Pada suatu hari dan tepat nya
pada hari rabu, aku di ajak komprom dengan pacar teman akan memberikan kejutan kepada
temanku. Teman itu ulang tahun tepat tanggal 3 Mei 1998. Pacar temanku
mempersiapkan di rumahku dengan sematang-matangnya.
Temanku sedang kerja di tempat
pakde. Masih sekitar jam 2, masih cukup lama kiranya kalau kami menunggu temanku
pulang, jadi kami bertiga yaitu aku, susi, dan Lia langsung menuju TKP rumah Haykal.
Pertama, ketika kami baru datang
tampak merasa bingung ibu temanku, lalu kami disuruh masuk sama ibu nya. Si ibu
bertanya,“enek opo iki rep ko gawanane akeh teman…?”
Aku menjawab dengan meledek,
“iki lo mba susi arek ngelamar anak’e sampean…” Si ibu menjawab kembali,
“gondolmu…”.
Aku pun memang sudah biasa dengan ibu temanku tadi.
Aku pun memang sudah biasa dengan ibu temanku tadi.
Aku langsung menjelaskan kepada
ibu temanku yang tampak masih bingung. Aku menjelaskan cukup banyak pada ibu temanku
yang intinya yang akan memberikan kejutan kepada temanku.
Si susi pacar temanku langsung
berbincang - bincang kepada ibu temanku dan sekalian ijin kalau dia ingin
mengejutinya ketika si temanku masuk ke dalam kamar dan di dalam sudah ada susi.
Lia, sudah memegang kue dan
lilin yang siap di tiup, dan si Lia membawa kan hadiahnya.
Sambil menunggu temanku pulang aku
sudah di buatkan susu dan di hidangi kue kue yang berlumurkan coklat. Tak lama,
terdengar suara motor, “detttt… dettt… dettt…”. Si Haykal pun datang.
Sebelumnya aku sudah berkomprom
dengan susi ketika temanku datang aku harus batuk-batuk 3 kali. Seketika temanku
datang, dan aku pun batuk dehem 3 kali.
Seketika temanku masuk ke rumah
tampak bingung kenapa mulyo sekali aku
kok di saji’in susu plus kue. Dia berkata “weh… enak benarlah di suguhi, digaweke
wedang susu meneh…!”
Aku langsung menjawab, “rausah
keakean ngomong, mamakmu tibo kau neng kamarmu…!” Terkejut, dia langsung masuk
ke kamar, “suprissssss…!”
Mereka menyanyikan lagu ulang tahun dan aku langsung menyerobot, langsung menyanyikan potong kuenya.
Mereka menyanyikan lagu ulang tahun dan aku langsung menyerobot, langsung menyanyikan potong kuenya.
Ketika kue sudah dipotong, aku
pun makan paling banyak karena enak lembut dan manis. Ketika aku makan, tampak
tak pandang apapun. Setelah beberapa menit, setelah makan aku merasa kurang
nyaman.
Di bagian mulutku cenut cenut
dan secara langsung lebih sakit lagi gigiku. Aku pun langsung ke kamar mandi,
berkumur kumur. Aku lalu minum obat sisa temanku karena dia mempunyai persediaan obat.
Bukannya lebih baik, atau
sembuh, gigi justru tambah sakit sekali. Aku mencoba tetap bertahan karena
acara disana belum selesai.
Sambil tetap berusaha tertawa diantara teman-teman, aku terus menahan sakit gigi yang aku rasakan.
Sambil tetap berusaha tertawa diantara teman-teman, aku terus menahan sakit gigi yang aku rasakan.
Beberapa menit berlalu, tapi setelah
aku minum obat tak kunjung sembuh juga, aku langsung pamit pulang dan
sesampainya di rumah aku tampak terguling - guling, “sakit mbah, sakit…!”
---oOo---