Contoh Puisi dan Analisisnya, Janji Gila - Pembahasan
mengenai puisi dan analisis di situs ini masih sangat sedikit, oleh karena
itu kami akan memberikan satu lagi contoh untuk kategori tersebut. Kali ini
kita akan bergelut dengan sebuah puisi cinta sedih dengan judul “janji gila”.
Mungkin
anda sudah dapat menebak bagaimana isi dari karya puisi dan analisisnya tersebut bukan? Ya,
kalau dari judulnya dapat dikatakan bahwa janji gila adalah sebuah janji yang
sama sekali tak dapat di pegang. Kalau dalam lagu mungkin seperti judul lagu
janji di atas ingkar.
Pada dasarnya janji adalah sebuah itikad baik yang dengan sekuat tenaga akan dipegang teguh, namun nyatanya dalam cinta banyak janji yang digunakan hanya sebagai pemanis kata saja.
Karya
puisi terbaru ini ditulis oleh Gunarto, seorang mahasiswa yang memiliki hobi
menuangkan ide dan gagasan melalui karya sastra.
Puisi ini merupakan salah satu karya terbaru yang beliau bagikan untuk pembaca semua. Penasaran dengan karya tersebut? Mari kita baca saja dulu puisi tersebut di bawah ini.
Puisi ini merupakan salah satu karya terbaru yang beliau bagikan untuk pembaca semua. Penasaran dengan karya tersebut? Mari kita baca saja dulu puisi tersebut di bawah ini.
Janji Gila
Puisi Oleh
Gunarto
Teringat
semua janji yang kau ucap
Manis
tak berduri bagai gambaran kesempurnaan
Hening
penuh rasa cinta seolah setia
Tak
seperti kepedihan hari ini
Melambai
kau ucap semua itu
Penuh
cinta dan kebijaksanaanmu
Tak
ku sangka kelam pun singgah dalam relung hati
Menemani
kebahagiaan lengkap sudah
Sudahlah
tak usah kau menangisi
Hilang
dalam sepi tak seperti kau katakan
Hadir
sepi saat kau datang dalam gelap
Membawa
cahaya dalam keindahan bintang malam
Begitu
cepat berlalu tanpa bekas
Cahaya
pergi hilang tanpa noda cintamu
Bersandar
dari api suci
Sudahlah
Bagaimana,
bagus bukan puisi 4 bait di atas? Ya, satu yang disayangkan, puisi tema cinta
ini menggambarkan sebuah kepedihan dan bukan kebahagiaan.
Namun begitu karya di atas memberikan gambaran lebih jauh mengenai sisi lain kehidupan yang mungkin tak dapat kita hindari.
Namun begitu karya di atas memberikan gambaran lebih jauh mengenai sisi lain kehidupan yang mungkin tak dapat kita hindari.
Tema puisi
Tema
puisi di atas adalah janji yang diingkari atau tidak ditepati. Gambaran
mengenai tema karya tersebut dapat dengan jelas terlihat dari keseluruhan isi
puisi dimana puisi tersebut menggambarkan tentang sebuah janji yang tidak
ditepati.
Dimulai dari larik pertama sendiri, “teringat semua janji yang kau ucap” dan “tak seperti kepedihan hari ini”.
Dimulai dari larik pertama sendiri, “teringat semua janji yang kau ucap” dan “tak seperti kepedihan hari ini”.
Terlihat
jelas ada pertentangan dalam bait pertama tersebut, janji yang ditepati akan
membuahkan kebahagiaan tapi bagaimana mungkin ada kalimat “kepedihan” yang
mengikuti pada larik ketiga? Jelas penyair ingin mengatakan kepada kita bahwa
ada masalah pada janji yang terucap tersebut.
Masalah
dalam sebuah janji biasanya hanya satu yaitu ketika janji tersebut diingkari
dan tidak ditepati.
Pada bait-bait berikutnya akhirnya dapat dilihat dengan jelas bahwa janji tinggal lah janti tanpa makna dan arti yang hanya menimbulkan kesedihan dan kepedihan.
Pada bait-bait berikutnya akhirnya dapat dilihat dengan jelas bahwa janji tinggal lah janti tanpa makna dan arti yang hanya menimbulkan kesedihan dan kepedihan.
Perasaan dalam puisi tersebut
Jelas, perasaan penyair dalam puisi tersebut adalah
sedih dengan adanya janji yang telah diingkari. Tak diungkapkan secara tegas
dalam puisi tersebut tetapi ada beberapa larik yang menguatkan bahwa perasaan
sedih berkecamuk di hati sang tokoh utama.
Tanda perasaan sedih pertama yang bisa dilihat adalah dari penggalan bait berikut “tak seperti kepedihan hari ini”, kepedihan tentu saja akan melahirkan rasa sedih bukan?
Tanda perasaan sedih pertama yang bisa dilihat adalah dari penggalan bait berikut “tak seperti kepedihan hari ini”, kepedihan tentu saja akan melahirkan rasa sedih bukan?
Lanjut
ke penggalan bait berikutnya lebih tegas dapat kita lihat bahwa suasana memang
sedih yaitu dari penggalan bait berikut “sudahlah tak usah kau menangisi”.
Tangis adalah gambaran lain dari sebuah kesedihan yang ada dalam hati.
Nada dalam puisi
Nada dalam karya tersebut adalah murung dan sedih
karena karya tersebut menggambarkan sebuah janji yang tidak dapat ditepati
sehingga mengakibatkan rasa sedih yang menyelimuti dalam hati.
