Cerpen tentang Ibu, Bergenang Air Mata

Jumpa lagi. Yang baru dari cerita pendek. Yang berikut ini adalah sebuah contoh cerpen singkat tentang ibu. Mau? Ceritanya menggambarkan keagungan perasaan dan kasih sayang yang diberikan oleh seorang ibu. Pasti tahu dong!

Cerpen Ibu

Anda yang membutuhkan cerpen tentang ibu baik untuk hiburan atau untuk bahan belajar bisa membaca cerpen berjudul "bergenang air mata" yang akan segera diberikan.

Ada hikmat dan ada pembelajaran yang disampaikan oleh cerpen ini. Pasti ada pelajaran yang bisa dipetik. Kita bisa meneladani pesan-pesan moral yang diberikan. Penasaran pesan apa saja yang disampaikan ya.

Adanya cerpen singkat tentang ibu ini khusus untuk rekan-rekan yang membutuhkan. Selain cerita pendek dengan tema ini rekan semua juga bisa mencari cerita dengan tema lain yang bercerita tentang keluarga. Tema-tema cerpen keluarga tersebut antara lain:

1. Cerpen tentang ayah
2. Cerpen tentang anak
3. Cerpen kakek dan nenek
4. Cerpen adik dan kakak
5. Cerpen tentang saudara

Berbagai koleksi di atas tentunya bisa anda temukan satu-persatu di situs cerpen singkat terbaru ini, anda bisa membaca atau menyalin cerpen tersebut untuk bahan belajar. Sekarang, silahkan baca terlebih dahulu satu cerpen berikut!

Bergenang Air Mata
Cerpen tentang Ibu

Jika selama ini ia tak pernah menuruti nasehat bukan berarti ia tak mengakui kebenaran yang disarankan oleh ibunya itu.

Kalau selama ini ia terus saja membangkang jika disuruh itu bukan berarti ia bisa berdiri sendiri tanpa sang ibu.

Bahkan, andai suatu saat nanti ia tetap saja menolak pelukan hangat ibunya itu juga bukan berarti ibu bukan seseorang yang berharga dalam hidupnya.

Meski terlihat begitu angkuh nya ia selama ini, namun ia tak pernah benar-benar bisa lepas dari bantuan yang terus saja diberikan oleh ibu.

Walau terlihat kuat, atau memang sebenarnya dia kuat tapi nyatanya tak ada tempat yang lebih aman selain berada di pangkuan ibunya.

Tapi belum terlambat, suatu kali terjatuh dan terjerembab dalam semu-nya cinta ia pun menyadari bahwa ibu memberikan cinta tulus tanpa pernah sekalipun ia minta.

Apa yang ia butuhkan selalu ibu berikan, bahkan ibu lebih sering menyeka air matanya dari pada mengusap air mata sendiri meski jelas ibu merasakan perih yang lebih dalam.

"Ibu bergenang air mataku, terbayang wajahmu yang redup sayu. Tulus kasih yang engkau hamparkan, bagai laut yang tak bertepi."
Biarpun kepahitan telah engkau rasakan
Tak pula kau merasa jemu
Mengasuh dan mendidik kami semua anakmu
Dari kecil hingga dewasa
 Hidupmu kau korbankan
Biarpun dirimu yang telah terkorban
Tak dapat ku balas akan semua ini
Semoga Tuhan memberkati kehidupan mu ibu
"Aku tak butuh bantuan!", pernah suatu kali ia berteriak begitu lantang di hadapan sang ibu. Begitu kalut dan terpukul ia mendapati kekalahan itu sehingga ia begitu emosi dan tak sadar akan apa yang ia ucapkan.

Saat itu benar-benar berat baginya, ia dikhianati kekasih karena bisnis yang mendekati hancur. Pukulan itu benar-benar telak menghantam kehidupannya yang baru saja mau beranjak membaik. Tak ada lagi cerita suka, semua mendadak sirna.

"Semoga engkau tabah nak, semoga semua yang terjadi akan memberimu rasa manis yang lebih kekal..."

Tak sengaja suatu malam ia mendengar lirih doa ibunya. Sungguh, ibu benar-benar memberikan segala yang tak mampu orang lain berikan.

Di tengah badai ibulah yang akan memeluk erat, mengurai semua duka lara. Tak hanya itu, perhiasan peninggalan ayah rela ibu jual untuk memberikan bantuan modal bagi anaknya yang sangat terpuruk.

Saat itulah ia benar-benar tersadar bahwa ibu adalah orang yang sangat berarti dalam hidupnya. 

"Ibu kau ampunilah dosaku, andainya pernah mengiris hatimu. Restumu yang amatlah aku harapkan karena disitu letak surga ku"

Sekarang ia benar-benar menyadari, meski bergenang air mata ibu tetap kan menjadi ibu yang rela memberikan segalanya untuk anaknya tercinta.

"Aku tak akan menghianatimu lagi ibu, tak kan kubuat setetes air mata pun jatuh dari bening matamu", di ujung senja ini janji itu tulus terucap. Dihadapan sang ibu dia bersimpuh, memohon ampun atas khilaf yang pernah dilakukan.

Tabahnya melayani kenakalan anakmu, mengajariku arti kesabaran
Kau bagai pelita di kala aku kegelapan
Menyuluh jalan kehidupan
Kasihanilah Tuhan ibu yang telah melahirkan diriku
Bagaikan kasih ibu sewaktu kecilku
Moga bahagia ibu di dunia dan di akhirat sana...
Kasih sayangmu sungguh bernilai
Itulah harta yang engkau berikan. Ibu... dengarlah rintih hatiku untukmu ibu

Kini ia pun tidur dengan lelap, berjalan dengan tenang. Jika dulu ia begitu kuat tanpa ibu, kini ia sangatlah kuat dengan restu dan doa ibunya.

Keyakinan dan kepercayaan tumbuh begitu dalam, bak seribu gadis tak akan mampu membuatnya bersedih. Jika pun ia akan mengalami gagal yang lebih dalam mungkin ia hanya akan tersenyum saja.

Sungguh, kesabaran dan kasih sayang ibu benar-benar telah membuatnya berubah. Ia tak lagi pernah merasa takut menjalani hidup, semua dijalani dengan positif dan tak pernah mengeluh.

Saat kehilangan, ia sadar bahwa sebenarnya itu untuk berbagi, saat sukses ia pun tahu bahwa keberhasilan itu pun milik sebagian orang. Tak kan lagi bergenang air mata ibunya, kini ia bahagia.

oOo

Jika Cerpen Ibu Bergenang Air Mata tersebut telah selesai kita baca maka kita bisa membaca cerita singkat lain yang ada di bagian bawah. Banyak yang lain, tinggal dipilih saja sesuai judul yang diinginkan.

Diharapkan cerpen berjudul "bergenang air mata" ini bisa menjadi hiburan sekaligus sarana belajar bagi kita semua. Ingatlah, ibu adalah sosok agung yang akan selalu memberikan ketulusan cinta, sayangilah mereka.

Tag : Cerpen, Ibu, Keluarga
Back To Top