Polres Bogor Menangkap 4 TKA Ilegal Asal China yang Datang Menggunakan Visa Sosial Budaya

Indonesia negeri yang begitu besar dan kaya, hingga banyak warga negara lain yang begitu ingin tinggal di negeri ibu pertiwi ini. Negeri Indonesia ini sendiri mempunyai banyak kekayaan alam yang, hasil laut, hasil bumi, yang tentunya bisa digunakan untuk menunjang kehidupan yang sejahtera.


Tetapi pada kenyataannya Indonesia sendiri belum dikatakan sejahtera karena masih banyak kemiskinan, pengangguran, dan masalah sosial lain masih banyak kita temui, dan kita lihat sampai hari ini. 

Lalu tentu timbul pertanyaan dimanakah hasil kekayaan bumi kita yang sejatinya bisa digunakan untuk kesejahteraan rakyat..?

Semenjak adanya pasar MEA, kini nampaknya masyarakat Indonesia harus rela berbagi dan bersaing dalam mencari nafkah dengan para warga negara asing yang tinggal di Indonesia. Pasalnya jumlah warga negara asing di negara kita semakin hari justru semakin banyak dan cukup meresahkan para warga pribumi.

Yang lebih membuat resah adalah bahwa TKA ini mengambil alih pekerjaan para warga pribumi, yang sejatinya merupakan pekerjaan yang mestinya untuk warga pribumi guna kelangsungan hidup. Inilah yang kemudian kita artikan bahwa warga lokal harus bisa bersaing dengan TKA.

Dan belum lama ini ada berita yang mengatakan bahwa ada TKA yang bekerja sebagai pekerja kasar di tambang dengan secara ilegal di Bogor. Dan polres sendiri sudah mengamankan 4 TKA yang berasal dari China, yang merupakan buruh kasar asal China tersebut.

Ke-4 TKA ilegal itu sendiri adalah Zhao Jinbo (34 tahun), Zhang Giang (31), Xia Ran (32), dan Xhu Yong Jie (40). Ke-4 TKA tersebut bisa sampai ke Indonesia karena menggunakan visa sosial budaya. Sebelumnya ke-4 TKA ini juga pernah berurusan dengan pihak imigrasi Bogor dan dengan kasus serupa.

Inilah yang menjadi masalah baru yang mestinya pemerintah bisa mengambil keputusan dan kebijakan yang lebih memihak kepada warga lokal bukan warga asing. Sehingga kesejahteraan para warga negara lokal bisa lebih terjamin serta dapat direalisasikan dan bukan mimpi belaka. (Arif Purwanto)  

Sumber: Rebuplika.co.id

Back To Top