Cerita Hantu Horor Kafan Wasiat Sundel Bolong - Suara jangkrik dan kodok kembali
terdengar mengusik kesunyian malam. Hanya suara itu yang kini menjadi primadona
sebuah kampung yang bisa dibilang sangat pedalaman. Tak ada aspal, apalagi toko besar.
Hanya ada jalan tanah setapak berwarna merah dan juga beberapa warung
kecil. Yang para penduduk tau hanyalah soal bertani. Hanya ada beberapa saja
yang mengerti cara berdagang, sedangkan beberapa lagi mengabdikan untuk sekolah
satu atap yang sudah mulai nampak tua.
Masih banyak sekali semak blukar di
kampung ini. Kondisinya yang dekat dengan hutan pun menambah kesan angker di
kampung ini. Terlebih ketika perlahan masyarakat kampung mulai menyebar ada nya
isu sundel bolong yang sering merenggut korban jiwa.
Suasana malam menjadi semakin sunyi
ketika isu ini merambak ke seluruh penjuru desa. Angin pun tak berhembus
kencang seolah ikut merasakan ketakutan yang dialami penduduk desa.
Namun ternyata ada satu hal yang
bisa mengalahkan sebuah ketakutan, yaitu nafsu. Dibalik sebuah semak yang tak
jauh dari desa, tampak ada sepasang muda-mudi sedang memadu kasih.
Mereka adalah Kasno dan Indri.
Tanpa merasa malu dan takut, keduanya asyik bercumbu disemak blukar yang gelap.
Tanpa ragu Kasno dan Indri saling berpelukan, saling meraba, dan juga saling
berciuman.
Bahkan Indri pun tak merasa jijik
ketika tangan Kasno mulai meraba bagian bawah Indri. Ketika sedang asyik
bercumbu, Indri merasa gelisah karena ada banyak semut di sekitarnya.
Dia pun mengajak pacarnya untuk
berpindah tempat karena mulai merasa tidak nyaman. Awalnya Kasno yang sudah
dibutakan oleh nafsu tidak bergetar, namun karena Indri terus merengek akhirnya
dia mengiyakan ajakan Indri.
Mereka pun bergeser dari tempat
semula. Sampai tanpa mereka sadari mereka sudah berada sekitar 50m dari sebuah
pohon beringin yang dibawahnya terdapat kuburan si sundul bolong. Ketika Kasno
mulai berusaha melucuti kekasihnya, tiba-tiba angin berhembus kencang. Langit
semakin gelap.
Kilatan petir pun ikut menambah
kesan yang menyeramkan. Dan dengan tiba-tiba ada tangan yang menarik kepala si
Kasno. Indri yang sudah setengah telanjang pun sangat terkejut.
Dia hanya bisa berteriak dan
kemudian mengejar sang kekasihnya. Namun sayang, dia tak cukup cepat untuk bisa
menyelamatkan kekasihnya. Ketika sedang berlari dia tersandung sebuah tunggak
dari pohon beringin.
Alhasil ia pun terjatuh tepat di
depan nisan kuburan yang tak tertuliskan namanya. Dia bangkit dari jatuhnya dan
terus mencoba mencari tahu dimana sosok yang ia cari.
Bulu kuduknya sudah tegak berdiri
sedari tadi, namun kali ini menjadi sangat parah ketika tiba-tiba wajah kekasih
nya muncul dihadapannya dengan kondisi yang begitu mengenakan.
Matanya melotot dan wajahnya pucat.
Dan yang lebih mengenaskan lagi ada tombak bambu yang menancap di punggung
Kasno. Saking shocknya, Indri pun akhirnya pingsan di bawah pohon beringin.
Sampai keesokan harinya masyarakat
desa menemukan mayat Kasno yang sudah tak bernyawa, juga Indri yang mulai
terganggu mentalnya.
Di sisi lain, masih di desa yang
sama, tampak seorang pria sedang mengetuk-ngetuk pintu rumah. Cukup lama pria
itu mengetuk pintu sampai akhirnya ada juga wanita muda yang jelita membukakan
pintu untuk pria itu.
Wanita itu adalah Murtini, seorang
gadis cantik yang sudah lama menjadi idola di kampung. Dia hanya tinggal
sendirian di rumah setelah saudara kembarnya tewas tanpa sebab dihutan dan
kemudian menjadi terror masyarakat dengan sebutan sundul bolong.
Pria gagah itu masuk ke rumahnya
dan mulai membicarakan hal yang serius. Pria it uterus berusaha untuk melamar
Murtini dan dia berjanji akan membahagiakan Murtini dan keluarganya.
