Kisah Istri Setia dan Permintaan Suami yang Umurnya Tinggal 24 Jam

Kalau yang ini bukan tentang kakek Partono dan Partini, tetapi tentang sepasang suami istri dari daerah antah brantah nun jauh di sana. Kisah cerita ini merupakan kejadian sedih yang dialami suami istri yang mana sang suami mengidap penyakit mematikan.


Ceritanya, setelah beberapa waktu berjuang, suami istri itu pun menyerah dan menemui seorang dokter untuk terakhir kalinya. Pada saat cek tersebut, sang dokter dengan tegas mengatakan bahwa sang suami tidak akan berumur panjang.

Ia hanya mampu bertahan sampai 24 jam ke depan. Menyedihkan, tragis mereka berdua pun pasrah, sang suami juga sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi kecuali memanfaatkan waktu yang tersisa.

Sebut saja namanya Derry. Setelah pulang dari dokter, ia benar-benar menyerah. Saat itu malam sudah menjelang. Sambil menyeka air mata, Derry yang saat itu berbaring di ranjang dengan istrinya pun berkata, “ini adalah saat-saat terakhir bagiku”, ucapnya terisak.

Meski ia dikenal lelaki yang kuat, tapi air matanya tak henti berderai. Momen yang begitu krusial, mengharukan terjadi diantara mereka.

Derry dan istrinya saling berpeluk, meluapkan emosi masing-masing. Waktu berlalu, ia pun tiba-tiba menyadari bahwa waktunya hanya tinggal beberapa jam lagi tersisa.

“Sayang, sekali saja, sebelum esok pagi aku mati”, ucap Derry mengajak istrinya bercinta. Sang istri dengan setianya pun segera merengkuhnya. Bercengkrama dalam suasana yang begitu mengharukan, setelah itu mereka pun terlelap.

Meski begitu, bunyi jam dinding tetap terngiang di telinga Derry, ia tidak benar-benar tidur. Sampai waktu hidupnya tak lebih tinggal 4 jam lagi. Ia kemudian mengecup dagu sang istri untuk membangunkannya.

“Sayang, waktuku kurang dari 4 jam lagi, bisakah kita lanjutkan yang…”, ucapnya terpotong saat sang istri kemudian bangun dengan cepat, menghadap tepat di wajahnya dan berkata, “dengar sayang, bukan bermaksud bercanda, tapi aku harus bangun pagi-pagi sementara kamu tidak.”

Back To Top