Cerpen
tentang cinta yang sejati pasti menarik dan menghibur kita
semua. Belum membaca saja sudah senyum-senyum sendiri, wajar memang karena tema
yang ini cukup spesial di hati. Siapa coba yang tidak suka dengan kata
“sayang”, sebuah ungkapan yang akan selalu membuat orang bahagia.
Cinta sejati, menjadi sebuah
landasan, sebuah dasar dalam menjalani hidup yang lebih berwarna. Semua orang
mengejar cinta ini, cinta yang memberikan ketulusan – yang tidak akan pernah
mengharap balas.
Sebuah perasaan yang akan membuat jiwa lebih bersinar, lebih bersemangat bahkan untuk menerjang badai sekalipun.
Karangan ini diambil dari sebuah permintaan dari seorang teman yang menginginkan lebih banyak lagi kisah-kisah romantis.
Ia ingin membangun sebuah motivasi yang tinggi untuk seluruh pembaca khususnya yang pernah merasakan betapa pahitnya putus cinta. Ia ingin semua orang ikut merasakan nuansa damai yang ada dalam sebuah cinta sejati.
Sebuah perasaan yang akan membuat jiwa lebih bersinar, lebih bersemangat bahkan untuk menerjang badai sekalipun.
Karangan ini diambil dari sebuah permintaan dari seorang teman yang menginginkan lebih banyak lagi kisah-kisah romantis.
Ia ingin membangun sebuah motivasi yang tinggi untuk seluruh pembaca khususnya yang pernah merasakan betapa pahitnya putus cinta. Ia ingin semua orang ikut merasakan nuansa damai yang ada dalam sebuah cinta sejati.
Teman itu benar-benar ingin
mencoba menghibur hati yang sedih dengan meminta banyak karya cerita menarik
yang mengangkat tema kebahagiaan cinta.
Ya, mudah-mudahan saja cerpen sederhana ini bisa menjadi tambahan referensi bagi rekan semua yang membutuhkan. Semoga harapan dari sahabat kita itu bisa terwujud dengan adanya karya ini.
Ya, mudah-mudahan saja cerpen sederhana ini bisa menjadi tambahan referensi bagi rekan semua yang membutuhkan. Semoga harapan dari sahabat kita itu bisa terwujud dengan adanya karya ini.
Sayang
Cerpen
Cinta yang Sejati
Pagi yang cerah di bawah pegunungan dengan kesejukan cuaca
yang memperkaya rasa. Sudah 1 tahun aku disini, rindu akan suara sang kekasih di kota. Gunung Pesagi, Liwa, lampung barat memang indah, namun terkadang
keindahan tersebut luntur ketika aku merindukan kekasihku.
Namanya adalah Cinta, gadis yang sudah menjadi kekasihku
sejak 10 tahun yang lalu. Entah berapa banyak susah senang kami lalui bersama,
hingga detik ini kami pun masih harus menjalani ujian cinta.
Jarak bagiku adalah ujian cinta, dimana tidak ada canda tawa, tiada kemesraan, namun aku tetap percaya semua ini hanya sementara dan hingga akhirnya indah pada waktunya.
Jarak bagiku adalah ujian cinta, dimana tidak ada canda tawa, tiada kemesraan, namun aku tetap percaya semua ini hanya sementara dan hingga akhirnya indah pada waktunya.
Di tengah keasikanku memandang poto sang kekasih, tibalah
temanku datang ke rumahku. “Toni..!, mau ikut turun ke desa gak”, ungkapnya. Aku
keluar dari rumah dan berkata,”Iya aku ikut”, ungkapku dengan rasa bahagia yang
mendalam.
Dengan turun ke desa itu artinya aku bisa menghubungi
kekasihku lewat ponsel. Karena hanya di desalah sinyal lebih melimpah
dibandingkan di pegunungan.
Kami pun berjalan, setelah aku selesai berganti baju dan
membawa sebuah casan untuk keperluan pengecasan.
Perjalanan ke desa tidak lama hanya membutuhkan waktu 1 jam saja. Hanya saja jalannya yang sedikit sulit karena hujan usai mengguyur.
Perjalanan ke desa tidak lama hanya membutuhkan waktu 1 jam saja. Hanya saja jalannya yang sedikit sulit karena hujan usai mengguyur.
Sesampainya di desa kami mampir di tempat saudar Indra
temanku yang memang menjadi tujuannya.
“Indra..! sama siapa ?”, ungkap paklek Indra.
“Sama temanku Toni”.
“Mana orangnya?, suruh masuk”.
“Itu paklek”, sambil menunjuk kearah motor.
“Mana?, tidak ada siapa-siapa”.
“Iya ya, tadi ada kok”, sambil kebingungan mencari
keberadanku.
“Toni..!, dimana kamu”, memanggil dengan lantang dan keras.
“Aku disini mau telfonan dulu”, ungkapku dibawa pohon.
Indra dan paklek-nya pun bergegas masuk ke rumah dan
mengobrol dan aku berusaha menghubungi kekasihku. Setelah menunggu beberapa
detik akhirnya telfonku diangkat.
“Halo sayang lagi ngapain ?”. ungkapku dengan perasaan
riang.
“Lagi dudukan saja, kamu kok jarang nelfon si, kangen tau”.
“Iya maaf di ataskan gak ada sinyal, ini aja harus ke desa
dulu biar bisa telponan sama kamu hehe”, ungkapku.
“Emb kapan pulang yank ?”.
“1 bulan lagi kayaknya, kangen ya”.
“Banget”.
“Sama dong, tapi kamu masih setia kan ?”.
“Iya dong, cintaku sudah mentok dikamu”.
“Sama aku juga”.
“Klup.. klup “, suara ponsel low dan akhirnya lobet. “Payah
pake mati aja si, padahal kan lagi asyik, gak papa lah yang penting sudah
ngangsur rasa kangen heheha”.
---
oOo ---
Katakan “sayang”, biarkan
orang-orang terkasih merasakan betapa pentingnya mereka. Biarkan mereka sadar
betapa berharganya mereka dalam hidup ini.
Jangan biarkan mereka mendapatkan kasih dari orang lain, biarkan mereka mendapatkan surga yang kita miliki. Kita akan menebarkan cinta sejati kita untuk pasangan sejati kita.
Sudah, tak perlu merenung berkepanjangan atas apa yang sudah terjadi, apalagi kejadian buruk. Mari melangkah menggapai cinta suci yang sudah disiapkan untuk kita.
Mari menjempur pasangan kita dengan kata “sayang”, mari rengkuh mereka dengan kebahagiaan sejati. Itu saja kali ini, silahkan baca juga beberapa karya lain dibagian bawah.
Jangan biarkan mereka mendapatkan kasih dari orang lain, biarkan mereka mendapatkan surga yang kita miliki. Kita akan menebarkan cinta sejati kita untuk pasangan sejati kita.
Sudah, tak perlu merenung berkepanjangan atas apa yang sudah terjadi, apalagi kejadian buruk. Mari melangkah menggapai cinta suci yang sudah disiapkan untuk kita.
Mari menjempur pasangan kita dengan kata “sayang”, mari rengkuh mereka dengan kebahagiaan sejati. Itu saja kali ini, silahkan baca juga beberapa karya lain dibagian bawah.