Liburanku di Bukit Tinggi Sumatera Barat - Takbir idul fitri telah berkumandang, malam ini aku pergi ke
rumah nenek. Seteleh sampai disana aku dan keluarga berkumpul di ruang keluarga
untuk membungkus kue dan jajanan idhul fitri, sekalian membicarakan liburan
idhul fitri tahun ini.
Oh ya, kalian belum tahu ya namaku, perkenalkan namaku Irza, umurku sepuluh tahun. Aku bersekolah di SD Harapan Bangsa kelas empat. Nenek bicara kepadaku, “Za liburan akhir idhul fitri ini kamu mau ke mana?”
“Kata ibu mau ke bukit tingi. Selain kota yang indah banyak
wisata alam, sejarah hingga kuliner yang nikmat! Selain itu wisata terkenal disana
adalah ngarai sianok”, jawabku.
Keesokan harinya, kami sekeluarga pergi ke masjid untuk
sholat ied. Setelah sholat kami menuju rumah nenek untuk sarapan lalu
bersilatuhrahmi ke tetanga sekitar dan saudara. Hari pun semakin sore, kami segera
pulang dan mempersapkan untuk berangkat besok liburan.
Ke esokan harinya kami segera berangkat untuk berlibur ke
bukittingi. Di perjalanan tak hjauh dari padang sekitar 25 km ada air terjun
lembah anai, begitu air terjun terdengar jelas dari jalan yang kami lalui.
Aku berhenti sejenak untuk duduk di atas batu besar sambil
menjulurkan kaki kedalam dinginnya air pegunungan . lembah anai sendiri
merupakan kuan lindung cagar alam , dan disana terdapat rel bergigi bekas
kereta uap wisata disana.
Tak jauh dari sana terdapat istana basa pagaruyung.
Istananya megah dan menyimpan benda benda bersejarah peninggalan bangsa
minangkabau. Kami tidak lupa untuk berfoto disana. Lalu kami mengunjungi pasr
ateh,danau mininjau, menyusuri ngarai sianok, dan menjelajahi the great wall.
Saat kami menyusuri ngarai sianok atau lembah curam yang
sedalam 100 meter dan sepanjang 15 kilo meter. Dengan membayar tiket
5000,00/orang. Di dalam ngarai terdapat gua dari peninggalan jepang yang
dibangun dengan secara paksa, yang memiliki banyak ruangan dan panjang gua ini
1,47 km.
Selepas meyusuri ngarai sianok kami menjelajahi the great
will mungkin ini dibangun karena terinspirasi dengan the great will di cina
karena bangunanya mirip. Jenjang koto gadang dibangun mengikuti kontur tanahnya,
sehinga meliuk naik turun bukit. Jembatan yang panjangnya 1,7 kilo meter yang
berlokasi di koto gadang.
Liburan kali ini sangat menyenangkan dan aku sungguh
bahagia,liburan kami tidak sampai disitu saja.
Tapi, kami menyelusuri
kota padang untuk mencari oleh - oleh untuk dibawa pulang besok,
keesokan harinya kami pulang dengan
perasaan bahagia. Tunggu kami lagi kota buktinggi.
---oOo---