Cerpen sakit hati karena cinta - Sudah lama kita tidak berbagi berbagai kisah cerpen yang bagus – bagus
dan menarik. Sekarang, akan ada satu kategori lagi yang akan kita bagikan yaitu
kategori cerpen cinta. Mau tahu bagaimana serunya kisah yang diusung, jangan
pindah ke lain hati ya.
Pada edisi kali ini, kumpulan cerpen akan mengangkat sebuah kisah tentang
sakit hati. Kisah yang akan diberikan tersebut merupakan kisah cinta dimana
seseorang merasakan sakit, kecewa dan juga patah hati karena cinta. Sedih,
tentu saja, tetapi ini hanya hiburan dan bukan kisah nyata.
A. Contoh cerpen tema sakit hati
Kisah yang diangkat dalam cerpen kita kali ini memang terinspirasi dari
kejadian nyata yang ada di kehidupan sehari-hari. Namun cerita tersebut tidak
didasarkan pada kejadian yang dialami satu orang, jadi tidak bisa dikatakan
sebagai cerita pengalaman nyata.
Mungkin ada banyak yang pernah mengalami sakitnya cinta karena kejadian
seperti ini. Mungkin saja kejadian ini sama dengan yang pernah atau sedang anda
rasakan, tapi itu hanya kebetulan saja.
Kami berharap kisah yang diangkat bisa menjadi hiburan dan bahan bacaan
yang menyenangkan. Dan mudah-mudahan apa yang digambarkan dalam kisah tersebut
bisa menjadi pelajaran berharga bagi kita semua. Semoga tak ada yang mengalami
pahit seperti dalam cerpen berikut.
Hati
Yang Kau Tinggalkan
Cerpen tentang Sakit Hati
Hari ini matahari begitu cerah. Langit-langit berwarna biru laut tanpa
banyak gumpalan putih disekitarnya. Tak ada yang kelabu, semuanya tampak sama
dan bahagia.
Di tempat ini pun semuanya tampak sama, tak banyak yang berbeda. Hari ini
sama seperti hari kemarin! Itu lah doktrin yang selalu kucoba tanamkan dalam
diriku sendiri.
Tapi sepertinya semuanya memang lah berbeda. Ada yang hilang dari
hidupku. Tapi apa itu, kenapa separah ini perasaan itu menghantui ku.
Aku duduk dibawah pohon yang rimbun didepan kelas. Kupandangi para
mahasiswa yang sedari tadi sudah lalu lalang di kampus. Sambil berharap semoga
keajaiban datang.
Keajaiban dimana aku bisa melihat dia kembali. Dia lah sosok yang selama
ini tak pernah ku hiraukan, tapi sekarang, begitu kuharapkan. Suara mahasiswa
yang melintas di kampus terasa sangat bising.
Entah apa yang mereka katakan dan apa yang mereka tawakan tidak begitu
jelas masuk ke telingaku. Suara dan tawa mereka tidaklah lebih bising di
banding hatiku ini.
Hati yang sampai sekarang masih belum tahu dan belum menemukannya. Apa
yang sebenarnya hilang? Dan apa yang sebenarnya ku inginkan?
Angin berhembus lembut menyapu tubuhku, kesejukannya mengelus mesra kulitku.
Perlahan angina mempermainkan rambutku dengan lembut, mengusik wajahku. Tapi
itu semua tidak menggubrisku, aku sibuk dengan segala yang ada didalam
pikiranku. Pandanganku tertunduk kebawah kearah tali sepatuku.
Kemanapun aku berlari, dia seperti mengejarku. Sekuat apapun aku menekan bayangannya, dia
selalu muncul. Tapi semuanya seakan sudah sangat terlambat. Saat aku ingin
mengakuinya dan ingin segera membebaskannya, semua sudah tidak berarti lagi.
Aku pun bingung langkah apa yang harus ku ambil. Oh Tuhan, berikanlah
petunjuk-Mu. Aku menatap ke depan, masih banyak mahasiswa yang lalu lalang.
Kebisingan fikiranku membuat aku tidak memperhatikan sekeliling.
Sebelumnya aku tidak pernah membiarkan diriku segalau ini. Duduk
termenung menyendiri, dan begitu lesuh. Saat otak normalku bekerja, aku merasa
miris dengan kondisi ku sekarang. Tapi apa yang bisa ku perbuat tidak lah
banyak. Hanya membiarkan diri ini tersiksa karena kebodohan yang selama ini
selalu ada.
Aku bangkit dari dudukku, aku berjalan menyusuri koridor kampus. Ku lihat
ruang kelas masih sepi. Masih belum banyak mahasiswa yang masuk ke dalam kelas.
Aku masuk ke dalam kelas dan duduk di bangku depan.
Perlahan teman-temanku mulai masuk ke dalam ruang perkuliahan. Suasana
sudah mulai ramai dengan mahasiswa. Tapi meskipun sudah banyak suara di ruangan
ini, hatiku masih tetap saja sepi.
Aku merindukan suara yang lain dengan suara-suara ini. Aku merindukan
suara yang dulu selalu menggangguku. Mengusikku dan membuat senyum mengambang
di wajahku.
Karin, aku duduk disamping kamu ya itu lah yang selalu dia katakana
padaku. Tapi dulu aku terlalu cuek. Dulu aku merasa terganggu dengan setiap
sapaan dan candaanmu.
Tapi kenapa sekarang aku menjadi tersiksa dengan tidak adanya itu semua.
