Kumpulan Cerpen tentang Kerajinan Tangan

Kumpulan Cerpen tentang Kerajinan Tangan - Bisa dikatakan cerpen bisa juga disebut karangan biasa. Cerita berikutnya yang akan kita nikmati adalah karya-karya yang mengangkat tema khusus yaitu tentang kerajinan tangan. 


Berbicara tentang kerajinan tangan tentu banyak macam dan jenisnya bukan? Kalau melihat tema tersebut maka karangan cerita pendek sederhana ini bisa berkaitan dengan pembuatan kerajinan tangan. 

Berkaitan juga dengan usaha kerajinan tangan atau pengalaman lainnya yang berhubungan. Menjadi menarik jika dikemas menjadi sebuah kisah yang dibumbui dengan masalah.

Bukan satu dua saja, rencananya khusus untuk tema tersebut akan dibuat spesial seperti lainnya dalam sebuah koleksi eksklusif dalam bentuk kumpulan cerpen. 

Dengan begitu rekan pengunjung bisa mendapatkan banyak pilihan kisah menarik, penasaran bukan? Seperti kisah pengrajin bonggol jagung yang membakar ijazah, motivasinya waw deh.

Sebagai karya pembuka, kita akan membagikan sebuah karya sederhana dengan judul “pengrajin anyaman bambu”. 

Jelas bahwa cerita yang diangkat adalah kisah seputar pengrajin yang membuat kerajinan dari bambu. Ingin tahu seperti apa cerita selengkapnya, simak berikut!

Pengrajin Anyaman Bambu
Cerpen tentang Kerajinan Tangan

Desaku, desa yang indah dan sunyi dari keramaian. Mata pencaharian orang orang di desaku banyak pengrajin dari anyaman bambu, termaksud juga keluargaku. Oh ya namaku adi aku terakhir dari lima bersaudara, aku masih sekolah di smp negri.

Sebenarnya orang tuaku pekerjannya bukan pengrajin ayaman dari bambu tapi pekerjaan tetapnya sebagai petani, kakak perempuankulah yang membuat pengrajin ayaman dari bambu itu.

Suatu hari saya di ajak kakakku untuk membantunya mencari bambu untu membuat ayaman dari bambu seperti besek tapi kadang bisa membuat yang lain seperti peralatan dapur yang terbuat dari anyaman bambu tapi yang utama adalah membuat besek.

“Di…! Bantuin kakak  yo cari bambu”
“Di mana kak?” kataku dengan pura pura tidak mengetahuinya tempat yang banyak bambunya.
“Di kebunnya paman to”
“Ayo” kataku.

Lalu kami berdua segera menuju kebun untuk mengambil bambu dengan jaan kaki karena tempatnya tidak begitu jauh dari rumahku.

Dan tidak beberapa lama sampai di kebun dan segera kakak saya mencari cari bambu  yang bagggus dan masih muda.

“Ini bambunya yang mana kak yang mau dipotong?” kataku.
“Nanti, kakak cari - cari dulu yang bagus”

Selang beberapa menit, setelah kakakku mencari. “Di, ini bambunya potong” kata kakakku? “Oke”, jawabku.

Dengan susah payah saya memotong bambu dan menarik keluar dari gerombolannya yang sepertinya teman tamanya tidak mengizinkan bambunya saya ambil karena sangat susah menarik bambu dari gerombolanya.

Setelah dirasanya sudah cukup kami memutuskan untuk pulang, tidak sampai disitu saya membantunya. Setelah tiba dirumah saya disuruh memotong per-ruas bambu dipotongnya setelah itu semuanya diserahkan ke kakakku.

Setelah selesai lalu kakakku lah yang meneruskannya yaitu membilah ruas bambu menjadi lemabaran lembaran tipis dengan tangan yang sudah lihai itu.

Disini pekerjaan yang sangat susah yaitu dari sebilah bambu dibuat menjadi sebilah lembaran lembaran yang tipis agar memudahkan dalam menganyam dan membentuknya menjadi apa yang diinginkan.

Melihat kakakku membilah bambu menjadi lembaran yang tipis terlihat sangatlah mudah saya mencoba ingin membantunya.

“Tak bantuin ya kak?
“Boleh kalau kamu bisa”
“Bisa dong…”

Aku memulai membantunya ternyata sangatlah susah membilah bambu menjadi lembaran yang tipis selalu ketebalan atau terputus waktu membilahnya menjadi lembaran yang tipis.

Tidak pantang menyerah saya mencoba membantunya sampai mengbuang bambu yang cukup banyak karena tidak sesuai yang diinginkan.

Tiba tiba “ sudah lah jangan membantuku lagi, banyak bambu yang terbuang sia sia gara gara kamu” kata kakakku.

Lalu aku menghentikannya dan pergi untuk maen ke rumah teman karena kemarin ada tugas kelompok yang belum saya mengerti, jadi saya mempertanyakan kepadanya.

---oOo---

Back To Top