Kisah Seorang Bocah yang Bisa Berbadan Kekar dan Mempunyai Beladiri Bagus

Orang dewasa pun belum tentu bisa memilik badan yang atletis dan mempunyai kemampuan bela diri yang baik seperti yang termuat dalam sebuah video berdasarkan sumber Viva.co.idTerlebih mereka seorang dewasa yang mempunyai kegiatan yang begitu padat, kegiatan bekerja, kegiatan mengurus keluarga, dan kegiatan-kegiatan yang lain yang bisa jadi berhubungan dengan bermasyarakat dan bersosial.


Kegiatan-kegiatan tersebut membuat orang dewasa cenderung melupakan pola hidup sehat yaitu makan-makanan sehat, serta istirahat yang cukup, dan juga olah raga.

Sehingga karena hidup dengan gaya hidup yang kurang sehat maka berdampak pula pada tubuh, yang jangankan sispek justru malah penyakitan karena kurangnya melakukan pola hidup yang sehat.

Orang dewasa yang mempunyai tubuh yang kurang sispek dan mempunyai gaya hidup yang kurang sehat tentulah akan merasa malu dengan tubuh yang dimilik oleh bocah ini.

Dari video yang diunggahnya anak kecil bertubuh kekar tersebut melakukan gerakan bela diri seperti serangan dengan bentuk pukuran dan tendangan, dan juga melakukan push-up dengan hanya menggunakan jari satu sebanyak 15 kali.

Dalam video tersebut anak kekar tersebut menggunakan celana ala bruclee, dan sedikit gaya milik pendekar kungfu tersebut.

Dilihat dari gaya anak tersebut melakukan gerakan bela diri terlihat bahwa anak tersebut memang sudah terlatih dan kemungkinan anak tersebut sudah belajar kungfu selama 10 tahun.

Belum ada yang mengetahui siapa nama dari anak hebat tersebut hanya saja berdasarkan video yang diunggah melalui akun facebook, kita bisa mengetahui bahwa dia adalah berasal dari Vietnam.

Mengingat akun facebook yang mengunggah video tersebut juga berasal dari Vietnam.  

Tentu saja banyak netizen yang kemudian memuji memampuan beladiri dan badan yang atletis yang dimiliki oleh anak tersebut, mengingat orang dewasapun belum tentu bisa seperti itu.

Yang pasti kelebihan anak tersebut tentulah menjadi kelebihan yang patut untuk didukung oleh orang tua, karena tidak semua anak seusia dia memiliki kemampuan beladiri yang bagus.

Yang terpenting orang tua juga harus selalu mendidik agar anak menggunakan ilmu beladirinya untuk menolong orang lain bukan untuk menghancurkan orang lain. (Arif Purwanto)

Back To Top