Ingin Rasakan Cinta Kirana

Cerpen Terbaru, Ingin Rasakan Cinta Kirana - Memuja sesuatu yang selalu akan memberikan nafas dan harapan, sebuah cinta yang rindu di dekap. Ini adalah sebuah kisah cerpen terbaru tentang sebuah rasa putus asa, segelintir harapan dan juga belenggu yang tak kunjung hilang. 


Mengharapkan bahagia dari Kirana, seorang kekasih yang tidak dan belum menjadi kekasih, perih. Semoga, dengan satu cerpen terbaru singkat yang berjudul Rasakan Cinta Kirana ini kita bisa mendapatkan hikmat dari perjalanan hidup seseorang. 

Ada seseorang yang benar-benar merindukan sebuah perasaan yang sering di sebut "cinta". Begitu terlihat hidupnya, laksana frustrasi yang ada dalam hatinya telah berkarat sehingga ada hujatan. 

Ada berontak yang mendobrak dalam hatinya. Tidak salah, dalam cerpen cinta kirana ini seseorang telah berusaha - bahkan dengan seluruh kemampuan yang tak ia miliki - untuk ikut bahagia merasakan arti sebuah cinta dari kekasih, hanya angan.

Cerpen Ingin Rasakan Cinta Kirana ini adalah cerpen duka, yang kepedihannya begitu jelas terlihat. Bayangkan saja, sekian lama, tak pernah sekalipun dapat merasakan sebuah cinta dari kekasih. 

Bayangkan saja, selalu berangan, berandai dan bermimpi memeluk gadis namun tak kesampaian. Pilu hati, penuh inspirasi. Mari kita baca langsung cerpen singkat tersebut di bawah ini.

Ingin Rasakan Cinta Kirana
Cerita oleh Irma

Tak kuat rasanya aku memandang mereka yang bergandengan tangan dengan mesra, ada rasa iri yang menghitam, ingin rasanya kumuntahkan segala kegelisahan ini di muka mereka yang sama sekali tak pernah mengerti perasaanku. 

Anda mereka tahu apa yang aku rasakan saat mereka melintas, niscaya mereka pasti tak akan berani sekejap pun dihadapanku. Kebencianku bagai parang yang setiap saat siap memenggal leher mereka yang sedang berduaan. 

Rasa iri ini bahkan bisa saja dengan mudah kuhempaskan di dahi mereka, namun tidak. Aku tidak memiliki keberanian sebesar itu. 

Aku meski bertubuh besar kekar namun lemah, tak bernyali. Buktinya saja sekedar memandang Kirana saja aku tak berani. Baru merasakan wangi parfum-nya saja hatiku sudah seperti mau copot. Bibirku gemetar, lidahku kelu bahkan darahku seperti hendak menyembur dari pori-pori. 

Meski wajahku seperti Anjasmara - yang pemain sinetron itu - namun keberuntunganku bahkan tak mampu menyaiku si Tukul yang pas-pasan. 

Aku iri dan aku benci dengan semua ini. Kenapa aku tak bisa seperti mereka, bahagia, tertawa bercanda dengan wanita?

Saking tampannya aku, aku sering sekali di ejek bahkan oleh keponakanku sendiri. Kalian tahu satu sponsor di tV, "truk aja gandengan", itu satu kalimat yang sering sekali membuat hatiku getir. Entahlah, semua ini kurasakan begitu berat.

Kucoba memahami tempatku berlabuh
Terdampar dikeruhnya satu sisi dunia
Hadir dimuka bumi tak tersaji indah
Kuingin rasakan cinta

Lusuh lalu tercipta mendekap diriku
Hanya usung sahaja kudamba Kirana
Ratapan mulai usang nur yang kumohon
Kuingin rasakan cinta

Meski sama sekali belum pernah mendapatkan sebuah cinta bukan berarti aku tak pernah jatuh cinta. Pernah, ya benar-benar pernah dan bahkan bukan hanya jatuh cinta tetapi benar-benar jatuh ke dalam cinta yang dalam. 

