Contohcerita.com, Contoh Puisi 2 Bait tentang Kehidupan. Sebuah
karya puisi terbaru akan kami bagikan lagi untuk para penggemar puisi semua.
Kali ini sebuah puisi kehidupan yang sederhana, pendek dan singkat. Disusun dengan diksi
yang mudah dipahami karena menggunakan bahasa sehari-hari.
Karya tersebut menggambarkan sebuah kisah tentang kehidupan yang terjadi di dunia ini. Karya berikut merupakan salah satu contoh puisi 2 bait yang mengambil tema kehidupan. Masing-masing bait dalam puisi ini terdiri dari delapan larik yang tidak terlalu panjang.
Masing-masing larik terdiri dari tiga sampai enam kata yang membentuk sebuah arti yang dalam. Cukup menarik dan memberikan pengalaman yang bagus – menurut kami.
Masing-masing larik terdiri dari tiga sampai enam kata yang membentuk sebuah arti yang dalam. Cukup menarik dan memberikan pengalaman yang bagus – menurut kami.
Sekedar untuk gambaran saja, puisi ini memuat sebuah kisah tentang manusia yang melakukan kejahatan. Seperti terlihat dalam judul "mayat hidup sang penjahat", puisi ini menggambarkan bagaimana hidup seorang penjahat yang membuat orang lain menderita.
Seperti misalnya istilah "hukum karma" atau juga istilah "siapa menanam ia akan memetik buahnya", begitulah kurang lebih. Kebaikan akan dibalas dengan kebaikan dan kejahatan akan dibalas dengan keburukan, begitulah gambaran singkat apa yang disampaikan dalam karya tersebut.
Dalam puisi tentang kehidupan ini kita akan mendapatkan nasehat bahwa melakukan hal buruk pasti akan berdampak buruk pada yang melakukan. Ah, lebih baik anda baca terlebih dahulu puisinya di bawah ini.
Seperti misalnya istilah "hukum karma" atau juga istilah "siapa menanam ia akan memetik buahnya", begitulah kurang lebih. Kebaikan akan dibalas dengan kebaikan dan kejahatan akan dibalas dengan keburukan, begitulah gambaran singkat apa yang disampaikan dalam karya tersebut.
Dalam puisi tentang kehidupan ini kita akan mendapatkan nasehat bahwa melakukan hal buruk pasti akan berdampak buruk pada yang melakukan. Ah, lebih baik anda baca terlebih dahulu puisinya di bawah ini.
Mayat Hidup Sang Penjahat
Oleh Gunarto
Rambutnya orang lain
Putih gemulai ada
Indah ada dalam setiap anaknya
Menghormati dan menghargai
Jalan tongkat keimanan
Tak ku sangka mengapa ia
Matanya buta menepi dan buta
Harapnya adalah harap kita
Pernah ia bercerita tentang
Dimasa indah tanpa tak punya dosa
Kasihan tak ada dalam hatinya
Egois mendera membuat sengsara
Mati kau, tak ada mengertimu
Kenikmatan buat sendiri
Imbalan harapan dari buat mu
Itulah imbalan mu
Bagus juga bukan puisi 2 bait di atas, puisi tema kehidupan tersebut memang memiliki makna yang cukup dalam. Ada nasehat yang tersirat, ada pesan dan bahkan peringatan yang bisa dirasakan ketika membaca karya tersebut.
"Egois mendera membuat sengsara", larik tersebut mengingatkan kita bahwa keegoisan dan kejahatan hanya akan membuahkan kesengsaraan, benar bukan? Karya tersebut juga mengingatkan kita bahwa kejahatan atau perbuatan buruk akan selalu berimbas buruk pada diri kita sendiri.
Hal ini seperti terlihat pada penggalan bait “kenikmatan buat sendiri” yang didukung langsung oleh larik berikutnya yaitu "imbalan harapan dari buatmu". Mudah-mudahan ada hikmah dan nasehat yang dapat kita petik dari karya puisi berjudul “mayat hidup sang penjahat” di atas.
Lelaki Bermandikan Peluh
Oleh Mandes
Malam terkejut melihat sosok hitam di kejauhan
Hendak berangsur pergi, ia menatap tajam mata lelaki itu
Terhenyak, lelaki itu menghardik malam untuk pergi
Tak sempat, mentari pun menunjukkan kejantanan
Sekali lagi mata itu menatap
Kali ini ke arah jalanan yang senyap
Seolah mengais cahaya memudar
Sebuah ranjang di punggung
Sebuah tangkai di tangan kanan
Sebuah topi lusuh menutupi sebagian dahi
Pria itu terus melangkah
Jauh, begitu jauh
Ia mengais asa di bibir bumi
Mencari seberkas senyum yang mungkin terbuang
Mengumpulkan sisa - sisa derita yang mungkin bermakna
Masih sangat pagi ketika keringat mulai menggeliat
Membasahi sepertiga badan
Lelaki hitam itu terus mengais
Seolah ia yakin ada damai yang tanpa sengaja di tinggal pemiliknya
Seolah ada ramuan obat luka hidupnya yang dalam
"Egois mendera membuat sengsara", larik tersebut mengingatkan kita bahwa keegoisan dan kejahatan hanya akan membuahkan kesengsaraan, benar bukan? Karya tersebut juga mengingatkan kita bahwa kejahatan atau perbuatan buruk akan selalu berimbas buruk pada diri kita sendiri.
Hal ini seperti terlihat pada penggalan bait “kenikmatan buat sendiri” yang didukung langsung oleh larik berikutnya yaitu "imbalan harapan dari buatmu". Mudah-mudahan ada hikmah dan nasehat yang dapat kita petik dari karya puisi berjudul “mayat hidup sang penjahat” di atas.
Lelaki Bermandikan Peluh
Oleh Mandes
Malam terkejut melihat sosok hitam di kejauhan
Hendak berangsur pergi, ia menatap tajam mata lelaki itu
Terhenyak, lelaki itu menghardik malam untuk pergi
Tak sempat, mentari pun menunjukkan kejantanan
Sekali lagi mata itu menatap
Kali ini ke arah jalanan yang senyap
Seolah mengais cahaya memudar
Sebuah ranjang di punggung
Sebuah tangkai di tangan kanan
Sebuah topi lusuh menutupi sebagian dahi
Pria itu terus melangkah
Jauh, begitu jauh
Ia mengais asa di bibir bumi
Mencari seberkas senyum yang mungkin terbuang
Mengumpulkan sisa - sisa derita yang mungkin bermakna
Masih sangat pagi ketika keringat mulai menggeliat
Membasahi sepertiga badan
Lelaki hitam itu terus mengais
Seolah ia yakin ada damai yang tanpa sengaja di tinggal pemiliknya
Seolah ada ramuan obat luka hidupnya yang dalam
Semoga saja karya tersebut dapat melengkapi koleksi Contoh Puisi 2 Bait tentang Kehidupan yang Sulit yang sudah ada dan sudah dibagikan sebelumnya. Singkat saja, silahkan lanjut ke beberapa karya baru lainnya yang sudah disiapkan dibagian bawah.