Kisah Kutukan Hantu Putus Cinta

Cerita Horor tentang Hantu Putus Cinta - Bukan di kutuk menjadi batu layaknya malin kundang, tetapi kesialan atau hal buruk yang menimpa seseorang yang diakibatkan oleh seekor hantu. Eh, tapi sepertinya hantu tersebut tidak punya ekor deh, bagaimana kalau kita sebut “seorang hantu”, tidak pantas.


Ah, pokoknya seperti itu, kisah ini merupakan kisah balas dendam akibat putus cinta. Sebuah pembalasan atas kelakuan buruk pada seorang wanita, tepatnya seorang kekasih yang akhirnya meninggal dunia. Bisa dijadikan hiburan, bisa dijadikan nasehat, bisa juga dijadikan peringatan bagi yang suka menduakan cinta.

Perselingkuhan dimana pun berada akan menghasilkan kisah sedih, penderitaan dan jiwa yang merana. Hanya yang tulus, suci dan setia yang dapat menikmati indah dan sejuk-nya sebuah cinta. Akan sangat menarik dan akan sangat menakutkan jika diikuti dengan seksama.

Cerita yang dibalut dengan sebuah kisah cinta yang diceritakan sederhana tapi penuh makna. Sebuah kisah perjalanan hidup yang singkat yang bisa saja terjadi pada diri semua orang. Seperti apa cerita selengkapnya, mari kita baca cerpen berjudul “kutukan hantu putus cinta” berikut.

Kutukan Hantu Putus Cinta
Cerpen cinta yang horor

Angin sepoi-sepoi berhembus dari utara. Melintasi dedaunan rimbun yang mulai berkurang dahannya. Suara lolongan anjing dan juga jangkrik membuat malam semakin senyap.

Dinginnya malam semakin terasa tatkala bulan tak menampakan sinarnya. Aku masih duduk termenung didalam kamar. Mataku menerawang jauh menembus jendela. Satu-satunya hal yang aku pikirkan saat ini adalah Annisa.

Sudah satu minggu dia pergi meninggalkanku. Tidak hanya meninggalkanku saja, tapi dia juga pergi meninggalkan dunia ini. Membawa sejuta kenangan yang hilang ditelan kelamnya malam.

Meski sudah satu minggu berlalu, aku tetap saja tidak bisa menghilangkan bayangannya dari benakku. Di akhir pertemuan kami, dia telah memutuskan hubunganku dengannya. Aku tertangkap basah berselingkuh dengan temannya sendiri.

Aku sudah minta maaf semampu ku. Jujur saja aku masih sangat mencintainya. Tak ada wanita lain yang bisa membuat aku jatuh sedalam ini dalam indahnya cinta. Temannya hanya aku jadikan sebagai pelampiasan nafsu yang sudah tak terbendung saja.

Di akhir pertemuan kami, dia menangis sejadi-jadinya. Aku tau dia pasti merasakan sakit yang tak tertahankan. Aku dan dia sudah menjalin hubungan selama lebih dari dua tahun. Dia sangat mencintaiku, begitupun aku. Aku juga sangat mencintainya.

Namun sayang, kini aku  sudah menghancurkan semuanya. Ingin sekali rasanya aku memohon maaf dan kemudian berlutut dihadapannya. Namun apa lah daya, dia kini sudah mati.

Mati tanpa sempat memberikan senyuman terakhir untukku.  Dia mati bersama air mata kesedihan yang sudah aku torehkan didalam relung sanubarinya.

Maaf… Maafkan aku Annisa”, Ucapku lirih sembari terus menerawang ke luar jendela. Tanpa terasa air mataku kembali jatuh. Aku benar-benar merasa sudah gila. Aku beranjak dari tempatku semula dan kemudian berbaring di tempat tidurku.

Tubuhku terasa begitu lelah. Ingin sekali aku segera tidur dan kemudian bermimpi indah. Tapi bayangannya selalu mengangguku. Mengusik dan merusak akal sehatku.

Saat aku berusaha memejamkan mata, tiba-tiba aku mendengar suara dari balik jendela. “Mal…mal..mal..” suara itu terdengar semakin jelas. Aku berusaha untuk tidak menggubris suara itu.

Aku tau suara itu hanyalah hasil dari imajinasiku saja yang sudah lama ditelan rindu. Yaah.. aku sadar aku memang sangat merindukan Annisa. Tapi, semakin ku diamkan suara itu semakin terdengar jelas dan keras. Aku pun merasa sangat terganggu dengan suara itu.