Nada dalam puisi tersebut dapat kita lihat dengan jelas dari beberapa diksi yang dipilih oleh penyair, yaitu antara lain “hening”, “kelam”, dan “sepi”.
Nada dalam puisi tersebut dapat kita lihat dengan jelas dari beberapa diksi yang dipilih oleh penyair, yaitu antara lain “hening”, “kelam”, dan “sepi”.
Amanat puisi
Bagaimana dengan pesan atau amanat yang ada dalam
karya di atas? Amanat yang digambarkan dalam puisi tersebut adalah kita harus
menepati janji yang telah diucapkan. Janji adalah hutang dan harus dibayar
sampai kapanpun.
Kenapa demikian, dapat kita lihat bahwa sebuah janji yang diingkari – meski terlihat kecil – ternyata dapat membuat orang begitu sedih dan bahkan mungkin dapat menghancurkan kehidupan seseorang.
Kenapa demikian, dapat kita lihat bahwa sebuah janji yang diingkari – meski terlihat kecil – ternyata dapat membuat orang begitu sedih dan bahkan mungkin dapat menghancurkan kehidupan seseorang.
Tipografi puisi
Dalam
karya berjudul “janji gila” di atas terdapat 4 bait puisi dengan masing-masing
bait terdiri dari 4 baris atau larik.
Setiap larik dalam karya di atas berhubungan satu sama lain sehingga membentuk sebuah bait. Masing-masing bait tersebut pun berhubungan satu sama lain dalam mengungkapkan makna dan isi dari karya tersebut.
Setiap larik dalam karya di atas berhubungan satu sama lain sehingga membentuk sebuah bait. Masing-masing bait tersebut pun berhubungan satu sama lain dalam mengungkapkan makna dan isi dari karya tersebut.
Diksi puisi
Ada
dua jenis diksi atau pilihan kata yang digunakan dalam karya di atas yaitu kata
–kata yang bermakna sebenarnya (denotasi) dan diksi yang bermakna kiasan (konotasi).
Beberapa contohnya dapat dilihat yang pertama yaitu bermakna denotasi (arti sebenarnya): Janji, kepedihan, kebahagiaan.
Untuk diksi yang bermakna konotasi (kiasan) yaitu : melambai: dapat diartikan dengan anggunnya, cahaya dapat diartikan kebahagiaan.
Beberapa contohnya dapat dilihat yang pertama yaitu bermakna denotasi (arti sebenarnya): Janji, kepedihan, kebahagiaan.
Untuk diksi yang bermakna konotasi (kiasan) yaitu : melambai: dapat diartikan dengan anggunnya, cahaya dapat diartikan kebahagiaan.
Citraan/imajeri
Setidaknya ada dua jenis imajeri yang dapat
diketahui dalam karya tersebut. Imajeri atau daya bayang yang terdapat dalam
karya di atas berbeda antara bait pertama dan kedua serta bait ketiga dan ke
empat.
Bait pertama dan kedua menggunakan citraan perasa
karena seolah-olah pembaca dapat merasakan apa yang penyair rasakan.
Bait ketiga dan keempat menggunakan imajeri penglihatan, dalam bait-bait tersebut larik-lariknya seakan-akan dapat dilihat oleh pembaca.
Bait ketiga dan keempat menggunakan imajeri penglihatan, dalam bait-bait tersebut larik-lariknya seakan-akan dapat dilihat oleh pembaca.
Rima puisi
Rima pada bait pertama adalah “abcd”, bait
kedua, ketiga dan ke empat menggunakan rima “aabc”, “aabc” dan “aabc”.
Jika dilihat lebih jauh susunan rima dalam karya di atas menggambarkan bagaimana isi yang ada di dalamnya. Seperti dapat kita lihat, bait pertama memiliki rima yang berbeda dengan bait lainnya.
Jika dilihat lebih jauh susunan rima dalam karya di atas menggambarkan bagaimana isi yang ada di dalamnya. Seperti dapat kita lihat, bait pertama memiliki rima yang berbeda dengan bait lainnya.
Bait pertama ini digunakan sebagai pernyataan umum
sebuah masalah yang akan diangkat yaitu sebuah janji yang diingkari.
Bait ini dibuat berbeda dengan bait – bait selanjutnya yang merupakan pernyataan pendukung yang menjelaskan lebih jauh mengenai bagaimana janji tersebut diingkari.
Bait ini dibuat berbeda dengan bait – bait selanjutnya yang merupakan pernyataan pendukung yang menjelaskan lebih jauh mengenai bagaimana janji tersebut diingkari.
Demikianlah
tadi sedikit pandangan dan analisis kami untuk karya puisi berjudul “janji
gila” di atas. Semoga saja contoh puisi beserta
analisisnya di atas dapat menjadi bahan belajar bagi kita semua.
Analisa puisi di atas tentu saja tidak harus dijadikan patokan karena analisa di atas hanya seadanya sesuai dengan kemampuan dan keterbatasan pengetahuan kami. Mudah-mudahan pembaca semua dapat melengkapi analisa di atas menjadi lebih baik. Itu saja, salam hangat dari kami.
Analisa puisi di atas tentu saja tidak harus dijadikan patokan karena analisa di atas hanya seadanya sesuai dengan kemampuan dan keterbatasan pengetahuan kami. Mudah-mudahan pembaca semua dapat melengkapi analisa di atas menjadi lebih baik. Itu saja, salam hangat dari kami.