Siang itu aku sedang berdiskusi dengan anggota NSNL - sebuah
kelompok iseng pemburu hantu amatir lainnya mengenai tempat selanjutnya yang
akan kami jadikan tempat pemburuan jejak-jejak hantu.
Saat kami sedang berdiskusi dikantin, tiba-tiba sarah
melihat ada seorang anak kecil menggunakan baju kotor berlari-larian di sekitar
kantin. “Hey anak siapa itu?”, tanya Sarah kepada kami.
“Anak?” kaget Irfan. “Kamu ngigo ya? Nggak ada anak-anak di sini”,
jawab Dimas ikut menimpali. “Oh iya - iya deh” ucap Sarah sedikit bingung
Meskipun teman-teman yang lain bingung dengan tingkah sarah,
aku tetap biasa saja. Aku memang sudah tahu mengenai kelebihan sarah yang bisa
melihat mahluk-mahluk ghaib ini.
Saat yang lain sedang mengobrol, aku bertanya kepada sarah
mengenai anak yang dilihatnya tadi. Dia bilang kalau anak yang dilihatnya tadi
berlari seolah meminta tolong padanya.
Setelah mendengar cerita dari sarah, aku pun merasa cukup
tertarik dengan misteri bocah yang dilihat sarah tadi.
Aku mencoba mendiskusikannya dengan teman-teman dan ternyata
mereka semua setuju. Akhirnya aku putuskan agar kami semua berkumpul nanti
malam di kantin ini guna menelusuri jejak-jejak bocah kecil tadi.
Malam pun tiba. Kami semua sudah berkumpul di kantin dimana
Sarah melihat anak kecil tadi. Sesaat setelah kami semua berkumpul, kami
langsung berjalan menelusuri area kantin ini.
Di tengah-tengah perjalanan kami, Dimas berteriak.
Di tengah-tengah perjalanan kami, Dimas berteriak.
Dia mengaku melihat seorang wanita yang berjalan
membelakanginya. Kami semua pun berjalan ke arah sosok wanita itu pergi.
Belum sempat kami mendapatkan informasi mengenai sosok wanita itu, tiba-tiba saja Susan berteriak dan kemudian terjatuh lemas. Sepertinya Susan kesurupan.
Belum sempat kami mendapatkan informasi mengenai sosok wanita itu, tiba-tiba saja Susan berteriak dan kemudian terjatuh lemas. Sepertinya Susan kesurupan.
Susan menangis sangat keras, tapi suara yang keluar
sangatlah berbeda dengan suara asli Susan. Mengetahui Susan kesurupan,
Sarah pun langsung menghampiri dan menanyakan beberapa hal kepada hantu di dalam tubuh Susan.
Sarah pun langsung menghampiri dan menanyakan beberapa hal kepada hantu di dalam tubuh Susan.
“Siapa Kamu? Kenapa kamu menangis?”, tanya sarah.
“Surti.. hiks.. hiiks..hiks.” Jawab hantu di dalam tubuh
Susan.
Belum selesai Sarah menanyakan segala sesuatunya kepada
hantu di dalam tubuh Susan, tiba-tiba Susan berjalan menuju suatu tempat. Kami
semua pun mengikuti Susan berjalan.
Meskipun suasananya sudah mulai semakin menyeramkan, aku
tetap berusaha untuk fokus pada kameraku.
Tidak lama kami berjalan, tiba-tiba hantu dalam tubuh susan menunjuk pada suatu gundukan tanah.
Tidak lama kami berjalan, tiba-tiba hantu dalam tubuh susan menunjuk pada suatu gundukan tanah.
Sepertinya gundukan tanah yang ditunjuk oleh hantu di dalam
tubuh Susan adalah sebuah makam. Setelah hantu dalam tubuh Susan menunjuk
ke arah gundukan tanah itu.
Tiba-tiba Susan terjatuh dan pingsan. Dimas dan andi pun langsung menghampiri Susan dan mencoba menyadarkannya.
Tiba-tiba Susan terjatuh dan pingsan. Dimas dan andi pun langsung menghampiri Susan dan mencoba menyadarkannya.
Setelah Susan sadar, akhirnya kami semua mencoba untuk
membongkar gundukan tanah yang tadi ditunjuk oleh hantu dalam tubuh Susan.
Benar saja, ada mayat seorang wanita dan juga tubuh bayi
yang kami temukan. Kami semua pun langsung menghubungi polisi dan berharap
mereka bisa segera menyelesaikan masalah ini.
---oOo---