Drama Singkat Kursi Bolong Bagian Akhir

Ada yang mencari drama? Naskah drama 10 orang pemain yang satu ini merupakan lanjutan dari naskah drama teater yang sebelumnya telah diberikan yaitu yang berjudul "kursi bolong". 

Bagi yang kemarin sudah mempelajari bagian pertama dan ingin melanjutkan nya silahkan langsung di bagian kedua ini. Bagian kedua dari naskah drama singkat ini merupakan bagian akhir dari cerita kursi bolong. 



Pada bagian ini kita akan tahu bagaimana akhir dari kisah yang diceritakan dalam teater ini. Semoga bisa menjadi bahan belajar kita semua. Sebelumnya tidak lupa kami mohon maaf karena harus memisah-misah naskah drama tersebut menjadi beberapa bagian. 

Hal ini tentu saja bukan keinginan kami namun karena naskah ini memang tidak terlalu pendek. Mudah-mudahan rekan semua yang memang sedang mencari ide untuk pentas drama bisa menggunakan contoh drama ini sebagai bahan belajar. Sekarang mari kita baca langsung kelanjutan drama tersebut!
Suryawati: "aku adalah abdi Ratu Laut Selatan, tugas ku adalah menjaga gua karang ini, dan mengusir siapapun yang berani menginjak tempat ini, tak lain adalah manusia seperti mu. Salam Lestari!"
Sakelar-sakelur: “ Lestari!”

Adipati  : “ oh….cukup….cukup, aku tak seburuk yang kau pikirkan, aku kesini karena aku ingin menolong ibuku yang sedang sakit keras, yang sekarang berbaring tak berdaya di istana “
Suryawati : “ apa yang ingin kau dapatkan dari gua ini? “

Adipati : “ aku ingin mengambil sebuah benda ajaib yang bisa menyembuhkan ibuku.. ! “
Suryawati :” siapa yang menyuruhmu mencari dan mengambil benda ajaib itu disini “
Adipati :” suara gaib yang di dengar ayahku, maka, apa kau bersedia memberi benda ajaib itu kepadaku?”

Suryawati :” TIDAK !!! itu tidak mungkin ku lakukan . memberikan benda itu kepada manusia seperti mu sangat di larang oleh bangsa kami”
Adipati :” mengapa begitu ? aku jujur akan perkataanku!”
Suryawati :” aku tak akan mempercayaimu …..” (pergi)
Adipati :” hey, mau kemana kau?? Kenapa kau tak mempercayaiku….??? Heyy!!!”
TUTUP TIRAI (lagu)

BABAK 5
(di kamar suryawati, di dalam gua, suryawati sedang berdandan dan berbicara sendiri)

Suryawati :” siapa laki laki itu?  Mengapa sepertinya aku tertarik padanya, pria tampan seperti tambal ban”
(tiba-tiba adipati masuk)

Adipati :” hey kenapa kau disini, perbincangan kita belum selesai”
Suryawati :” hey seharusnya aku yang bertanya, kenapa kau disini, berani-beraninya kau masuk tanpa izin dan memberitahuku!”

Adipati :” Bagaimana mau kasih tau, kamarmu kamarmu saja enggak ada sekring belnya, boro-boro sekring bel, pintu pun tak punya!”

Suryawati :” hey, jangan lancang kau, apa maumu?”
Adipati :” sudah ku katakan. Aku ingin benda ajaib mu, untuk menyembuhkan ibuku.”
Suryawati :” baiklah apa yang akan kau lakukan agar kau dapatkan benda itu?”

Adipati :” apa saja lah, biar cepat.”
Suryawati :” baiklah aku berikan persyaratan untukmu, aku ingin kau tinggal disini bersamaku, baru kau akan dapatkan benda itu untukmu.”

Adipati :”apa….? Itu tidak mungkin, kau dan aku itu tinggal di dunia yang berbeda”
Suryawati :” kau tak usah khawatir, kau bisa hidup abadi bersamaku disini.”
Adipati :” apa tak ada syarat lain?”

Suryawati :” apa aku memberimu pilihan ganda?”
Adipati :” ……..em ……. Aku akan memikirkan nya, lalu kau harus tunjukkan tempat benda ajaib itu kepadaku!”

Suryawati:” baiklah, aku akan menunjuk-nya sekarang juga, mari ikuti aku…”
( suryawati berjalan ke sudut kamar dan menunjukan benda yang ditutupi kain putih)
Adipati :” benda apa itu?”

Suryawati :” ini adalah sebuah kursi yang dapat menyembuhkan permaisuri “
Adipati : “ kalau begitu bolehkah aku membawanya ke istana?”
Suryawati : “ tentu tapi kau harus setuju persyaratan tadi.”
Adipati :” baiklah aku bersedia tinggal disini bersamamu setelah ibuku sembuh nanti, bagaimana?”

