Contoh Puisi 2 Bait Terbaru, Di Atas Pedang

Merinding kalau mendengar judul puisi 2 bait tersebut. Apakah kalian mau duduk diatas pedang, seperti orang gila bukan? Tapi itulah yang membuat karya yang satu ini cukup menarik dan membuat kita penasaran. Sebenarnya apa maksud penulis dengan judul yang diambil tersebut?

Puisi 2 Bait Terbaru, Di Atas Pedang

Sebuah keadaan atau situasi yang sangat berbahaya, itu yang kami tangkap dari judul puisi tersebut, benarkah? Puisi memang merupakan salah satu sarana untuk mengungkapkan pesan, perasaan atau hal lain yang dipandang perlu.

Begitu pun dengan karya berikut, pasti ada pesan atau cerita yang hendak disampaikan penulis. Kalau dilihat dari awal, penulis telah berhasil menarik minat pembaca dengan meletakkan judul yang fantastis. Judul dibuat begitu menusuk meski sedikit terasa di besar-besarkan. 

Tapi kita tidak bisa serta merta menghakimi karya tersebut sebelum membaca sendiri bagaimana keseluruhan puisi-nya.

Tentu kita mengharap ada sesuatu yang begitu besar dan dahsyat dalam karya tersebut jika kita mencermati judulnya.

Ah, dari pada semakin penasaran saja lebih baik dibaca dulu puisi tersebut. Silahkan dibaca langsung karya berjudul "duduk diatas pedang" tersebut di bawah ini. Lumayan, buat tambahan kumpulan puisi terbaru yang sudah ada sebelumnya.

Duduk Diatas Pedang
Puisi 2 bait oleh Gunarto

Melawan senja terasa habis menuju tak pasti
Berdiri dengan waktu kan tersentuh
Mengagumi setiap insan tapi kita tak sampai 
Waktu tak akan kembali
Selamat sore kawan
Siang ini aku duduk diatas pedang
Tak sepagi itu aku berangkat melawan mu
Beranjak hidup darah segar perjuangan

Mimpi tak selamanya ada indah
Tak senada dengan apa yang dirasa
Sejuk hanya sejenak kalbu mengering
Karena tak sampai
Beranjak hijrah tak sepatah waktu kau sisa
Juga tak selangkah mengagumi mu
Biarkan berharap hatiku
Sesuatu nada tanpa paksa

Sedikit analisis puisi di atas, kalau melihat strukturnya, puisi tersebut merupakan puisi 2 bait yang cukup pendek. Masing-masing bait dalam puisi di atas terdiri dari 8 larik yang saling berhubungan satu sama lain.

Dari sisi bahasa, diksi yang digunakan dalam karya tersebut diambil dari bahasa sehari-hari yang mudah dipahami artinya. Dengan begitu makna secara keseluruhan bisa lebih mudah untuk ditangkap pembaca. 

Karena puisi merupakan satu kesatuan maka baik larik maupun bait saling terhubung dan harus dipandang sebagai satu kesatuan makna. Dengan begitu kita dapat mengetahui lebih jauh mengenai isi dari karya tersebut.

Kami tidak akan membahas masalah isi, makna, dan pesan atau amanat dari karya di atas karena itu bisa anda lakukan sebagai pembaca.

Satu yang pasti, dengan adanya tambahan karya di atas maka koleksi puisi yang bisa kita baca akan semakin lengkap dan beragam.

Dengan begitu semua pembaca akan lebih mudah untuk mencari karya-karya menarik yang sesuai dengan keinginan masing-masing.

Semoga semua pembaca bisa mendapatkan karya yang diinginkan. Itu saja untuk tambahan puisi 2 bait kali ini. Jangan lupa untuk membaca juga beberapa karya lain yang sudah disiapkan dibagian bahwa.

Banyak puisi lain yang juga cukup menarik untuk kita baca sebagai hiburan. Lain waktu berbagai koleksi yang sudah ada juga akan terus ditambah agar lebih banyak dan lebih lengkap. Terima kasih banyak atas waktu yang diberikan, sampai bertemu pada karya selanjutnya. Salam hangat dari kami!

Tag : Analisis, Cinta, Puisi
Back To Top