Contoh Naskah Drama Pendek Pengalaman Sendiri yang Menarik

Cerita punya cerita, adik di rumah sibuk mencari contoh naskah drama yang pendek tentang pengalaman sendiri dan akhirnya minta bantuan kakak-nya. Sibuk, mencari ke sana ke mari tetapi tidak mendapatkan yang benar-benar sesuai. 

naskah drama pendek pengalaman sendiri

Maka dari itu kali ini situs contohcerita.com akan kembali memberikan tambahan referensi untuk naskah drama singkat yang berhubungan dengan pengalaman. 

Pengalaman yang akan dibahas dalam drama kali ini adalah pengalaman seorang remaja sekolah dalam melakukan transaksi jual beli.

Pengalaman tersebut sesuai dengan apa yang dipelajari di sekolah khususnya yang berkaitan dengan negosiasi dalam sebuah transaksi jual beli. 

Jadi, dengan naskah tersebut selain belajar drama atau seni peran kita juga bisa belajar negosiasi. Cukup menarik bukan, dengan satu karya bisa digunakan untuk beberapa tujuan belajar sekaligus. 

Lalu bagaimana kisah sebenarnya dalam drama 4 orang pemain tersebut? Drama berjudul "pengalaman menawar harga" berikut ini mengisahkan pengalaman seorang remaja yang bernama Putri. 

Ia mendapatkan pengalaman dalam membeli smartphone sendiri sebagai hadiah atas prestasi yang ia raih. 

Selain itu ia juga mendapatkan pengalaman dari melihat orang tuanya yaitu ayah dalam melakukan negosiasi jual beli ketika membeli mobil. Seperti apakah kisah selengkapnya dalam drama pendek pengalaman sendiri tersebut, kita simak langsung berikut!

Pengalaman Menawar Harga
Drama Pengalaman Sendiri

Pemain:
1) Pak Amir (Ayah Putri)
2) Putri
3) Penjual
4) Pak Soleh


Karena nilai ujian yang bagus Putri akhirnya diberikan sebuah hadiah istimewa oleh sang Ayah. Sebagai hadiah sang Ayah akan membelikan Putri sebuah smartphone. Yang menarik, Putri boleh membelinya sendiri sesuai dengan keinginan.

Ayah: Nilai kamu bagus-bagus semua sayang, hebat!
Putri: Iya Yah, ini berkat dukungan ayah juga.

Ayah: Weh, anak Ayah memang jempolan…
Putri: Hem, biasa saja kok Yah.

Ayah: Ya sudah, sebagai bentuk syukur dan rasa bangga Ayah untuk Putri, Ayah akan berikan satu hadiah…

Putri: Tapi putri enggak minta kok Yah
Ayah: Enggak apa-apa, ayah beli smartphone, mau?

Putri: Ups, dengan senang hati Ayah, pasti mau dong….!
Ayah: Ya sudah, nanti Ayah siapkan uang, kamu beli sendiri bisa?

Putri: Wow, asyik…. Bisa Yah, pasti bisa!
Ayah: Ya sudah…

Dengan sangat gembira setelah diberi uang Putri pun pergi ke sebuah konter besar di kota terdekat rumahnya. Tibalah dia disebuah konter, lalu penjual pun langsung menyapanya.

Penjual:  “Selamat datang, silahkan duduk.”
Putri:  “Terima kasih.”
Penjual            :  “Ada yang bisa saya bantu?”

Putri:  “Saya ingin mencari smartphone.”
Penjual:  “Ingin smartphone merek apa?”
Putri:  “Yang bagus itu merek apa ya?”

Penjual            : “Begini, kalau masalah bagus atau tidaknya relatif, semua merek ada kelebihan dan juga kekurangannya.”
Putri: “Oh, begitu.”

Penjual            : “Tapi sekarang yang paling laris Samsung galaxy grand max.”
Putri:  “Saya boleh liat yang Samsung galaxy grand max.”
Penjual            : “Ya tentu, sebentar saya ambilkan dulu.”
(Penjual itu mengambilkan smartphone yang diminta oleh Putri)

Putri:  “Fasilitasnya ada apa saja?”
Penjual :  “Kamera utama 13 MP, jaringan 4G, dan masih banyak lagi.”
Putri:  “Selain warna putih apakah ada warna lain?”