Suryawati :” baiklah kalau begitu cepat pulanglah dan segera kembali ke tempat ini!!!”
Adipati :” yaelah, berangkat aja belum!”
(menghampiri kursi)
Adipati :” saklar…….saklur…..apa kau diluar situ?”
Saklar-saklur:” iya adipati “
Adipati :” cepat kemarilah!”
( saklar-saklur masuk tirai dan mendekati adipati )

Saklar :” benda apa itu adipati?”
Saklur :” abstrak bentuknya, kayak yang punya!”
Suryawati :” Hei!”

Saklur :” iya hey! eh,……( kaget ) “
Adipati :” ayo bawa pulang benda ini, ini adalah benda yang kita cari!!!!”
Saklar :” baiklah adipati “
( saklar-saklur membawa kursi pulang )

Suryawati :” kau telah berjanji padaku, dan jangan pernah  kau ingkari dan bohongi aku !!”
Adipati :” siap bosssss……salammu alaikum!!!!”
( pergi pulang ke istana )
TUTUP TIRAI ( DANCE )

BABAK 6
(Saklar, saklur, dan Adipati sampai di istana)

Sultan KB :” anakku, kau sudah kembali?”
Adipati :” sudah ayah, bagaimana dengan ibu? Apa beliau masih hidup?”
Sultan KB :” masih anakku, lalu mana benda yang kau dapatkan?”
Adipati :” ini ayah,”  ( menunjukan kursi yang ditutupi kain putih )
Sultan KB:” haa? Benda pa itu?”

Sakelar:” ini sebuah kursi sultan!!”
Sultan KB:” ah bukan, bukan-bukan..”
Sakelar:” benar tuan, ini benda ajaib yang anda maksud!”
Sultan KB:” bodoh sekali!”
Adipati :” kami tidak boleh ayah, memang ini benda yang dapat menyembuhkan permaisuri!”

sultan KB :” bukan kau yang bodoh anakku, tapi si pengrajin kayu yang membuat kursi tanpa alas untuk duduk ( sambil menunjukkan permukaan kursi yang bolong) lalu bagaimana cara menggunakannya?”

Adipati :” begini ayah, diputar, dijilat, dicelupin!”
Sultan KB:” itu oreo pe’ak!!”
Adipati :” ohhh jadi bukan itu, baiklah aku akan (permaisuri langsung praktek) menjelaskan caranya, pertama, siapkan permaisuri”
Sakelur :” siapkan kursi.” (spontan)

Sakelar :” letakkan permaisuri di atas bolongan kursi “ (spontan)
Adipati :” tutupi permaisuri dan kursi dengan kain putih”
Sakelar:” ikat tangannya”
Sakelur :” ikat kakinya, dan…”

Adipati, sakelar, sakelur :” putar badannya..”
Sultan KB :” lalu buka kainnya”
Permaysuri:” waaaaaa!!”
Adipati :” apa kau sudah sembuh?” (muka datar, sedatar-datarnya)
Permaysuri :” yaaaa….. 100 untukmu”
Sakelar Sakelur :” horeeeeee”
Sulta KB :” oh, benarkah ini??” (langsung memelik permaysuri)

Akhirnya permaysuri sembuh men, alhamdulilla yaa,, setelah itu mereka mengadakan acara, syukuran kali yaaa, tapi ada hiburannyya, macam hajatan gitu.
ini diaaa….

(ditengah pesta)
Sultan KB :” anakku, terimakasih atas keberanianmu ini”
Adipati :” oh tidak ayah, ini sudah kewajibanku”
Permaysuri :” kau memang anak yang berbakti, dan berbudi mulia, aku sangat bangga pada adipati “
Adipati :” tidak ibu,,, itu pujian yang berlebihan untuku…”
Sultan KB :” Setelah ini, saat yang tepat untuk kau ku jodohkan dengan dengan putri Kerajaan Adam Sari anakku,”.

Adipati :” Apa.?” (spontan)
Sultan KB :” Bukan apa anakku, tapi perjodohan “.
Adipati :” tidak ayah, itu tidak mungkin terjadi.”
Sulatan KB :” mengapa kau katakan itu?”
Adipati :” aku tak mau dijodohkan!”

Permaisuri :” oh anakku yang berbakti dan berbudi mulia, tak baik menentang perintah orang tua. “
Adipati :” ini bukan perintah ibu, ini pemaksaaan, pemaksaan, sungguh pemaksaan.”
Sulatan KB :” Tapi ini demi kebaikanmu  anakku, mereka keluarga terpandang, terhormat, da ter-ter lainnya!”

