Puisi Nasehat untuk Sahabat, Sadarlah Kawan

Sahabat biasanya akan memberikan nasehat berharga, begitulah yang digambarkan oleh puisi nasehat untuk sahabat di bawah ini. Puisi untuk sahabat ini memiliki makna yang begitu dalam dan memiliki nasehat yang begitu berharga untuk direnungkan oleh setiap sahabat yang ada di dunia ini. 


Puisi Nasehat untuk Sahabat, Sadarlah Kawan

Melihat pesan dan amanat puisi tersebut kami rasa tidak berlebih jika puisi ini dikatakan sebagai salah satu puisi nasehat yang cukup bijaksana. Mulai dari judul puisi ini sudah mengajak kita untuk merenung. “Sadarlah kawan”, judul tersebut mengajak kita untuk sadar dan tidak terjerumus atau tersesat dalam keburukan. 

Secara umum demikian, tapi tentu saja untuk mengetahui apa dan bagaimana puisi ini kita harus membacanya terlebih dahulu. Sekedar mengingatkan saja, puisi ini terdiri dari 4 bait yang cukup pendek atau singkat. 

Puisi ini pada masing-masing bait terdiri dari empat larik, ada larik yang terdiri dari satu kata, dua kata dan ada juga yang cukup panjang hingga lima kata. Baiklah, sebelum lebih jauh berbicara mengenai puisi tersebut lebih baik kita baca saja dulu puisinya.

Sadarlah Kawan
Puisi Oleh Gunarto

Cobalah engkau mengerti hidup
Tafsirmu ya, benar memang
Ya itu, itu pemikiranmu
Perih memang…

Pergi kawan…
Ragamu asin tanpa gula
Badanmu hitam
Bagai kering penuh derita

Sendiri…
Tak berani, mati saja
Hidup tanpa bunga dalam rasa
Mati saja…

Ragamu milik Tuhan…
Kau dicipta dari mimpi ayahmu dulu….
Sengsara bekalnya….
Mimpi tujuanya
Ingatlah kawan…

Karya puisi nasehat di atas mengingatkan kita semua bahwa hidup memiliki sebuah tujuan. Hidup tak hanya sekedar menunggu mati meski banyak perih yang akan dihadapi. “Cobalah engkau mengerti hidup”, penggalan bait pertama di atas menjelaskan kepada kita bahwa hidup memiliki arti.

Hidup dan tujuan adalah satu kesatuan, “ragamu asin tanpa gula”, penggalan bait tersebut seolah menggambarkan bahwa hidup ini tidak akan memiliki arti tanpa ada usaha di dalamnya. Maka dari itu larik tersebut di dahului dengan larik “pergi kawan…”, sebuah larik yang mengisyaratkan sebuah usaha.

Pada bait selanjutnya tersirat pesan bahwa dalam hidup manusia harus berani, apapun keadaannya. Hal ini jelas terlihat dalam larik yang berbunyi “tak berani, mati saja”. Dalam hidup kita juga harus berusaha menggapai kebaikan karena kebaikan adalah jiwa dan tujuan sebuah kehidupan.

Tidak perlu resah dan terlalu mengkhawatirkan badan atau diri kita, karena raga itu adalah milik Tuhan yang nantinya akan kembali kepada-Nya. Dan dalam puisi tersebut pembaca juga diingatkan untuk mengejar mimpi dan tujuan karena hidup memang untuk hal itu. Bahkan, seorang anak akan melanjutkan mimpi dan tujuan dari ayahnya.

Secara keseluruhan, puisi nasehat untuk sahabat yang berjudul “sadarlah kawan” di atas memberikan amanat kepada kita untuk berusaha dan berjuang dalam menggapai impian dan tujuan dalam hidup kita. 

Perlu kita sadar bahwa dalam menggapai tujuan dan impian akan ada banyak halangan dan rintangan yang menghadang, tapi tidak perlu khawatir karena kita adalah milik Tuhan. Tuhan akan menuntun hambanya yang memiliki niat tulus berada di jalannya.

Itulah sedikit yang bisa kami katakan tentang karya puisi terbaru di atas. Mudah-mudahan apa yang kami sampaikan disini dapat menjadi inspirasi dan motivasi untuk terus berjuang menggapai mimpi. Mudah-mudahan karya puisi tersebut bukan hanya bisa menghibur namun dapat memupuk semangat untuk terus maju dan berjuang.

Back To Top