Seharusnya aku merasa lega karena itu semua sudah tidak ada. Tapi kenapa
sekarang menajadi seperti ini. Ada kekosongan yang seharusnya kau isi dengan
sapaan dan candaanmu.
Ketika dosen masuk ke dalam kelas dan perkuliahan segera dimulai, aku
mencoba berkonsentrasi. Terasa sulit sekali memang, tapi aku terus berusaha.
Sesekali bayangan itu muncul.
Aku mencoba menepisnya, lalu bayangan itu datang lagi, kutepis lagi.
Selalu seperti itu sampai perkuliahan selesai. Begitu dosen keluar kelas, aku
juga ikut berjalan ke luar kelas.
Tanpa sadar, aku berjalan menuju lapangan yang terlihat begitu sepi. Aku
tidak tahu kenapa aku berjalan kesini. Aku duduk di sisi lapangan sembari
menatap lekat kea rah lapangan. Tidak ada satu orang pun yang sedang bermain
basket disana.
Yang ada hanyalah bayangan tentang dirinya. Bayangan seseorang yang
sedang berlari, melompat, lalu tertawa. Ku ulurkan tanganku kearah bayangan
itu. Ku coba meraih bayangan itu dengan tanganku.
Tapi bayangan itu menghilang tanpa sempat ku sentuh. Aku tersadar, cairan
bening membasahi pipiku. Entah kenapa aku menangis. Maaf Andre… ucapku lirih.
Cuaca yang terik sama sekali tidak mampu menggeser posisiku. Entah ada apa, aku
merasa betah dan nyaman duduk di sisi lapangan ini.
***
Aku duduk di hadapan Selly di sebuah cafe dekat kampus. Selly adalah
temanku dari SMA sampai sekarang. Mungkin namanya adalah satu yang terbaik dari
deretan nama-nama lain yang harus ku temui ketika kondisiku seperti ini.
“Mungkin itu hanya perasaan berslah mel” Ujar Selly.
“Bersalah? Memang apa yang sebenarnya sudah kulakukan sampai aku harus
merasa bersalah?” ucapku sembari
mengarahkan mata ke luar jendela.
“Ya karena selama dia disini kamu itu cuek sama dia.”
“Ah, tapi bukan hanya dia kok yang aku cuekin. Masih banyak cowok lain yang
aku cuekin dan aku biasa saja.” Ucapku kembali mengarahkan pandanganku pada
Selly
“Terus menurutmu apa?”Tanya Selly padaku. Aku hanya menggeleng tanpa
suara.
“Kamu merasa kehilangan?” Ucap selly dengan tatapan tajam. Kehilangan?
Benarkah? Kenapa aku harus merasa kehilangan?
“Kamu jatuh cinta sama Andre.” Ucapan Selly kali ini membuyarkan beberapa
pertanyaanku. Ku tatap lekat wajah Selly, dan dia hanya tersenyum.
“Jatuh cinta?” Ucapku. Selly mengangguk
“Dengan Andre?” Tanya ku lirih.
“Emang ada apa sama Andre, kenapa kamu keberatan kalo dibilang jatuh
cinta sama dia?”. Aku hanya menggeleng dalam diam.
Jatuh cinta? Sungguh? Ya kurasa memang aku sudah jatuh cinta. Teringat
sosok Andre, Pria ramah yang selalu tersenyum meski aku acuh padanya, bahkan terkadang
aku ketus padanya.
Dia memang tidak sekeren Mirza, tidak setajir Roni, juga tidak secerdas
Rendi. Tapi dia tulus, aku tahu itu. Aku bisa merasakan setiap ketulusan-nya.
Dan karena ketulusan-nya itu lah dia sekarang menjadi begitu special di mataku.
Tapi pengakuanku sepertinya memang sudahlah sangat terlambat. Andre kini
sudah pergi bersama beasiswa dan juga mimpinya. Aku mungkin hanya terpisah oleh
jarak, tapi apakah aku bisa memberikan pengakuan ini padanya.
Saat dia kembali nanti mungkin dia sudah bukan untukku. Dia sudah
meninggalkan hati ini. Ingin sekali rasanya aku membunuh perasaanku padanya.
Tapi, hati kecilku berkata jangan.
Hati kecilku memerntahkan ku untuk terus menyimpannya. Rasa ini adalah
anugerah, anugerah yang begitu besar. Meski rasa ini harus menghantui dan
menorah luka dihati ini. Hati yang sudah kau tinggalkan.
---oOo---
Itulah tadi sebagai salah satu karya yang bisa langsung dibaca oleh rekan-rekan semua yang membutuhkan. Mudah-mudahan bisa menghibur ya.
B. Koleksi cerpen cinta sedih
Untuk melengkapi satu contoh di atas, tidak lupa kita juga akan memberikan beberapa referensi tambahan untuk cerpen yang kita bahas kali ini. Siapa tahu masih ada rekan yang ingin meneruskan santai dengan bahan bacaan ringan.
4. Menanti dia
5. Bukan niatku
Dengan tambahan lima judul cerpen sakit hati di atas mudah-mudahan rekan semua memiliki cukup referensi bahan bacaan untuk santai di rumah.
Kalau masih ingin mencari karya lain juga masih ada ya. Silahkan cek atau cari melalui penelusuran situs. Rekan semua bisa mencari cerpen tema apa saja. Banyak pilihan. Semoag bisa berkenan untuk semuanya.