Penjual:  “Selain warna putih ada warna hitam, silver dan emas.”
Putri: “Saya mau lihat warna emas , soalnya saya suka warna emas.”
Penjual: “Maaf, yang warna emas ternyata stok nya habis, mungkin besok datangnya.”

Putri: “Kalau sekarang adanya warna apa saja?”
Penjual:  “Kita punya warna putih sama silver.”
Putri: “Coba saya lihat yang warna silver.”

Penjual: “Iya , saya ambilkan dulu.”
Putri: “Iya.”
(Penjual lalu mengambilkan smartphone dengan warna yang diinginkan Putri)
Penjual:  “Ini, silakan.”

Putri: “Putih sama silver bagus mana ?“
Penjual: “Tergantung selera , kalau putih sudah biasa tapi kalau silver jarang orang yang punya.”
Putri: “Saya pilih silver saja.”

Penjual: “Oh , iya.”
Putri: “Harganya berapa?”
Penjua l: “Kalau ini harganya Rp 7.000.000,00.”

Putri: “Tidak ada diskon ?”
Penjual: “Kebetulan kita lagi ada promo untuk merek Samsung galaxy grand max  ada spesial diskon, jadi harganya Rp 6.600.000,00.”

Putri: “Tidak bisa turun lagi ?”
Penjual:  “Tidak bisa. Ini bisa di kredit, angsuran 8x dalam 5 bulan.”
Putri: “Rp 6.400.000,00 cash. Bagaimana ?”

Penjual: “Apakah bisa ditambah lagi?”
Putri: “Saya tambah Rp 50.000,00 , bagaimana ?”

Penjual:  “Tetap tidak bisa, begini saya beri Rp 6.500.000,00 itu sudah turun banyak lo.”
Putri:  “Tidak bisa ditambah lagi diskon nya?”
Penjual:  “Tidak bisa, nanti kalau ditambah lagi terus bos saya marah, ini bukan punya saya, saya beri harga segitu.”

Putri:  “Ya sudah saya setuju Rp 6.500.000,00.”
Penjual:  “Saya buatkan nota nya dulu.”
Putri:  “Iya.”

Penjual:  “Ini nota nya, silahkan tanda tangan di sini, ini juga ada garansi nya 1 tahun, jadi kalau ada masalah dengan smartphonenya bawa kesini aja.”

Putri:  “Oh, iya, ini uangnya.”
Penjual:  “Terima kasih.”
Putri:  “Sama sama.”

Putri pun mendapatkan smartphone yang selama ini ia idam-idamkan, drama pengalaman sendiri. Keesokan harinya, karena masih libur sekolah maka Ayah mengajak Putri menemani Ayah untuk membeli sesuatu.

Ayah: Putri mau bantu ayah tidak?
Putri: Bantu apa Yah, ya mau lah!
Ayah: Ya kalau mau siap-siap, ikut Ayah.
Putri: Oke Ayah…

Pak Soleh adalah seorang penjual mobil. Pak Soleh berminat ingin menjual mobilnya tersebut. Pak Amir adalah ayah Putri yang merupakan tetangga Pak Soleh yang ingin membeli mobil. 

Dan kebetulan Pak Soleh sedang menjual mobil. Pak Amir dan Putri datang kerumah Pak Soleh untuk membeli mobil tersebut. 

Pak  Amir : “Selamat sore Pak.”
Putri: (hanya tersenyum simpul)
Pak Soleh : “Selamat sore kembali, silakan duduk.”
Pak Amir : “Terima kasih Pak.”

Pak Soleh : “Ngomong-ngomong ada apa ya Pak kok tumben kemari?’
Pak Amir : “Begini Pak, Saya dengar dari tetangga, apa benar mobil Bapak mau dijual?”
Pak Soleh : “Iya benar, apa Bapak ingin membeli mobil Saya?”

Pak Amir : “Betul Pak, kelihatan nya mobil Bapak masih bagus dan mesin nya pun bagus.”
Pak Soleh : “Oh benar sekali Pak, mobil itu baru Saya beli 1 tahun lalu, Saya ingin menjual Mobil itu karena Saya ingin ganti model. Tapi, sebentar pak, ini putri bapak ya?”

