnya apa?”
“Barangkali aja capek, atau kakinya enggak kuat berdiri.”
“Bukan itu sebabnya, sebab dia juga seorang pejabat.”
“Loh, apa hubungannya dia sama pejabat!”
“Ya kalau dia berdiri, takut kursinya di duduki orang lain.”
“…?”


Saking asyik-nya di kantin, mereka pun sampai lupa waktu. Dalam satu hari mereka akhirnya hanya mengikuti satu mata kuliah saja. Selebihnya mereka hanya menghabiskan waktu di kantin sambil menggoda cewek sana sini.

Back To Top