Adipati :” Apa yang baik ayah. Ini namanya pemerkosaaan, pemerkosaan batin dan kontroversi hati, aku tak sudi.”
Sultan KB :” lancang sekali, kau menolak perintahku adipati!
Permaisuri :” sudah, sudah…….sudah…… hentikan perdebatan kalian, “
Adipati :” Tidal ibu,  ini tidak adil!”
Sultan KB :” Apa yang kau sebut tidak adil ?”

Adipati :” Aku berhak menentukan pilihanku sendiri ayah, wanita mana yang akan ku peristri!”
Sultan KB :” Lama-lama aku geram kepadamu adipati!! Prajurit tangkap dia dan kurung di penjara!”

Permaisuri :” Oh, tidak cukup hentikan! kau tidak bisa memenjarakan anakku kanda “
Sulatan KB :” Ini semua kulakukan agar dia sadar akan salahnya permaisuri!”
Adipati :” aku tidak bersalah ayah!”
Sulatn KB :” Diam kau anak lancang!”

Adipati :” Aku tidak akan diam ayah, aku akan pergi dari istana ini aku tak mau cintaku ini kau hakimi”

Sulatn KB :” Pergilah! Kau tak akan bisa hidup diluar sana!”
Permaisuri :” TIDAK……kau tak boleh pergi adipati ( menangis)
Adipati :” Tidak ibu, aku tak lagi merasa Adil disini, aku akan pergi dan membutikkan kepada ayah, aku akan tetap hidup tanpa kemewahan ini, asal aku bahagia ibu.”

Permaisuri :” Tidak anakku, kau tak boleh pergi kemana-mana ibu.”
Adipati :” Aku harus kemana-mana ibu”
Permaisuri :” Tidak,tidak adipati…..tidak…..”
            ( adipati meninggalkan istana )

TUTUP TIRAI ( LAGU )

BABAK 7
(Adiapti kembali ke gua dan bertemu Suryawati)

Adipati :” Suryawati…!”
Surayawati :” Adipati….( seneng ) kau benar-benar menepati janjimu adipati.”

Adipati :” Ya iya lah , kalau bohong kan dosa”
Suraywati :” tul…betul…betul…baiklah adipati mulai sekarang kita akan tinggal bersama disini, bersamaku adipati!!!!”

Adipati :” iya Suryawati, ow….apa aku boleh bertanya kepadamu?”
Suryawati :” aku akan senang hati menjawabnya…”

Adipati :” em….fasilitas apa saja yang ada disini?”
Suryawati :” tenang saja, disini ada televisi, DVD, mesin cuci, kulkas dan angin cepoi….cepoi”

Adipati :” Baiklah, kalau begitu besok kita beli sofa dan kompor gas, agar kita lebih bahagia “
Suryawati :” Iya adipati, kita akan bahagia. Aku mencintaimu…Adipati”
Adipati :” Iya Suryawati aku juga mencintaimu..”

Suryawati :” em…..Adipati, lalu bagaimana dengan ayah dan ibumu di istana? Apakah mereka mengetahui keberadaanmu saat ini?”

Adipati :” Tidak Suryawati,mereka tidak mengetahui bahwa aku datang kemari, aku memutuskan untuk pergi meninggalkan istana dan tak kembali lagi.”

Suryawati :” kenapa kau lakukan itu adipati/ kasihan ibumu, pasti ia sangat sedih!”
Adipati :” Ayahku akan menjodohkanku dengan putri kerajaan adem sari aku menolaknya dan memutuskan meninggalkan istana.”

Suryawati :” oh benarkah? Apa alasanmu menolak perjodohan itu adipati?”
Adipati :” Karena aku telah berjanji padamu, dan aku tak mungkin mengingkarinya

Suryawati :” oh Adipati….” (tersenyum malu-malu dan berpegangan tangan)
(Sultan KB dan Permaisuri datang )
Permaisuri :” Adipati….”
Adipati :” (kaget) “ibu…?”

Sultan KB :” Anakku, ternyata kau pergi kesini adipati, siapa dia? ( menunjuk suryawati)
Adipati :” Benar ayah, ia adalah suryawati, pemilik kuri bolong yang ajaib itu.”

Permaisuri :” oh benarkah? Aku sangat berterima kasih padamu Suryawati.”
Adipati : “ aku telah berjanji untuk hidup bersamanya setelah ibu sembuh dari sakitnya. Jadi aku mohon restui kami Ayah, Ibu…”

Sultan KB :” Jika itu benar, kami akan merestui hubungan kalian.”
Permaisuri :” iya anakku, dia telah berjasa bagi ibu.”
Suryawati :” oh ibu…. Benarkah itu?”
Adipati :” terima kasih banyak ayah, ibu,,,”
                                                           
THE END

Back To Top