Masih
mencoba melengkapi lagi puisi tentang aku yang ada kali ini sebuah karya tentang
kehidupan. Tema kehidupan dalam koleksi mungkin masih tergolong sedikit
sehingga banyak rekan yang masih kesulitan menemukan karya-karya yang sesuai
keinginan.
Mudah-mudahan karya berjudul “tentang aku” yang akan kita baca kali
ini bisa menjadi tambahan referensi untuk pembaca semua. Kata
“Aku” memang mengandung makna yang begitu dalam. Dari bagaimana cara
mengucapkan kata tersebut dapat dilihat jelas bagaimana kepribadian atau
karakteristik seseorang.
Misalnya saja, jika diucapkan dengan intonasi yang tegas dengan nada berwibawa maka bisa menunjukkan bahwa orang tersebut percaya diri, atau bahkan bisa juga memiliki konotasi kesombongan, tergantung bagaimana pengucapan kata tersebut dan keadaannya.
Misalnya saja, jika diucapkan dengan intonasi yang tegas dengan nada berwibawa maka bisa menunjukkan bahwa orang tersebut percaya diri, atau bahkan bisa juga memiliki konotasi kesombongan, tergantung bagaimana pengucapan kata tersebut dan keadaannya.
Memang,
puisi yang memiliki judul seperti ini biasanya merupakan sebuah sarana untuk
menunjukkan atau mengenalkan siapa dan bagaimana diri kita (tokoh utama dalam
puisi). Biasanya, puisi seperti ini akan mewakili penulis untuk mengungkapkan
dengan jelas siapa jati diri sebenarnya.
Banyak
dijelaskan mulai dari siapakah aku, bagaimanakah aku dan seterusnya. Sama
seperti karya yang satu ini. Sekarang akan kita baca terlebih dahulu karya
tersebut agar bisa lebih memahami bagaimana makna dan pesan yang ingin
disampaikan penulis. Puisi tersebut ada di bawah ini.
Tentang Aku
Puisi Oleh
Gunarto
Aku
bukanlah sang mentari
Selalu
hadir menghampiri setiap insan
Aku
adalah manusia biasa
Tak
punya nyawa daya upaya
Aku
adalah aku
Fikiran
ku adalah fikiran ku
Aku
adalah khayalan ku sendiri
Tak
terbatas waktu saat kau mengekang
Mimpi
telah dalam dekapan
Tapi
aku adalah aku
Aku
melangkah sesuai jalan ku
Tak
seperti tanpa gerak
Cerita
ku tak pernah ada dalam bayang
Aku
tak mengerti tentang mu
Karena
apa
Karena
aku adalah aku, hidup tanpa mu
Karya
puisi di atas terdiri dari 4 bait, masing-masing bait terdiri dari empat larik
yang cukup singkat. Masing-masing larik dalam satu baris adalah satu kesatuan,
demikian juga dengan antara bait yang satu dengan lainnya. Masing-masing saling
mengikat dan saling berhubungan sehingga membentuk suatu makna yang ingin
disampaikan penulis.
Mari
kita lihat larik pertama karya ini, “aku bukanlah sang mentari”, penulis
mencoba dengan tegas mengatakan siapakah aku dalam hubungannya dengan manusia
lain. Penggunaan gaya bahasa (majas) di atas menunjukkan penekanan bahwa “aku”
– sama dengan yang lain – hanya manusia biasa. Hal itu dipertegas pada larik
ketiga dalam bait pertama yaitu dapat kita lihat dalam larik “aku adalah
manusia biasa”
Bait
kedua selanjutnya menggambarkan bahwa dalam kehidupannya sang “aku” tidak ingin
sama sekali ada orang lain yang turut campur dengan dirinya. “aku adalah aku!”,
ditulis dengan tanda seru benar-benar menegaskan sebuah eksistensi yang harus
dihargai, bahkan saat ada orang lain yang mencoba mengendalikannya.
Ada
yang menarik dalam bait ini yaitu larik yang berbunyi “aku adalah khayalan ku
sendiri”. Larik tersebut menjadi salah satu yang menimbulkan tanda tanya besar,
mengapa penyair membandingkan antara “aku” dengan “khayalan”?
Jika kita lihat lebih dalam, seolah penulis ingin menyampaikan bahwa “aku” adalah seseorang yang benar-benar bebas, merdeka atau mungkin ingin bebas dan merdeka sesuai dengan keinginan sendiri tanpa satu orang pun mengekang.
Jika kita lihat lebih dalam, seolah penulis ingin menyampaikan bahwa “aku” adalah seseorang yang benar-benar bebas, merdeka atau mungkin ingin bebas dan merdeka sesuai dengan keinginan sendiri tanpa satu orang pun mengekang.
Pada
bait ketiga masih dijelaskan lebih jauh mengenai sang tokoh utama. Bait ini
masih mendukung isi dari bait sebelumnya. Baru pada bait terakhir ada tokoh
lain yang masuk yaitu “kamu”. Hal ini dapat terlihat pada larik “aku tak
mengerti tentangmu”. Pada larik terakhir ada sebuah pernyataan tegas yang
disampaikan yaitu “…aku adalah aku, hidup tanpamu”. Bagaimana menurut anda?
Sekarang
giliran anda untuk memberikan sedikit penilaian terhadap Puisi 4 Bait tentang aku di atas. Ya, mudah-mudahan dengan membaca dan memberikan apresiasi terhadap
puisi terbaru di atas kita dapat terhibur, mendapatkan inspirasi dan juga
mendapatkan nasehat berharga.
Cukup
sampai disini puisi dan analisisnya di atas, setelah selesai dengan karya di
atas silahkan lanjut ke beberapa karya lain yang sudah disiapkan khusus untuk
anda.
Karya lain bisa dilihat dibagian bawah tulisan ini. Setidaknya ada lima judul yang mungkin berkenan di hati anda semua. Terima kasih, selamat membaca berbagai karya puisi menarik di situs contohcerita.com
Karya lain bisa dilihat dibagian bawah tulisan ini. Setidaknya ada lima judul yang mungkin berkenan di hati anda semua. Terima kasih, selamat membaca berbagai karya puisi menarik di situs contohcerita.com