Meski kita tahu itu tidak benar-benar terjadi, namun membaca sebuah cerita fiksi dengan nuansa khayalan dan impian tentu tetap saja menarik. Dari cerita seperti ini, kita bisa mendapatkan pelajaran berharga. Kita bisa belajar tentang nilai - nilai hidup yang bisa membawa kita menjadi sukses di kemudian hari. Begitu juga dengan cerita TKW sukses buka usaha laundry yang punya omzet jutaan ini.
Dari membaca cerita ini, kita bisa mendapatkan hikmah dan pelajaran berharga. Mungkin, kita akan menemukan motivasi atau bahkan ide yang cemerlang. Pokoknya tidak salah deh kalau kita jadikan bahan seperti ini sebagai bahan bacaan.
MARKONAH, TKW Sukses Buka Usaha Laundry Omzet Jutaan
(KHAYALAN DAN IMPIAN)
Markonah adalah satu dari sekian banyak gadis desa yang lahir dalam keadaan kurang beruntung. Dia terlahir dikeluarga yang miskin. Ibunya adalah seorang tukang cuci baju tetangga. Sedangkan ayahnya adalah seorang buruh yang kerjanya serabutan.
Dia memiliki tiga orang adik yang masih kecil. Yang terbesar
berusia 12 tahun dan sedang menempuh pendidikan di SMP. Satu adiknya lagi
berusisa 8 tahun dan sedang menempuh pendidikan di SD. Sedangkan yang paling
kecil masih berusia 3 tahun.
Adiknya yang paling kecil selalu ikut ibunya pergi mencuci
baju dirumah tetangga karena jika dia ditinggal dirumah sendiri, tidak ada
orang yang mau mengasuhnya. Adiknya yang paling besar selalu pergi ke tukang
kopra untuk bekerja.
Hasil kerjanya itu diberikan pada orang tuanya untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari. Keluarga yang menyedihkan. Selalu
tertatih-tatih mencari nafkah untuk mencukupi kebutuhannya.
Saat keluarga lain mengeluh karena tidak bisa membeli
kendaraan mewah, keluarga Markonah selalu bersyukur karena bisa makan nasi dengan sayur dan lauk. Bisa makan nasi
dengan sayur dan lauk adalah hal yang sangat jarang bagi mereka. Karena setiap
hari mereka hanya bisa makan nasi dan garam saja.
Jika ingin makan daging, mereka harus menunggu sampai
lebaran haji tiba. Karena memang dengan kondisi ekonomi merka yang seperti ini
sangat tidak mungkin bagi mereka untuk membeli daging dipasar.
Semakin hari kondisi ekonomi mereka bukan semakin membaik,
tapi justru malah semakin memburuk. Kebutuhan mereka semakin meningkat seiring
bertambahnya usia adik-adik Markonah.
Sampai akhirnya orang tua Markonah menyuruhnya untuk menjadi
TKW. Markonah adalah satu-satunya harapan keluarganya itu. dia masih muda dan
bisa bekerja. Dan dengan kepergiannya menjadi TKW, membuka kesempatan untuk
keluarganya hidup sejahtera.
Meski berat, Markonah pun akhirnya bersedia melaksanakan
perintah kedua orang tuanya. Dengan bantuan tetangganya yang juga merupakan
majikan dari ibu Markonah, akhirnya dia bisa berangkat ke Taiwan sebagai TKW.
Tetangganya itu adalah seorang penyalur yang sudah tersohor.
Dia tidak mematok tarif bagi siapa saja yang ingin menjadi TKW, karena nantinya
dia akan memotong gajih dari TKW-TKWnya sebagai ganti uang keberangkatan.
Ironis. Saat gadis-gadis seusianya menempuh pendidikan dan
mendapatkan banyak teman, Markonah justru harus pergi ke belahan dunia lain
untuk mencari nafkah. Kehidupan keluarganya kini ada ditangannya.
