Cerpen Singkat Pengalaman Sendiri - Namaku Zainal Abidin. Aku masih sekolah dan duduk di bangku
kelas 7 SMP N. Seperti halnya sekolahku, aku tinggal di desa. Pada suatu hari
yang cerah, aku berangkat ke sekolah dengan mengendarai sepeda ontel pemberian
orang tuaku.
Aku mendapatkan hadiah sepeda ontel pemberian orang tua
ketika aku mendapatkan juara kelas waktu masih duduk di bangku kelas 5.
Dengan santai aku berangkat ke sekolah sampai sampai aku
lupa dengan hari ini, jika hari ini ada jam olahraga. Sehingga aku tidak
membawa kaos olahraaga.
Waktupun berlalu, dan tiba saatnya waktu jam olahraga. Lima
menit berlalu. Anak anak sudah mengganti seragam putih birunya menjadi seragam
olahraga.
Sedangkan aku hanya terdiam tidak berbuat apa - apa. Aku
mencoba menenangkan hati yang mulai diliputi kecemasan. Siap tidak siap, aku
harus menaggung konsekuensinya jika pak guru menghukumku.
Tak berapa lama suara peluit terdengar. “Prriiiiiitt…”,
tanda berkumpul di lapangan. Anak anak bergegas berlarian kelapangan termaksuk
saya juga, tapi dengan diliputi kecemasan yang berkepanjangan. Kami semua
berbaris rapi. Aku ditanya kepada pak guru?
“Kenapa kamu tidak membawa kaos olah raga”
“Saya lupa pak?”
“Kenapa sampai lupa, aku gak mau tahu dalam waktu lima menit
kamu harus mengganti seragamnu”
“Iya pak?”
Aku segera bergegas mencari pinjaman kaos olah raga dari
teman kelas lain. Tapi aku tak kunjung mendapatkannya. Waktu lima menit pun
berlalu aku tak mendapatkan pinjaman kaos olahraga.
Akhirnya aku mendapatkan hukuman dari pak guru suruh
telanjang dada. Mau tak mau aku harus mematuhi pak guru karena kesalahanku
sendiri melanggar peraturan yang telah disepakati sebelumnya.
Sebenarnya aku malu kalau harus telanjang dada. Aku malu harus
memperlihatkan tubuhku yang kurus kering meronta nan perut sikpac ini kepada
teman teman. Tapi apa dayaku peraturan harus di taati.
Waktu pun berlalu, matahari semakin bercondong ke atas dan
semakin lama sinarnya membakar kulit mulusku. Deras keringat pun keluar dari
pori pori kult membasahi tubuhku.
Setelah beberapa saat lamanya akhirya jam olahragapun
berakhir aku segera menutupi tubuhku agar teman teman yang lain tidak melihat
tubuhku ini.
Aku segera ke ruangan kelas dan menghidupkan kipas angin
yang ada di ruangan kelas. Tak lama berselang ketika aku sedang mendinginkan
tubuh dan pikiranku yang sedang panas dengan kipas anggin, tiba - tiba kipas
anggin mati.
“Brengsek mati lampu” ngerocos sendirian. Tiba tiba datang
temenku indri, cewek paling cantik di kelas dan primadona semua anak laki laki.
Dan melemparan senyuman lebar kepadaku.
Lalu dalam hatiku berkata, “Sunggguh indahnya dunia ini? Dan
betapa senangnya hatiku jika suatu saat nanti aku bias bersamanya”.
Aku melamun sambil membayangkan purnama senja di siang hari yang sinarnya menembus lewat jendela kaca ruangan kelasku.
Aku melamun sambil membayangkan purnama senja di siang hari yang sinarnya menembus lewat jendela kaca ruangan kelasku.
---oOo---