Cerpen saat masa orientasi siswa MOS. Ini adalah cerpen cinta romantis and horor saat MOS. Masa orientasi siswa atau yang lebih di kenal dengan sebutan masa MOS adalah masa perkenalan bagi seluruh siswa-siswi baru yang lulus dan diterima di sekolah.
Pada masa mos tersebut siswa akan diberikan pengenalan terhadap berbagai lingkungan sekolah termasuk di dalamnya mengenai berbagai fasilitas yang ada di sekolah tersebut.
Selain itu ada juga acara keakraban antara siswa baru dengan kakak tingkat atau senior. Nah, cerpen kita kali ini adalah sebuah cerpen singkat tentang masa mos sma yang tentunya diharapkan bisa menjadi hiburan.
Kisah yang akan kita baca adalah kisah cinta romantis dan horor saat mos diadakan di sekolah. Selain singkat cerpen ini cukup seru loh, ada bumbu kejadian lucu, ada kejadian menegangkan dan menakutkan dan ada juga adegan romantis yang terjadi.
Bagi yang hobi cerpen namun tidak membaca kisah ini dijamin menyesal karena kisah ini merupakan gambaran kisah nyata yang benar-benar cukup menarik. Tidak percaya, bisa di baca langsung bagaimana kisah dalam cerita pendek tersebut.
Cerpen Pelajar, Malu Tapi Mau
Oleh Irmajajil
Pagi masih buta, belum ada setitik cahaya mentaripun yang menyindari bumi namun Risma telah sibuk mempersiapkan segala kebutuhan sekolah. Maklum, hari ini adalah hari pertama ia harus masuk sekolah sma untuk mengikuti masa orientasi siswa atau MOS.
Begitu banyak yang sudah ia lakukan sepagi itu, mulai dari membersihkan diri, menyiapkan peralatan sekolah, menyiapkan bekal dan melakukan berbagai tugas rumah yang sudah biasa ia lakukan.
Pukul 06.30, ia sudah siap untuk meluncur ke sekolah. Ia hanya tinggal menunggu sang ayah menghantarkannya ke sekolah barunya. "Yah, aku udah siap" ucapnya sambil sesekali melihat jam tangan yang dengan begitu eratnya menempel di tangan seperti ikut tak mau ketinggalan momen penting itu.
"Ya, sebentar, masih pagi juga..." jawab ayahnya dari ruang tv. Bolak balik Risma melihat jam tangan, ia benar-benar tak sabar ingin segera sampai di sekolah.
Sampai di sekolah, hari berjalan seperti biasa, tak ada hal istimewa yang membuat Risma esok bisa lebih bersemangat lagi berangkat sekolah. Di hari pertama MOS itu yang ia dapat hanya lelah dan letih.
"Cuma gini aja, gak seru amat sih tu panitia MOS ngadain acara monoton bener" ucap Risma saat perjalanan pulang. Dia benar-benar merasakan sesuatu yang datar meski sebenarnya ada sesuatu yang terjadi, tanpa di sadari rupanya ada peserta MOS lain yang dari pertama masuk sudah selalu memperhatikan Risma.
Di hari kedua Risma sudah tidak gugup dan tidak terlalu bersemangat, ia bangun dengan santai dan mempersiapkan diri dengan tidak tergesa-gesa seperti kemarin.
"Ris, mau berangkat gak, udah siang nih, kemarin aja ayah masih minum kopi kamu sudah teriak-teriak..." ucap ayah sembari menghampiri Risma yang sedang duduk santai di depan tv. "Iya ya, yaudah yuk berangkat..." jawab Risma datar.
Sampai di sekolah perasaan datar masih menyelimuti Risma, sampai - sampai ia tidak sadar kalau seseorang disampingnya dari tadi selalu mencuri-curi pandang ke arahnya.
Namanya Nino, seseorang yang memiliki tampang cukup menarik meski sedikit dingin dan jarang senyum. Nino dari kemarin juga kebetulan selalu duduk di dekat Risma.