Akhirnya aku bangkit dari tempat tidurku dan melihat ke luar jendela. Entah sadar entah tidak, aku melihat wajah Annisa diluar jendela. Aku pasti sedang berkhayal. Aku berusaha tersenyum melihat wajahnya diluar jendela.

Tapi wajah itu menangis keras dihadapanku. Dia terus memanggil namaku dengan suara yang terisak.

Wajahnya tampak begitu pucat. Matanya sembap. Di dalam wajahnya aku bisa merasakan sebuah amarah dan dendam. Wajar saja, dia mati dengan membawa kesedihan yang sangat luar biasa. Entah apa yang akan dilakukannya aku pun tidak tau.

Aku hanya bisa mendoakan agar dia bisa tenang di alam sana. Sekitar tiga puluh menit aku menatap wajahnya di balik jendela tanpa kata, tiba-tiba wajah itu menghilang. Aku berusaha mencari-cari sosoknya dari dalam kamar.

Tapi tetap saja aku tidak bisa menemukan sosoknya. Aku benar-benar merasa lelah setiap hari dihantui bayangannya seperti ini. Akhirnya aku kembali berbaring di tempat tidurku.

Aku kembali mengeluarkan air mata penyesalan. Aku benar-benar menyesal dengan apa yang sudah ku lakukan padanya. Maaf..maafkan aku.. hanya itu yang bisa ku ucapkan lirih. Akhirnya aku terlelap dalam tidur yang tak pernah nyenyak.

***

“Kriiiing…kriiiiing…kriiiiing..” Tiba-tiba suara telponku membangunkanku dari tidurku. Aku membuka mata dan kulihat jarum jam masih menunjuk kea rah angka 4. Sial aku baru tidur beberapa jam saja.

Siapa juga yang menelponku malam-malam begini. Ku lihat layar handphone ku dan kudapati nama Melly disana. Melly adalah teman Annisa yang berselingkuh denganku.

Setelah kematian Annisa, aku sudah memutuskan hubungan dengan Melly, tapi kenapa dia tiba-tiba menelfonku. Dan untuk apa juga dia menelfonku malam-malam begini. Akhirnya aku pun menerima telfonnya karena suara nada dering yang begitu mengganggu ku.

“Halo..Halo.. Halo mal..” Ucap Melly dari ujung sana. Suara nya terdengar begitu berat dan terburu-buru.

“Iya mel iya halo.. ada apa?” Tanya ku padanya.
“Annisa mal.. Annisa..” Ucapnya lagi. Suara nya kini terdengar serak dan mulai terisak. Aku pun mulai sedikit panik. Ada apa dengan Annisa, apa dia juga mengganggu kehidupan Melly.

“Iya mell, Annisa kenapa? Ada apa sama Annisa? Cerita dong.” Tanyaku lagi.
“Dia dateng kesini mal.. dia marah..marah.. aku takut..” Ucapnya semakin terisak, suara nya kali ini benar-benar menandakan kalau dia sedang dilanda ketakutan yang amat mendalam.

“Yaudah yaudah, aku kesana ya tungu..” belum selesai aku menghabiskan kalimatku, tiba-tiba saja dia  berteriak keras dari ujung sana. Aku benar-benar bingung dan panik kali ini. “Haloo mel, haloo,” ucapku mencoba mencari tahu apa yang terjadi.

Telpon pun terputus dan aku semakin bingung harus berbuat apa. Aku bangkit dari tempat tidur ku dan bersiap meluncur ke rumah Melly. Namun betapa terkejutnya ketika aku bangkit, tiba-tiba wajah Annisa sudah ada di hadapanku.

“Kamu mau ke mana… Melly sudah mati.. hihihi” Ucap hantu Annisa. Dia benar-benar mengerikan kali ini. Wajahnya yang biasa nya teduh dan kalem, kini sudah berubah menjadi begitu ganas dan mengerikan.

“Apa yang sebenarnya terjadi..” Ucapku mencoba menanyakannya padanya. Tapi belum sempat dia menjawab, tiba-tiba kedua tangannya sudah ada dileherku. Nafasku terasa sesak sekali. Aku berusaha berteriak, tapi mulutku tak mengeluarkan suara.

Semakin lama cekikannya terasa semakin keras dileherku. Aku pun merasa sulit sekali bernafas.

Seketika bayangan akan semua kejahatanku pada Annisa melintas dibenakku. Aku dilanda penyesalan yang begitu dalam kali ini. Dan tiba-tiba saja pandanganku terasa semakin gelap. Sangat gelap dan aku tak bisa melihat apa-apa lagi. Hening~

---oOo---

Tag : Cerpen, Hantu, Horor, Lucu
Back To Top