Cerita Dongeng Kura yang Cerewet – Banyak bicara
adalah hal yang sangat menyenangkan karena orang yang banyak bicara biasannya
mempunyai pikiran yang lepas, hal itu disebabkan segala ganjalan di hati selalu
di lepas dengan ucapan yang dapat dengan mudah untuk diucapkan oleh orang yang
senang untuk banyak bicara.
Tetapi
tahulah kita bahwa segala yang berlebihan tentulah tidak baik untuk diri kita sendiri,
dan juga tidak baik juga untuk orang lain. Di dalam cerita ini kita akan
mengetahui akibat dari banyak bicara tidak menempatkan pada tempatnya, sehingga
menimbulkan kejadian yang merugikan diri sendiri.
Judul
dari cerita ini adalah ”Kura-kura yang Tidak Dapat Berhenti Bicara”. Kisah ini cukup
lucu untuk kita simak bersama-sama karena di dalam cerita ini kita bisa melihat
karakter kura-kura yang tidak dapat untuk berhenti bicara. Sehingga karena
tidak dapat berhenti bicara kura-kura itu mendapatkan masalah dari kebiasaannya
itu.
Cerita
ini menceritakan tentang seekor kura-kura yang selalu berbicara dengan banyak
anak, monyet, burung, dan binatang lain. Hingga datangnya angsa di dalam
perairan tempat kura-kura itu membuat kura-kura mengobrol panjang lebar tentang
daerah selatan yang merupakan tempat tinggal angsa.
Dari
obrolan yang panjang lebar itu angsa mengajak kura-kura untuk pergi ke selatan
dengan bersama-sama terbang menggunakan katu yang kuat yang digigit oleh kedua
angsa pada kedua ujungnya, dan kura-kura meggigit tengahnya.
Sebelum
berangkat ansgsa memperingatkan agar kura-kura bisa berhenti bicara atau kalu
tidak gigitannya akan terlepas dan dia akan jatuh. Ketika berada di udara
anak-anak yang merupakan teman kura-kura semuanya melihat kepada kura-kura
sambil berkata-kata. Dan kura-kura yang melihat teman-temannya berbicara tidak
tahan ingin berbicara. Akhirnya dia berbicara dan terjatuh ke tanah.
Pesan
moral yang terkadung di dalam cerita ini adalah tentang berbicara memang banyak
manfaatnya tetapi juga banyak mudharatnya. Berbicara yang tidak menepatkan
situasi dan kondisilah yang dapat menimbulkan mudharat. Untuk itulah dalam
berbicara hendaklah kita bijak, kapan kita harus berbicara dan kapan kita harus
terdiam.
Pada
dasarnya berbicara itu baik terlebih berbicara tentang masalah kebaikan yang
bisa mempengaruhi pikiran orang banyak untuk bersama-sama menuju kebaikan.
Itulah bentuk kerja yang mengandung prilaku yang baik karena bisa merubah cara pikir
masyarakat yang semua kurang lurus menjadi lurus.
Terlebih
dia adalah seorang pemimpin, haruslah sering untuk berbicara guna memberikan
dorongan motivasi kepada rakyat dan anak buahnya. Karena berbicara juga bisa dikatakan bekerja,
karena ungkapan bekerja tidak hanya untuk membikin barang yang sifatnya nyata
atau materi, tetapi membikin barang yang bentuknya abstrak, seperti membikin
mensyet pikir, membikin motivasi dll.
Tetapi
sekali lagi berbicara akan mendatangkan manfaat yang besar bila ditempatkan
pada tempatnya. Dan berbicara akan mendatangkan mudhraat besar bila tidak
ditempatkan pada tempat yang tidak benar. Untuk demi datangnya manfaat yang
besar maka berbicaralah pada situasi, kondisi, dan tempat yang pas.
Manfaat
dalam berbicara itulah kesan yang kita dapat dalam cerita ini, selain itu juga
mudharat dalam berbicara. Kedua sifat tersebut bisa datang kepada kita dan bisa
datang menimpa kita tetapi tergantng pikiran kita mau menginginkan yang mana.
Untuk itulah pergunakan ucapann dengan bijak agar mendatangkan manfaat yang
besar.
Cerita-cerita
yang menarik dan mendidik masih banyak tersimpan di dalam situs ini, anda bisa
membukannya untuk dijadikan bacaan yang menarik untuk anda. Selain itu anda
tidak perlu khawatir dengan konten-konten yang telah disediakan di dalam situs
ini, karena konten-konten di dalam situs ini memberikan pelajaran yang baik.