Kisah Rian Si Pengagum Rahasia

Kisah Rian Si Pengagum Rahasia - Cerita ini bermula dari pertemuan antara Rian dengan Mala. Mereka adalah teman satu kelas di SMA. Semua terlihat biasa saja tidak ada berbeda, tetapi ada yang berbeda bagi Rian. Rian mulai sering mengamati Mala. 


Entah itu pada saat kegiatan belajar berlangsung, pada saat jam istirahat, pokoknya hampir setiap waktu Rian mengamati semua yang dilakukan Mala.

Mala orangnya memang tidak terlalu cantik, hitam tapi manis, agak kecil. Entah apa yang Rian sukai dari sosok perempuan ini. Hari demi hari Rian terus memperhatikan Mala, dia terus mencari apa yang membuatnya sampai tertari dengannya.

Ketika didekatnya Rian merasa ada perasaan yang berbeda, jatungnya berdegup kencang dan tangannya terasa dingin.

Pernah suatu ketika, Mala jatuh sakit. Semua teman sekelasnya menjenguknya termasuk Rian. Sesampainya dirumah mala, “assalamualaikum” teriak ketua kelas, “waalaikum salam” jawab ibunya mala. “silakan masuk” kata ibunya mala.

Kemudian kami pun masuk, satu persatu teman – temannya menyalami Mala dan mendoakan agar cepat sembuh.

Tibalah giliran Rian, bukannya menyalami Mala atau sekedar menanyakan keadaanya seperti temannya yang lain, Rian malah pergi keluar. Kemudian  ketua kelas berkata “tadi Mala bilang, kenapa kamu keluar, tidak menyaliminya atau menanyakan kabarnya”.

“Tidak apa – apa, aku hanya tidak kuat menahan degup jantungku” kata Rian. Itulah yang dirasakan Rian ketika berhadapan dengan Mala.

Hari demi hari, bulan demi bulan Rian hanya bisa memandangi Mala dari kejauhan tanpa berani mengatakan apa yang dia rasakan. Pernah dia mencoba mengirim sms kenomernya Mala.

Dengan tangan gemetar dia menekan tombol handphone “asslamualaikum, malam la, lagi ngapain”. Kemudian handphonenya berbunyi, dengan perasaan senang – senang bahagia dia membuka smsnya “lagi novi” jawab mala.

Walaupun hanya mendapat balasan sms dari Mala, tetapi Rian merasa sangat bahagia. Hampir semua sms dari Mala tidak dihapus, bahkan sampai memori handphonenya penuh.

Tibalah hari kelulusan, pada hari – hari terakhir sekolah SMA teman – temannya Rian dan Mala mencoba untuk mendekatkan hubungan mereka berdua, sebenarnya teman – temannya mengetahui kalau mereka berdua saling jatuh cinta.

Tetapi karena Rian tidak memiliki mental, dia tidak berani mengungkapkan perasanya kepada Mala. Mungkin kalau pada waktu itu Rian berani mengatakan perasaanya kepada Mala, mereka akan menjadi pasangan yang idel. Tetapi takdir berkata lain.

Sampai lulus SMA berlanjut ke perguruan tinggi, Rian dan Mala meneruskan diperguruan tinggi yang sama hanya berbeda jurusan. Walaupun diperguruan tinggi banyak wanita lain, tetapi perasaan Rian terhadap Mala tidak berubah, setiap bertemu atau berpasan dengannya jantungnya selalu berdegup kecang, malah terkadang Rian menghindari untuk berpapasan dengan Mala.

Rian terus mencari apa yang membuatnya begitu mengagumi Mala dia belum menemukan jawaban itu semua. Jadi Rian hanya bisa melihat dan mencintai Mala dari belakang, entah apa yang ada dipikirannya, teman – temannya pun heran dengannya.

Tapi Rian sudah merasa senang walau hanya melihat senyumnya Mala, dan dia merasa senang walaupun nantinya Mala hidup bahagia dengan orang lain. mungkin inilah cinta sejati, cinta tanpa harus memiliki.
---oOo---

Tag : Cerpen, Cinta, Remaja
Back To Top