Kasus penistaan agama memang telah menyedot banyak perhatian dari para masyarakat khususnya umat Islam. Pada kesempatan sebelumnya sendiri umat Islam sudah berulang kali melakukan aksi masa guna menuntut agar Basuki Tjahja Purnama, (Ahok), di penjara karena telah dituduh menistakan agama.
Kini umat islam akan kembali melakukan aksi jilid II pada, (21/2/17), dan sementara itu polda metro jaya sudah menyiapkan pasukannya sebanyak 10 ribu personil, untuk menjaga, mengawasi, dan mengamankan jalannya aksi 212, sehingga aksi bisa berlangsung damai dan aman.
Hal ini berdasarkan sebuah informasi yang termuat dalam situs Rebuplika.co.id, yang juga mengatakan bahwa umat Islam yang akan berdemo sendiri adalah umat Islam yang tergabung dalam Gerakan Nasional Pembela Fatwa (GNPF) MUI, dan juga Forum Umat Islam (FUI). Surat pemberitahuan sendiri sudah diterima polda metro jaya pada (18/2/17).
Polda sendiri sudah diminta untuk siap siaga untuk menghadapi kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi dalam aksi 212 tersebut, yang mana kemungkinan terjadinya ricuh, dan kemungkinan-kemungkinan yang lain yang akhirnya membuat demo sendiri menjadi anarkis dan merusak.
Aksi masa sendiri akan dilakukan di depan kantor DPR-MPRI, yang mana sesuai dengan undang-undang terkait dengan penyampaikan pendapat di muka umum, yaitu undang-undang 9 Tahun 1998 aksi akan dimulai jam 07:00 sampai dengan jam 18:00. Namun beredar kabar dimedia sosial bahwa aksi akan diadakan pada jam 08:00 sampai dengan 18:00.
Dalam demo kali ini masa aksi akan menyampaikan tuntutan terkait penjarakan penista agama, copot jabatan gubernur, hentikan kriminalisasi terhadap ulama, dan stop penangkapan terhadap para mahasiswa.
Ketegangan di ibukota Jakarta tentunya akan kembali terjadi pada 212 besok, karena ribuan masa uamat Islam akan tumpah ruah di hadapat para pejabat birokrasi Indonesia untuk menyampaikan aspirasi dari umat Islam seluruh Indonesia, sedang disisi lain petugas kepolisian juga sudah siap siaga untuk mengamankan jalannya masa aksi 212 ini.
Kita doakan aksi masa 212 bisa berjalan dengan aman, damai, dan tentram, serta tidak ada anarkisme yang terjadi dalam demo 212 tersebut. (Arif Purwanto)
Sumber: Rebulika.co.id