Cinta Tertinggal di Pantai Amal Tarakan

Cintaku tertinggal di Pantai Amal Tarakan. Sore ini suasana mendung, hampir sama dengan suasana pikiranku. Selepas liburan di pantai amal tarakan, suasana hatiku justru tidak tenang. Ada sesuatu yang mengganggu pikiran dan perasaan ini, entahlah.

Cinta Tertinggal di Pantai Amal Tarakan

Masih ku ingat suasana pantai Amal Tarakan di Kalimantan Utara minggu kemarin. Sebenarnya aku tidak berniat ke pantai tersebut saat itu aku ingin liburan di kepulauan Derawan. Karena ajakan teman, akhirnya aku menyempatkan diri di pantai amal yang katanya juga menarik.

Aku yang sudah biasa dengan suasana pantai tidak begitu kaget dengan keindahan pantai tersebut. Indah memang, tapi aku sedikit agak bosan. Aku hanya menghargai ajakan temenku.

Aku menyusuri pantai bersama temanku, tak banyak bicara, hanya rambutku yang terus bergerak, terurai tertiup angin. Tiba tiba mataku tertuju pada seorang lelaki yang dengan asiknya duduk dipasir, sendiri.

Mellihat aku melintas lelaki itu melempar senyum simpul padaku, terlihat rasa bosan memancar di matanya yang sayu. Aku mencoba tak menghiraukan lelaki asing tersebut, dan tetap melangkah pergi.

Entah mengapa, langkah kakiku tiba tiba terhenti, aku memutar badan dan langsung menghampirinya. 

Tanpa permisi aku langsung duduk tepat disisi kiri lelaki tersebut. Kulemparkan pandanganku jauh ketengah lautan. Aku terdiam.

“kamu pasti jengah dan bosan sepertiku”
“mungkin”
“Kadang, keindahan juga membosankan”

Hanya beberapa patah kata yang terucap dari mulut kami. Selanjutnya kami saling diam, sibuk dengan pikiran masing masing.

“Kalau kamu butuh teman, aku di pantai ini sampai sore nanti, siapa tahu kita bisa saling membuang kepenatan”, ucap lelaki itu seraya beranjak meninggalkan aku sendiri.

“Dasar lelaki aneh, di temani cewek cantik malah pergi begitu saja”, gumamku dalam hati sedikit kesal. Aku kembali menikmati angin dan terik mentari seorang diri sementara temanku dari tadi sudah entah kemana. 

Lima belas menit lebih aku duduk memainkan pasir sampai akhirnya aku memutuskan untuk berteduh.

Hanya sekilas aku melihat wajah lelaki itu tapi entah mengapa anganku tak bisa lepas darinya waktu berlalu begitu cepat mata harii mulai beranjak pergi. Setelah suasana bosan berkepanjangan aku pun bermaksud melanjutkan perjalanan.

Belum beranjak, tiba tiba seorang lelaki datang dan menyodorkan minuman ringan kepadaku. Kulayangkan pandanganku kearah wajahnya, ‘’ternyata lelaki tadi’’, pikirku.

Kami pun akhirnya berbincang, saling mengintrograsi layaknya seorang wartawan. Diam diam aku memperhatikan wajah pria itu. Tutur katanya yang lembut membuat aku terkesima.

Pelan tapi pasti mendung dihatiku terurai oleh senyumnya yang tipis.
Belum genap satu jam perasa nyaman itu harus berakhir. Aku harus melanjutkan perjalananku dan meninggalkan lelaki itu sendiri di pantai amal tarakan.

Sungguh kejadian ganjil, sederhana tapi membekas dalam ingatan bahkan sampai dikepulauan derawan aku masih memikirkanya. 

Sebuah kenangan yang mencuri sebagian rasa dalam hati ini pantai amal, sebuah keindahan yang menyisakan cinta tak terungkap biarkan semua jadi kenangan.

---oOo---

Back To Top