Kisah Romantis Seorang Pria yang Salah Datang ke Pemakaman dan Mendapatkan Jodoh

Senang kalau berbicara mengenai kisah cinta romantis, benar tidak? Tapi dalam kehidupan nyata, kisah-kisah seperti itu jarang terjadi. Tak seperti drama korea atau kisah dalam sinetron, kenyataan kadang berbeda jauh sekali. Kisah cerita lucu berikut ini setidaknya bisa menjadi hiburan kita di kala santai.


Bukan cerita nyata tapi hanya fiksi hiburan. Di kisahkan, dua insan bertemu dalam sebuah kebetulan yang lucu ketika salah satunya salah menghadiri pemakaman.

Suatu ketika, seorang gadis duduk sedih di dalam gereja melepaskan kepergian ibunya. Sang ibu telah lama sakit. Ia menderita kanker ganas dan akhirnya menyerah. Gadis itu telah berusaha semaksimal mungkin.

Selama beberapa tahun terakhir ia hanya berteman dengan sang ibu sementara keluarga lainnya sibuk dengan urusan masing-masing. Selama ibunya sakit, gadis itu menghabiskan waktu untuk merawatnya dan tidak pernah memikirkan kehidupannya sendiri.

Padahal, gadis itu sebenarnya sudah pantas untuk berumah tangga. Tapi apa daya, ia tak punya pacar, teman lelaki pun dia tidak ada. Selama ini ia hanya fokus mengurus ibunya dan menjadikan ibunya sebagai satu-satunya temannya.

Saat ayahnya beberapa tahun lalu meninggal, sang ibulah yang membuat ia tegar. Tapi sekarang, saat ibunya meninggal tak ada seorang pun menenangkannya. Ia menangis dan merasa benar-benar sendiri.

“Ya Tuhan, hanya ibulah temanku, dan sekarang aku sendiri. Aku harus bagaimana?”, ucapnya lirih. Ia mencoba menyeka air matanya ketika tiba-tiba ia menyadari ada seorang lelaki yang duduk tepat disampingnya.

Segera setelah itu air mata pria itu segera meleleh. Ia meletakkan kedua tangannya di muka dan berkata pada gadis itu, “maaf aku terlambat…”. Sang gadis hanya diam karena merasa hal seperti itu tak diperlukan.

Beberapa saat kemudian, pria itu kembali berkata, “kenapa semua orang memanggilnya “Julia”, padahal namanya “Anna”. “Ya, karena itu namanya”, jawab gadis itu singkat. “Dia tidak pernah dipanggil “Julia”, tidak pernah ada orang yang memanggilnya seperti itu.

Gadis itu pun kemudian berpikir kenapa pria itu bisa duduk disampingnya dan mengganggu kesedihan yang ia alami dengan bertanya sesuatu yang tidak masuk akal. Kenapa pria itu mengganggu tangisku yang sedang pecah. Segera setelah itu sang pria pun bertanya lagi.

“Bukankah ini Geraja Luteran?”
“Bukan, Geraja Luteran ada di seberang jalan sana!”
“Oh…”
“Sepertinya, anda salah ke pemakaman tuan…”

Kesedihan yang dialami oleh gadis itu tiba-tiba saja bercampur dengan kegelian dengan adanya sosok pria yang salah datang ke pemakaman ibunya. Gadis itu pun mencoba menutupi tawa di wajahnya dengan kedua tangan.

Sesaat kemudian, pria itu pun tertawa di sisi gadis tersebut. Dan akhirnya, Tuhan mungkin menjawab kegelisahan gadis itu sehingga mengirimkan pria tersebut ke pemakaman ibunya. Semenjak kejadian itu, sang pria pun semakin dekat dengan gadis tersebut.

Di suasana yang sedih itu, Tuhan memberikan senyum dan kebahagiaan. Di sebuah kesendirian yang muncul pada sang gadis, Tuhan telah memberikan sebuah cinta. Di Bulan Februari tahun ini, keduanya telah merayakan ulang tahun pernikahannya yang ke 15 tahun.

Ketika ada yang bertanya mengenai awal kisah pertemuan mereka, sang pria pun mengatakan bahwa ibunya dan bibinya lah yang telah mempertemukan dan memperkenalkan mereka hingga kini mereka hidup bahagia berdua.

Tag : Cerpen, Cinta, Lucu, Remaja
Back To Top