Murtini sendiri terus berusaha
berkilah dan berkata dia belum siap untuk menikah. Dia bilang masih ada hal
yang harus diselesaikan. Dan jika hal itu sudah selesai Murtini berjanji akan
menerima Bagus sebagai suaminya.
Bagus yang sudah sangat mencintai
Murtini pun harus rela dengan keputusan Murtini dan kembali pulang ke rumahnya.
Keesokan harinya korban keganasan
sundel bolong pun kembali terdengar. Seorang pria yang usiannya sudah menginjak
27 tahun bernama Setyo kini di temukan tewas di atas kuburan si sundul bolong.
Kondisinya pun tidak berbeda jauh
dengan kondisi korban-korban sebelumnya. Wajah yang berlumuran darah, tubuh
yang penuh luka, dan juga sebuah tombak yang menancap menembus jantungnya.
Dengan jatuhnya satu korban lagi ini, menambah besar ketakutan masyarakat desa.
Di suatu malam, Bagus kembali pergi
ke rumah Murtini. Sekedar untuk ingin berbincang dan duduk bersama. Sekitar 15
menit dia berjalan diatas jalan tanah yang becek, akhirnya dia sampai dirumah
Murtini.
Namun betapa kecewanya dia begitu
sampai di rumah Murtini, pintu rumahnya sudah digembok. Bagus pun memutuskan
untuk melihat ke belakang rumah. Dia berharap bisa mendapatkan petunjuk tentang
keberadaan Murtini.
Namun begitu dia ke belakang rumah,
bukannya sosok martini yang ia dapati, justru dia malah bertemu sosok seorang
wanita dengan rambut terurai menutupi wajahnya, banyak darah keluar dari
tangannya dan juga baju yang dipakai begitu
kotor dan lusuh.
Dan yang paling mengerikan adalah
dari perutnya mengalir darah dengan begitu deras. Karena takut Bagus pun
berlari sekencang mungkin sebelum dia mati di tangan sundul bolong ini.
Bukannya berlari kearah rumahnya,
ia malah berlari ke arah makam si sundul bolong. Baru beberapa meter jaraknya
dengan makam itu, ia akhirnya sadar kalau ia salah jalan.
Ia pun memutuskan kembali. Belum
jauh Bagus berlari, dia mendengar sebuah teriakan dari suara yang taka sing
baginya. “Aaaaaaargh” suara itu terdengar sangat akrab dengan telinganya.
Tak salah lagi, itu pasti suara
Murtini, orang yang selalu Bagus cintai. Bagus pun berlari menuju sumber suara.
Bagus menerobos semak dan juga beberapa jarring laba-laba karena ia merasa
kalau orang yang ia sayangi sedang dalam bahaya.
Tidak jauh ia berlari, akhirnya ia
menemukan sosok Murtini dengan beberapa luka yang cukup parah.
Dia pun menanyakan apa yang
sebenarnya terjadi pada Murtini. Belum sempat bagus bertanya, sudah ada sosok
pria yang siap menghantam bagus dengan sebuah bambu. “Plaaaak!!!” suara bambu
yang menghantam kepala Bagus.
“Hentikan Parman!!”, ucap Murtini
“Haha sekarang sudah ada dua orang
yang mengetahui kebusukanku. Jadi aku tidak akan membirkan satupun dari kalian
hidup!”, ucap Parman yang kini sudah mengarahkan bambu nya ke arah Bagus.
Ia lemparkan bambu yang ujungnya sudah
runcing itu ke arah Bagus. Namun belum sampai bambu itu mengenai Bagus,
tiba-tiba sosok sundul bolong menangkap bambu tersebut dan kemudian
mengarahkannya ke jantung Parman.
Alhasil Parman pun mati mengenaskan
dengan bambu yang menusuk menembus jantungnya. Bagus yang sudah sadar masih
belum mengerti apa yang terjadi. Dia menanyakannya pada Murtini.
Martini pun dengan mantap
menjelaskan semuanya pada Bagus. Termasuk alasan kenapa dia selalu menolak
setiap kali diajak menikah oleh Bagus.
Murtini menjelaskan kalau dia masih
harus balas dendam dengan ketiga pembunuh saudara kembarnya yang mati diperkosa
dan disiksa. Martini bilang kalau si sundel bolong ini menghampirinya dan
meminta bantuannya untuk membalaskan dendamnya.
Dan dengan kafan wasiat si sundel
bolong, kini Murtini sudah berhasil membalaskan dendam saudari kembarnya.
Murtini pun akhirnya menikah dengan Bagus. Kebenaran tentang mitos Sundel
Bolong tak pernah terungkap. Bahkan sampai si sundel bolong sudah tidak
menghantui warga desa lagi.
---oOo---