Jatuh begitu dalam hingga aku tak mampu bangkit. 

Namanya Kirana, seorang gadis berambut keriting, hidung mancung dan bibir tipis. Berkulit terang bermata sapi, dengan sekali melintas Kirana sudah mampu memporak-porandakan perasaanku. Aku terjatuh pada cinta yang tak pernah bisa ku miliki. 

Tak berbeda dengan kisahku sebelumnya, dengan Kirana pun aku seperti telah dikebiri, tak punya nyali sedikitpun. Untuk sekedar mengajaknya kenalan saja aku membutuhkan waktu tiga tahun, waktu yang cukup lama bukan? 

Itu pun bisa kenalan karena Kirana yang menyapaku terlebih dahulu. 
Aku bekerja sebagai tukang pos dan saat itu aku mengantarkan surat untuk seorang pelanggan yang ternyata adalah Kirana. 

Saat itu aku tak pernah sama sekali bermimpi bisa berjabatan tangan dengannya. Aku begitu gerogi, saat ku berikan surat itu padanya tak sengaja terjatuh, maklum saat itu keringat dingin mengalir deras dan tanganku gemetar seolah belum makan tiga hari - tahu kan rasanya orang tak makan selama tiga hari?

"Eits....hati-hati mas..."
"Emm...em....maaf...maf Neng"
"Mas pos sepertinya sedang tidak enak badan ya, tangannya gemetar gitu, kalau sakit lebih baik ke dokter dulu mas, jangan kerja terus..."

Aahh...percakapan itu selalu saja membuatku perih, karena setelah kejadian itu aku sama sekali tak pernah bertemu dia lagi. 

"Kenapa aku tak bisa merasakan perasaan yang mampu mengendalikan seluruh hidupku, apakah cinta tak sedikitpun bisa memberikan keberanian yang kubutuhkan??"
Aku ingin rasakan cinta, Kirana
Manis seperti mereka
Tulus seperti adanya
huuuuuu....
Ayah Bunda tercinta satu yang tersisa
Mengapa kau tiupkan nafasku kedunia
Hidup tak kusesali mungkin kutangisi
Kuingin rasakan cinta
Peluhkupun mengering menanti jawabmu
Takkan pernah usai cintaku padamu
Hanya kata yang lugas yang kini tercipta
Kuingin rasakan cinta

Bodoh...entah mengapa aku begitu bodoh, seseorang yang aku suka, seseorang yang aku kagumi berada tepat di depan mataku, tapi aku hanya diam. 

"Oh, Kirana, anda saja kau tahu apa yang ada dibenakku..." Ku ingin rasakan cinta, manis seperti mereka, tulus seperti adanya  Ku ingin rasakan cinta, suci seperti dirimu Kirana

Ingin rasakan cintamu
Smakin jauh kumelangkah
Smakin perih jejak langkahku
Harikupun semakin sombong
Meski hidup terus berjalan...terus berjalan
Kirana jamah aku jamahlah rinduku
Lirik by: Kirana

Meski waktu berjalan begitu lambat namun kini sudah 5 tahun sejak pertemuan ku pertama kali dengan Kirana, dan aku masih hanya bisa memandangi senyumnya dari jauh. Nista, pecundang, itulah yang bisa disimpulkan dari siapa aku. 

Aku benci, aku benci, aku benci tak pernah bisa merasakan cinta... Tapi biarkan engkau hidup dalam angan ku selamanya, ya selamanya...

oOo

Sebuah kenistaan, sebuah penderitaan memang tergambar dari Cerpen Terbaru, Ingin Rasakan Cinta Kirana di atas. 

Entah apa sebenarnya yang menjadi penghalang hati si "aku" tersebut. Kenapa dia begitu pengecutnya sehingga tak bisa sama sekali berkutik? 

Setidaknya ia menyimpan segala perasaan tulusnya itu. Mudah-mudahan kisah tokoh "aku dalam cerpen terbaru tersebut tidak terjadi pada kita semua. Itu saja, semoga bisa menghibur. 

Tag : Cerpen, Cinta, Remaja
Back To Top