Martha, Gadis Zaman Now yang Gila Diskon, Habiskan Setengah Hari untuk Belanja – “Nanti siang jangan lupa ya Dis…” Martha memperingatkan sahabatnay Gadis untuk janji yang mereka rencanakan. “Eist… tenang”, Gadis menjawab santai.
Martha dan Gadis adalah teman beda sekolah. Martha bersekolah di SMA 1 sedangkan Gadis sekolah di smanda (SMA 2). Mereka berkenalan pertama kali ketika ada event di sekolah Martha.
Meski beda sekolah, Martha dan Gadis cukup dekat. Kebetulan juga rumah mereka dekat jadi sering berpapasan ketika berangkat sekolah. Kadang, Gadis juga sering menjemput Martha dengan motornya.
Hari itu, rencananya mereka akan hunting baju-baju terbaru. Mereka akan shopping di salah satu mall kenamaan di kota tempat tinggal mereka.
“Buruan Tha… jangan sampai ketinggalan. Hari ini banyak diskon loh…”
“Iya sih bawel, sabar napa sih…!”
Dua remaja kekinian itu segera meluncur. Wajahnya sumringah, senyum manis selalu terpancar. Siapa yang melihat mereka pasti akan iri, mereka tampak sangat bahagia. Tanpa basa-basi mereka segera menuju ke lokasi.
“Apa saja yang lagi promo nih…”
“Ada… lagi ada banyak big sale… loe kamu apa?”
“Wah banyak nih…”
“Baju… ?”
“Bisa aja, bagaimana kalau make up… ?”
“Ada… ada juga tuh…banyak produk kecantikan nomor wahid deh… yuk…”
Bak tupai, mereka meluncur, melompat dari satu lokasi ke lokasi lain. Mereka terus menyapukan pandangan ke berbagai hal yang dilewati, bahkan ke hal-hal yang sebenarnya tidak mereka butuhkan sekalipun.
“Wah…. Jam Tha… bagus…”
“Mana… maa...na… coba lihat yuk…”
“Branded….!”
Tak seperti anak zaman dulu yang mainannya gundu, Gadis dan Martha bermain dengan sesuatu yang menghamburkan uang.
Wajar saja, tidak perlu dicaci juga, orang tua mereka adalah orang yang bukan hanya berkecukupan, tapi lebih dan sisa banyak.
Mereka dari keluarga terpandang yang – mungkin hartanya tidak akan habis untuk tujuh turunan sekalipun.
Setelah satu jam berkeliling, memanjakan mata, mereka berdua kemudian menghabiskan beberapa waktu mereka untuk melahap es krim di sebuah café.
Heboh, dimanapun mereka tidak pernah diam. Mereka selalu bercanda tawa, tanpa beban sedikitpun.
“Hari yang indah, dapat dikit tapi seru juga ya Dis…”, ucap Martha kepada temannya sambil mengatur nafas.
“Yo…i”, jawab Gadis sambil tertawa. Mereka saling beradu pandang, berbicara dengan bahasa yang tidak akan dimengerti oleh orang lain.
---oOo---