Membuat laporan study wisata atau study tour bisa menjadi salah satu topik bagus untuk diangkat menjadi sebuah karya cerita pendek atau cerpen. Hal ini karena dalam proses pembuatan laporan tersebut biasanya akan terjadi banyak liku yang bahkan kadang bisa membuat seorang siswa sampai frustrasi atau bahkan jengkel.
Nah, sebagai tambahan referensi untuk belajar menulis, kali ini ada sebuah karya cerita singkat yang bisa dijadikan bahan tambahan. Cerita pengalaman ini mengambil tema masalah penulisan karya tulis yang biasa dilakukan oleh pelajar sekolah menengah atas. Seperti apa ya, silahkan disimak.
Susahnya Membuat Laporan Study Wisata Study Tour
Hari ini adalah hari terakhir kami bersekolah di SMA Negeri
Satu Saja sebagai siswa kelas XI. Yah, hari ini adalah hari pembagian rapot.
Dan setelah hari ini, ada satu hal yang sangat kutunggu-tunggu.
Tidak, tidak hanya bagiku saja. Tapi juga bagi seluruh siswa
kelas XI di sekolahan ini. Karena kami-siwa kelas XI akan melakukan study
wisata ke Jogja!
Aku benar-benar gembira dan tak sabar menyambut hari esok.
Ingin sekali aku berlari menuju matahari lalu mendorongnya ke arah barat agar
dia cepat-cepat tenggelam.
Semua rapot siswa telah di bagikan. Pengumunan juara juga
telah di umumkan. Ini tandanya waktu bagi kami untuk pulang sudah tiba. Dengan
segera aku pun meraih tasku lalu bergegas menuju tempat parkir. Ku ambil
sepedah motorku dan bersiap untuk segera pulang.
“Rendi, kesini dulu. Kita bagi kelompok buat study tour
besok.” Panggil Dinda-salah seorang temanku-.
“Kok bagi kelompoknya sekarang? Bukannya kelompok itu udah
sesuai sama tempat duduk bus ya?”
“Ya emang sama. Tapi siswa dalam satu bus itu nantinya bakal
di pecah jadi sepuluh kelompok.”
“Oh gitu. Yaudah deh gue kesana.” Ucapku sembari kembali menaruh motorku.
Dan aku pun segera menghampiri Dinda dan juga teman-teman
yang lainnya. Kami segera merundingkan masalah pembagian kelompok. Tidak perlu
waktu lama untuk bisa membagi kelompok.
Hanya dalam waktu sekitar satu jam, kami semua sudah
berhasil mendapatkan kelompok kami masing-masing. Dan sialnya, aku mendapatkan
kelompok yang tidak bagus. Semua anggota kelompokku merupakan para juru kunci
di kelasnya masing-masing.
Dan ini akan menjadi masalah tersendiri bagiku. Mengingat
kelompok ini lah yang nantinya akan membantuku mengerjakan tugas penulisan
laporan study wisata hah, menyebalkan.
***
Matahari telah terbit dari ufuk timur. Burung-burung
bernyanyi keras di atas sana. Suaranya terdengar merdu seperti nyanyian yang
sangat aku rindukan. Aku terbangun dari lelap tidurku dan bersiap menjalani
hari ini.
Ya, hari ini. hari yang sangat aku tunggu-tunggu. Hari
dimana aku bisa pergi ke jogja untuk melakukan study wisata bersama
teman-teman, guru-guru, dan juga… oh sial, kelompok dungu ku.
Hari ini aku tiba di sekolah lebih pagi dari biasanya. Semua
teman-temanku tampak begitu antusias dengan hari ini. mereka terlihat heboh dan
wow.
Ada yang membawa tas ransel besar, ada yang membawa tas
ransel besar plus plastic, ada yang membawa koper besar, dan ada juga yang membawa
orang tuanya. Oh shit, orang tuanya hanya mengantarkannya ke sekolah. Kukira
orang tua nya akan ikut study wisata juga.
Tepat pukul setengah delapan pagi kami semua berangkat
dengan menggunakan bus telolet-bus yang suara klaksonnya berbunyi telolet. Di
awal perjalanan, semua dari kami memasang wajah yang bahagia dan gembira.
Ada yang bernyanyi-nyanyi, tertawa ria, dan ada juga yang
asik bercanda ria. Namun, kebahagiaan itu seolah sirna saat penyakit ngantuk
mewabah masuk ke dalam bus kami. Satu persatu dari kami tumbang. Tenggelam ke
dalam dunia mimpinya masing-masing. Termasuk juga aku.
Setelah lebih dari dua belas jam perjalanan, akhirnya kami
tiba di Jogja. Kota ini tampak begitu indah dengan segala pesonanya. Kami semua
bergembira dan bersuka cita disini. Selama di sini. Kami sangat bahagia.
Wajar saja, kami berasal dari kampung dan jarang melakukan
wisata semacam ini. jadi, sekalinya wisata, ya seperti ini lah. Tenggelam dalam
kebahagiaan yang amat langka.
Study wisata selama tujuh hari sama sekali tidak terasa.
Rasanya seperti baru kemaren saja aku berangkat, dan sekarang aku sudah harus
pulang. Dan pada akhirnya, hal yang sangat aku takutkan dan tidak ingin ku
lakukan pun tiba.
Tugas laporan study wisata. Yaelah, tugas ini lah
satu-satunya hal yang tidak ku suka dari study wisata kali ini. terlebih lagi,
aku berada satu kelompok dengan para juru kunci. Dan tentunya hal ini akan
semakin menyulitkanku.
Habis terang terbitlah terang. Itu lah yang aku rasakan kali
ini. setelah puas berbahagia dalam wisata selama tujuh hari, kini aku
mendapatkan beban yang menjengkelkan. Membuat laporan study wisata.
Dan parahnya, aku mengerjakan tugas ini sendiri. Padahal ini
adalah tugas kelompok. Para juru kunci
itu sama sekali tidak peduli dengan tugas ini. jadi mau tidak mau, aku sendiri
lah yang harus menyelesaikannya. Beruntung, mereka memberi ku uang tip untuk
mengerjakan tugas ini. jadi bebanku ini bisa sedikit berkurang.
Setelah perjuangan keras yang melelahkan, akhirnya tugas
laporanku selesai dan siap ku setorkan. Namun sayang, hasil tugasku sama sekali
tidak sesuai dengan proses pembuatannya. Aku sama sekali tidak mendapatkan
nilai yang bagus. Bahkan aku mendapatkan bonus cacian plus bullion atas tugasku
ini. hah, ini sangat menjengkelkan.
---oOo---