Sampai tengah hari Risma semakin merasa jenuh namun siang itu ia menyadari bahwa seperti ada seseorang yang selalu memperhatikan gerak-geriknya. Ia pun sesekali melihat lelaki yang dari kemarin selalu berada tak jauh dari Risma.
"Perasaan aku tidak asing dengan cowok itu.." gumamnya dalam hati, "ya jelas lah, bukannya dia yang dari kemarin duduk bareng aku", ia sibuk bergulat dengan angan dan pikirannya sendiri sehingga ia tidak mendengarkan apa yang sedang diucapkan panitia MOS. Rupanya, hari kedua ini mereka harus pulang agak larut dengan beberapa jadwal yang ada.
Hari itu mereka pulang sehabis magrib. Pada saat itulah ada kejadian lucu dan menggemarkan yang dialami oleh Risma dan Nino.
Waktu itu jam istirahat, semua murid sehabis magrib santai duduk-duduk di depan kelas. Kebetulan saat itu Risma dan Nino duduk berdekatan dengan yang lain, tiba-tiba....
"Perasaan ada orang dipojokan itu yang sedari tadi memandang ke sini..." gumam Risma dalam hati. Menyadari ada yang kurang beres ia pun langsung menoleh ke sampingnya. Saat itu juga Nino pun menoleh ke Risma sehingga mereka sempat beradu pandang cukup lama.
Saat itulah ada getar rasa yang timbul diantara kedua remaja... "Eh...kamu...." ucap Risma terputus. "Iya, diam aja, aku juga ngeliat kok..." jawab Nino.
Risma masih sedikit khawatir dan sepertinya Nino tahu itu dan berkata, "tenang, ada aku disini, aku tak akan ngebiarin mahluk itu mengganggumu...." ucap Nino pelan. Mendengar perkataan Nino akhirnya Risma sedikit lega dan ia pun semakin kencang memegang tangan Nino.
Mereka berdua hanya terdiam, tanpa sadar Risma menggenggam tangan Nino erat karena takut. "Coba lihat kawan lain, mereka biasa aja berarti hanya kita yang melihat..." ucap Nino setengah berbisik.
"Iya, mereka gak ada yang tahu..." jawab Risma. Sekali lagi mereka menatap ke arah pojok ruang di sisi kanan tersebut dan mereka masih melihat bayang putih yang menatap dalam ke arah kerumunan anak-anak tersebut. Mereka semakin takut dan tangan mereka pun semakin erat berpegangan.
Seperti cerita dalam cerpen cinta romantis and horor saat mos, setelah kejadian itu masing-masing dari mereka seperti tersadar bahwa mereka memiliki daya tarik satu sama lain. Ke esokan harinya pagi sekali Risma sudah berangkat dan menunggu Nino. Mereka pun masuk berdua dan begitu akrab dengan senyum mengembang.
"Yang kita lihat kemarin itu benar tidak ya?" tanya Risma.
"Gak tahu, mungkin benar soalnya yang lain gak ada yang liat, kalau ada yang liat pasti mereka takut..." jawab Nino
"Benar juga kamu..."
Mereka tampak lebih akrab, seharian ini mereka selalu berdua dalam mengikuti kegiatan mos di sekolah itu. Pulangnya pun mereka masih menyempatkan diri berbincang sambil bercanda saat Risma sedang menunggu jemputan ayahnya.
Sejak saat itu, ketika masa orientasi siswa telah usai mereka tetap dekat dan bahkan semakin dekat. Seiring berjalannya waktu akhirnya mereka pun masing-masing mengakui bahwa mereka suka satu sama lain.
--- Tamat ---
Alur ceritanya tidak terlalu rumit dan mudah dipahami, serta yang terpenting Cerpen tentang Cinta Romantis Horor Saat MOS tersebut singkat sehingga tidak membosankan.
Itu saja untuk edisi cerpen singkat terbaru kali ini. Kalau masih ingin membaca cerpen lain silahkan cek langsung di bagian akhir tulisan ini, masih ada banyak cerpen anak sekolah lainnya yang bisa di baca.