Contoh Cerpen Cinta Remaja Terbaru - "seperti yang kau minta" merupakan salah satu cerpen cinta
terbaru yang kisahnya cukup menarik. Ada ketegangan dan misteri kalau kita
lihat dari judul yang digunakan oleh pengarang.
Cerpen ini menjadi salah satu
yang cukup banyak dinantikan oleh para penggemar karya fiksi. Dengan tema
harapan seseorang pada sang kekasih, cerpen ini terlihat akan mampu membuat
pembaca terpesona.
Apa yang akan disuguhkan dalam
karya ini mungkin akan berbeda dari perkiraan awal pembaca. Pasalnya dari judul
dapat kita lihat bahwa makna atau isi yang terkandung didalamnya bisa cukup
luas. Judul tersebut bisa dibuat untuk karya yang bertema keluarga, bertema
sosial atau bahkan untuk karya religius sekalipun.
Dari sana kita bisa mendapatkan
satu rasa ingin tahu yang lebih karena mendapatkan sebuah teka-teki yang
menarik untuk dipecahkan. Apakah karya tersebut benar menghadirkan sebuah kisah
cinta.
Jika benar, kisah seperti apa yang akan disuguhkan kepada kita sebagai pembaca setia? Apapun ceritanya nanti, kami berharap cerita pendek tersebut bisa menjadi tambahan koleksi bahan bacaan yang sudah ada.
Mudah-mudahan bagus dan berkenan untuk rekan pembaca semua. Bagaimana, sudah siap untuk ikut ambil bagian menikmati karya kita tersebut? Kalau sudah tidak sabar mari kita baca kisah selengkapnya.
Jika benar, kisah seperti apa yang akan disuguhkan kepada kita sebagai pembaca setia? Apapun ceritanya nanti, kami berharap cerita pendek tersebut bisa menjadi tambahan koleksi bahan bacaan yang sudah ada.
Mudah-mudahan bagus dan berkenan untuk rekan pembaca semua. Bagaimana, sudah siap untuk ikut ambil bagian menikmati karya kita tersebut? Kalau sudah tidak sabar mari kita baca kisah selengkapnya.
Seperti yang Kau Minta, Akhirnya Bahagia
Sebuah
Cerpen Cinta Terbaru
Terik, matahari membakar, aku
menangis tak lagi merasakan cinta tulus darimu. Cinta ini dalam jurang tetapi
tidak bisa terisi cinta darimu.
Percuma, cinta yang dalam seperti jurang bila air cinta jernih darimu tak aku dapat, sia-sia apa yang ada padaku. Dinding hati hanya menjad keriput, beku tanpa hadirnya hangat asmara.
Percuma, cinta yang dalam seperti jurang bila air cinta jernih darimu tak aku dapat, sia-sia apa yang ada padaku. Dinding hati hanya menjad keriput, beku tanpa hadirnya hangat asmara.
Coba ku sembunyi, memasung rasa
dalam gelap, tetap saja air mataku tak mampu menutupi galau ini, dunia pun
tahu.
Di kubangan kesedihan, ibu datang, mencoba menenangkanku. “Sudah enggak usah dipikirkan”, ungkap ibuku sambil mengelus pundaku. Belai tangannya memang ajaib, suaranya pun begitu menenangkan, tapi hati terlanjur perih.
Di kubangan kesedihan, ibu datang, mencoba menenangkanku. “Sudah enggak usah dipikirkan”, ungkap ibuku sambil mengelus pundaku. Belai tangannya memang ajaib, suaranya pun begitu menenangkan, tapi hati terlanjur perih.
“Tapi aku cinta sama dia mah”,
ungkapku mencoba membuang segala kekesalan padanya. “Masih banyak laki-laki
yang mencintai kamu sayang”, ungkap mamaku. Kali ini wajahnya terlihat begitu
serius, tak terlihat bahwa ia hanya berusaha menghibur atau mengurai kepedihan
yang kurasa.
