Himbauan waspada kecurangan disampaikan oleh kapolri Tito Karnavian kepada Polda Metro jaya dan segenap anggota PANWASLU. Mengingat acara pilkada serentak akan di adakan pada 15 Februari, karena inilah Kapolri Tito Karnavian mengajak semua aparat bertugas untuk bersama-sama memantau jalannya pilkada dengan baik.
Dengan melakukan pengamanan dan pemantauan terhadap pilkada maka demokrasi rakyat bisa benar-benar bisa bisa ditegakkan. Mengingat bahwa banyaknya kasus-kasus pemaksaan, intimidasi, yang dilakukan tim sukses calon yang membuat demokrasi rakyat dan kebebasan rakyat dalam menentukan pilihannya terhadap calon pemimpin kurang efektif lagi.
Berita himbauan ini berdasarkan berita yang dimuat dalam sebuah situs Suara.com, yang berdasarkan sebuah wawancara pada tanggal (13/02/17), dalam wawancarannya kapolri Tito karnavian juga sudah mengatakan bahwa beliau telah mencium akan adanya tindak kecurangan dalam pilkada.
Untuk itulah dalam konferensi pers nya tersebut kapolri mengajak para aparat yang bertanggung jawab untuk semaksimal mungkin melakukan pengamanan, sehingga acara pilkada bisa benar-benar berjalan dengan langsung, umum, bebas, dan rahasia. Sehingga terciptanya pilkada yang tenang dan nyaman.
Tidak lupa juga bahwa untuk upaya pengamanan kapolri sudah memberikan tugas kepada kapolda Metro jaya, guna menyiapkan persiapan jelang pilkada serentak. Dengan menyiapkan persiapan yang benar-benar matang, dengan cara itulah proses pengamanan pilkada bisa benar-benar berjalan dengan lancar.
Tidak cuma itu kapolri dan para tokoh-tokoh lain juga menghimbau agar tidak perlu khawatir lagi akan adanya paksaan, diskriminasi, dan intimidasi ketika melakukan pencoblosan atau ketika sedang melakukan hak pilihnya.
Pilihlah pemimpin yang sesuai dengan hati nurani para masyarakat sekalian dan tidak perlu mendengarkan perkataan, paksaan, anjuran dari orang lain, karena berbicara soal pemilihan pemimpin maka berbicara dari hati.
Pilihlah pemimpin yang sesuai dengan hati nurani para masyarakat sekalian dan tidak perlu mendengarkan perkataan, paksaan, anjuran dari orang lain, karena berbicara soal pemilihan pemimpin maka berbicara dari hati.
Dengan pengamanan yang dilakukan para aparat kepolisian dan bekerja sama dengan para anggota panwaslu inilah sehingga terciptanya suasana pilkada yang aman dan terntram bagi masyarakat, sehingga masyarakat bisa benar-benar mencoblos, memilih, pemimpin sesuai dengan hati nuraninya masing-masing tanpa adanya sebuah paksaan. (Arif Purwanto)