Dia adalah tulang punggung keluarganya sekarang. Karena jika
hanya mengandalkan ayahnya yang bekerja serabutan, keluarga mereka akan sulit
untuk terus hidup. Markonah telah mengorbankan masa mudanya. Masa dimana
seharusnya ia bisa bersenang-senang bersama teman-temannya.
Masa dimana seharusnya ia bisa menimba ilmu untuk masa
depannya kini telah hilang. Dan ini lah Markonah yang sekarang. Seorang TKW
muda yang bekerja ke luar negeri. Hanya dengan bermodalkan tekad untuk merubah
nasib dan menghidupi keluarganya, ia telah sampai di Taiwan. Sebuah negeri yang
sama sekali belum pernah ada dalam bayangannya.
***
Lima tahun sejak kepergian Markonah telah berlalu. Desanya
yang dulu kini telah berubah menjadi maju. Sudah mulai ada banyak tempat
pendidikan yang bagus. Penduduk-penduduk didesanya kini juga telah berkembang.
Baik secara ekonomi maupun secara pemikiran.
Semenjak berganti masa kepemimpinan, desanya itu kini telah
berkembang pesat. Sudah mulai ada banyak gedung-gedung baru dibangun. Berbagai
macam jenis usaha baru pun bermunculan. Membuat penduduk dari daerah lain
tertarik untuk tinggal didaerahnya itu.
Kini Markonah sudah siap kembali menuju kampung halamannya.
Kontrak kerja nya sudah habis. Dan karena dirasa sudah cukup mendapatkan uang,
Markonah tidak mau lagi meneruskan kerjanya.
Dia ingin menghabiskan sisa hidupnya di Indonesia. Tinggal
bersama ayah ibunya dan juga melihat adik-adiknya tumbuh dan berkembang. Kini
adik Markonah yang paling besar telah memasuki masa akhir pendidikan di SMA.
Berkat Markonah keluarganya berhasil lepas dari jerat
kemiskinan. Adik-adiknya bisa meneruskan pendidikan tanpa harus bekerja sebagai
kuli kopra. Ayahnya juga sudah membuat sebuah tok sembako.
Dengan toko sembakonya itu keluarga Markonah bisa terus
melanjutkan hidupnya. Dan yang paling spektakuler adalah ibu Markonah. Dengan
bantuan uang dari Markonah, kini ibunya telah memiliki usaha Laundry sendiri.
Usahanya ini merupakan
satu-satunya usaha laundry paling terkenal didaerahnya. Dia memiliki
cabang diberbagai daerah. Dengan bermodalkan kepercayaan dari para majikannya
dulu, ibu Markonah telah berhasil membangun sebuah usaha laundry yang sangat
maju.
Jika dulu ibu Markonah harus datang kerumah-rumah
tetangganya untuk mencuci baju, kini tetangga-tetangganya lah yang harus
menghampiri ibu Markonah. Tak hany tetangga-tetangganya saja, para pelajar dan
juga para pejabat daerah setempat juga tak ragu untuk melaundrykan bajunya ini
kepada ibu Markonah.
Laundry Markonah. Itulah nama perusahaan Laundry yang telah
dibangun oleh ibunya. Karena merasa sudaha cukup untuk hidup dan merasa sudah
tua, akhirnya ibu Markonah memutuskan untuk pension. Dan usaha laundry nya itu
ia serahkan kepada anaknya.
Anak yang telah berjuang keras untuk keluarga. Anak yang
telah berjuang membanting tulang demi kehidupan keluarganga dikampung.
Dialah Markonah, seorang mantan TKW yang kini menjadi
pemilik tunggal perusahaan Laundry Markonah. Setiap bulan omset yang
didapatkannya selalu berhasil menembus angka puluhan juta rupiah.
---oOo---
Cerita di atas adalah
cerita fiksi dan bukan kenyataan. Cerita tersebut dibuat untuk memberikan
motivasi dan inspirasi bagi kita yang sedang berjuang untuk mendapatkan hidup
yang lebih baik. Tetap semangat, semoga kita menjadi orang sukses di masa
depan.