Sementara itu ibuku berjalan ke
arah dapur, aku pun tidak tahu mau apa ibuku. Setelah 1 menit ibuku kembali
lagi dan membawa air putih untukku. “Ini minum air putih dulu, biar lega”,
ungkap ibuku.
Aku pun meminum air tersebut
sambil terus teringat akan masalah yang sedang aku hadapi. Ibuku terus
menenangkanku dan sambil mengelus-elus rambutku.
“Sayang kamu itu cantik, jadi
tidak usah sedih gara-gara laki-laki. kamu bisa dapatkan laki-laki yang lebih
baik lagi kok”, ungkap ibuku.
Sementara aku terus terdiam,
aku memikirkan apa yang apa ibuku katakan padaku. Setelah aku pikirkan ternyata
perkataan ibuku ada benarnya juga. Untuk apa aku bersedih untuk orang yang
tidak mencintaiku, sedangkan masih
banyak yang mau menjadi kekasihku,
ungkapku dalam hati kecil.
Tak lama kemudian perasaanku
menjadi lebih baik akibat nasehat dari ibuku, kini kesedihanku bisa hilang
karena ibuku. “Ibu terimakasih ya, perasaan aku sekarang jauh lebih baik
gara-gara ibu”, ungkapku. “Iya sama-sama, anak ibu yang cantik tidak boleh
bersedih, anak ibu yang cantik harus selalu tersenyum”, ungkap ibuku.
Aku pun mememeluk ibuku, aku
begitu bangga bisa mempunyai ibu seperti beliau, yang selalu ada di saat aku
sedang sedih. Mungkin bisa dikata aku adalah anak yang paling beruntung di
dunia ini, karena aku mempunyai ibu hebat. Dan untuk orang yang menyakitiku,
aku bisa jadi apa yang kau mau, dan aku tidak akan mencintaimu lagi dan akan
segera melupakanmu.
Malam pun datang, aku, ayah,
dan ibu mengobrol di ruangan tamu. Kami mengobrol tentang apa yang ada di
pikiran kami, dari masalah cinta, masalah teman, dan lain-lain.
“Sayang kamu gimana, sudah
enggak sedih lagi”, ungkap ayahku.
“Enggak dong ayah, aku kan
gadis strong”, ungkapku.
“Nangisnya tadi, sekarang
tertawa”, ungkap ibuku.
“Untung ada bunda yang bisa
menenangkanku hehe”, ungkapku.
“Ambil camilan di dapaur dong
Vira”, ungkap ayahku.
“Iya yah”, ungkapku dan
berjalan menuju ke dapur.
Sesampainya aku di dapur, aku
tidak tahu dimana camilan berada. “Camilan dimana ayah.?”, ungkapku sambil
berteriak. “Di atas lemari piring”, ungkap ayahku.
Aku sudah melihatnya, namun
letak lemari itu begitu tinggi dan akhirnya aku pun memakai kursi
untuk menggapainya. Aku pun berhasil
menggapai camilan tersebut, dan kemudian aku membawa camilan tersebut di
ruangan tamu.
“Ini camilannya ayah”,
ungkapku.
“Pasti enak ini”, ungkap ayahku
sambil mencicipi camilan yang aku bawa.
Begitu nikmatnya makan camilan
sambil menonton tayangan televisi, dan seolah kesedihanku telah sirna. Kini
hanya kebahagiaan yang bersemayam di dalam hatiku, karena nama orang yang
menyakitiku sudah tidak ada lagi.
Malam sudah larut, sementara
aku sudah ngantuk.”Ayah, ibu, aku tidur duluan
ya yah”, ungkapku sambil menguap.
“Iya nak”, ungkap ayahku dan
ibuku asyik menonton tanyangan telefisi.
Aku mencuci kaki terlebih
dahulu dan membersihkan gigiku dengan cara menyikatnya dan kemudian aku tidur.
Badanku terasa nyaman sekali waktu aku membaringkannya di kasur. Tak perlu
waktu yang lama semua pikiranku sudah hilang dan aku sudah tidak sadarkan diri.
Kini aku masuk dunia mimpi yang begitu indah dan hanya fana.