Pak Amir: “Iya, benar pak..”
Pak Soleh: “Siapa namanya dek?”
Putri: “Putri Om…”

Pak Soleh: “Em…bagus namanya, sudah kelas berapa?”
Putri: “SMA Om, sebentar lagi lulus..”
Pak Soleh: “Ow… gitu ya, senangnya..”
Putri: (Hanya tersenyum malu)

Mereka pun berbincang-bincang tentang mobil yang akan dijual Pak Soleh

Pak Amir : “Boleh tidak Pak, kalau Saya mencoba mobil nya dahulu agar tahu kondisinya.”
Pak Soleh : “Boleh Pak, silakan.”

Pak Amir lalu mencoba mobil tersebut

Pak Amir : “Setelah mencoba mobil Bapak, ternyata nyaman dipakai Pak, langsung saja bagaimana dengan harganya?”
Pak Soleh : “Sehubung mobil ini masih baru, Saya jual 150 juta rupiah.”
Pak Amir : “Wah cukup tinggi ya Pak harganya?’

Pak Soleh :”Ya itu sesuai dengan keadaan mobilnya Pak.”
Pak Amir : “Kalau Saya tawar 120 juta rupiah bagaimana Pak?”
Pak Soleh: “Wah itu terlalu jauh Pak, itu tidak sesuai dengan kondisi mobil dan mesin nya.”

Pak Amir : “Hmmm, iya benar juga Pak.”
Pak Soleh : “Hmm bagaimana kalau ditambah 15 juta lagi Pak?”

Pak Amir : “Masih terlalu tinggi Pak, Saya nawar terakhir 130 juta rupiah, bagaimana Pak?”
Pak Soleh : “Baiklah, berhubung kita tetangga, jadi harga nya 130 juta rupiah ya Pak?”
Pak Amir : “Oke Pak.”

Saat Pak Soleh dan Pak Amir melakukan tawar-menawar Putri hanya diam dan mengamati bagaimana mereka melakukan kesepakatan. Akhirnya, setelah sepakat, Pak Amir menyerahkan uang untuk membayarkan mobil tersebut.

Pak Amir : “Ini uang nya Pak, bagaimana dengan surat-surat nya?”
Pak Soleh : “Ini Pak surat-surat nya, coba di cek dahulu.”
Pak Amir : “Oke Pak, komplit semua.”
Pak Soleh : “Hmm bagus lah kalau begitu.”
Pak Amir :”Iya Pak, terima kasih Pak, kalau begitu Saya pamit dahulu Pak.”
Pak Soleh :”Iya, sama-sama. Hati-hati dijalan ya Pak.”


Akhirnya, Pak Amir dan Putri pulang dengan mengendarai mobil yang baru saja mereka beli. Di perjalanan Putri dan Ayahnya sempat berbincang sebentar.

Ayah: “Bagaimana putri?”
Putri: “Bagus Yah mobilnya, putri suka!”
Ayah: “Bagaimana dengan tawar-menawar yang tadi Ayah lakukan?”
Putri: “Sama Yah, sama dengan cara Putri waktu membeli smartphone kemarin”

Ayah: “jadi kamu sudah tahu caranya bagaimana?”
Putri: “Iya Yah, kemarin saat membeli smartphone dan sekarang ketika membeli mobil merupakan pengalaman yang sangat berharga bagi Putri”
Ayah: “Ya, bagus kalau begitu”

Akhirnya mereka langsung menuju rumah karena di rumah sang Ibu telah menunggu kedatangan mereka dengan mobil yang baru mereka beli. Sesampainya di rumah akhirnya mereka pun bersyukur karena semua berjalan lancar.

---Tamat---

Bagaimana, bagus juga bukan naskah drama pendek tentang pengalaman di atas? Ya, lumayan, karya sederhana tersebut bisa kita jadikan contoh untuk drama yang kita butuhkan. 

Supaya lebih banyak pilihan jangan lupa lihat juga beberapa karya lain yang juga tak kalah menarik dibagian bawah. Itu saja kali ini, selamat membaca!

Back To Top