Di
sebuah pinggiran kota di luar negeri, ada seorang guru agama yang sangat
keranjingan dengan golf. Tak peduli waktu, setiap ada kesempatan, ia selalu
saja bermain golf. Ia benar-benar sudah terobsesi dengan olah raga tersebut.
Suatu
ketika, ia mendapatkan momen sempurna untuk bermain golf yang tak dapat
ditolak. Hari itu adalah hari Jum’at. Ia ada jam mengajar, ia juga ada jadwal
untuk menyampaikan khutbah jum’at.
Tak
dapat menahan diri, ia pun menghubungi guru piket, mengatakan padanya bahwa ia
sedang tidak enak badan dan tidak bisa masuk kelas. Ia juga mengatakan kepada
pengurus masjid bahwa ia tidak dapat mengisi khutbah.
Sesaat
setelah itu, keinginan untuk bermain golf pun tak dapat lagi dibendung. Ia pun
mengeluarkan segala peralatan dan pergi ke luar kota mencari lapangan golf yang
jauh. Ia berharap di sana tidak ada seorang pun yang mengenalnya.
Sementara
itu, di langit ada malaikat yang memperhatikan tingkah lakunya itu. Melihat apa
yang dilakukan guru tersebut, malaikat pun geram dan melapor ke Tuhan. “Ya
Tuhan, coba lihat kelakuan guru itu, ia harus mendapatkan hukuman”, ucap sang
malaikat.
Tuhan
setuju, sang malaikat pun kembali turun dan mengamati guru tersebut. Di bumi,
guru tadi sedang memulia lubang pertamanya. Diayunkannya tongkat golf, bola
dipukul, melaju lurus dan tepat mengarah ke lubang pertama.
“Masuk…”,
di luar dugaan, pukulan pertama sang guru sukses. Ia pun sangat senang dan
girang. Melihat kejadian itu, malaikat bingung dan kembali menemui Tuhan.
“Maaf
Tuhan, aku kira Engkau akan menghukumnya…”, tanya sang malaikat. “Benar, aku
sedang menghukumnya”, ucap Tuhan sambil tersenyum, “sekarang coba perhatikan, pada
siapa ia bisa bercerita tentang kebolehannya tersebut?”