Di dalam mimpi tersebut aku
melihat orang yang menyakii aku sedang
di tinggalkan orang yang dia sayangi. Dari situ aku merasa sangat puas, karena
apa yang dia perbuat kepadaku sudah ada balasannya sendiri. Dia merintih-rintih
kepada wanita tersebut, tetapi wanita tersebut nampaknya tidak menerimanya
lagi.
Mimpi ini begitu nyata dan
seolah aku hanyut dalam mimpi tersebut, sementara itu pagipun menjelang dan aku
terbangun dari mimpi yang sangat indah ini. aku segera mengambil air wudhu dan
kemudian sholat. Usai sholat hatiku begitu lega, dan merasa sangat dekat dengan
Tuhan.
Usai sholat aku duduk di ruangan
sholat sambil menyender tembok. Aku memegang kitab suci al-quran dan kemudian
membacanya. Alhamdulillah hati ini sudah sembuh dari sakit, dan sekali lagi ku
katakan untuk orang yang menyakitiku aku bisa menjadi yang kau mau. Kini aku
telah melupakanmu.
Usai membaca al-quran, aku
masuk kamar untuk mengambil handuk dan kemudian mandi. Badan ini begitu segar
karena mengalirnya air di pagi hari di tubuhku. Sementara hatiku sudah sembuh
dari sakit, ini adalah suatu kenikmatan yang Tuhan beri untukku, ucapan syukur
selalu aku curahkan untuk Tuhanku tanpa henti.
Selesai mandi aku keluar dari
kamar mandi dan sungguh segar badan ini mandi di pagi hari. kini saatnya
bergegas memakai seragam dan kemudian berangkat sekolah. Aku memakai seragam
dan kemudian sarapan pagi dengan keluarga. Usai sarapan aku pergi ke sekolah di
antar oleh ayahku menggunakan mobil.
“Bahagia sekali pagi ini anak
ayah”,unkap ayahku. “Iya ini ayah, aku sudah sembuh dari sakit hati yang
menimpaku”, ungkapku. “Bagus kalau begitu, senang ayah dengarnya”, ungkap
ayahku. “Iya dong ayah”.
Jalan demi jalan kami lalui,
ternyata tidak secepat perkiraan kami, karena macet. Kami pun menunggu sebentar
dan kemudian jalan kembali. Perjalanan ke sekolah akhirnya memakan waktu hingga
30 menit, padahal bila tidak mcet tentu 15 menit sudah sampai. Tetapi aku pun
iklas yang penting bisa sampai ke sekolah dan bisa belajar dengan teman-teman.
Aku pun masuk ke kelas. “Ayah
aku masuk ke kelas ya”, ungkapku. “Iya belajar yang benar ya nak”, ungkap
ayahku. “Iya”.
Aku berjalan dengan begitu
girangnya karena kesediahanku sudah hilang. Aku ingin sekali menunjukan ini
kepada orang yang menyakitiku yang ada di kelas. Sesampainya di kelas aku
melihat orang yang menyakitiku memandangiku, tetapi aku pun tidak mempedulikan nya
dan terus tersenyum dengan hati yang lapang.
Aku ingin fokus belajar bukan
untuk memikirkan apa yang telah diperbuat olehnya. Tak lama kemudian guru masuk
ke kelas, seperti yang kau minta, akhirnya bahagia, dan kini aku sudah sangat siap untuk mengikuti mata pelajaran.
“Sudah siap anak-anak”, ungkap
guruku sambil duduk di bangku guru.
“Siap ibu guru”, ungkapku dan
teman-temanku dengan kerasnya.
“Oke, kalau begitu kita
langsung saja mulai pelajaran hari ini, pelajaran hari ini matematika ya”,
ungkap guruku. “Iya ibu guru”, ungkap murid.
Proses belajar mengajar pun
dimulai, sementara aku begitu asyik mengikuti pelajaran yang sudah berjalan
ini. Kini tidak ada kesedihan dan aku sudah bisa menjadi yang kau mau.
---
oOo ---