Contoh Cerita dalam 1 Paragraf

Contoh cerita dalam 1 paragraf yang akan kita bagikan kali ini adalah permintaan dari salah seorang pengunjung beberapa hari yang lalu. Katanya, rekan kita tersebut sedang belajar untuk menulis yaitu membuat cerita sederhana.


Karena baru belajar maka ia masih ragu dengan kemampuannya dan ingin melihat-lihat dulu cara membuat karangan cerita sederhana. Untuk itulah ia ingin mempelajari beberapa contoh terlebih dahulu sebelum mulai menulis. 

Sebenarnya, menulis bisa diawali dengan cara yang sangat mudah yaitu menulis apa yang kita pikirkan. Tidak perlu banyak menimbang, tulis saja dulu yang terlintas dalam benak kita. 

Lakukan sampai selesai dan jangan membaca atau mengoreksi hasil tulisan kita sebelum itu selesai. 

Biasanya, yang menghalangi orang untuk menulis adalah rasa tidak percaya diri. Kebanyakan setiap kata dan kalimat yang baru ditulis akan langsung dibaca lagi dan dikoreksi apakah bagus atau tidak. 

Pada akhirnya, kita akan berusaha merubah, merubah dan terus merubahnya sampai akhirnya kita tidak bisa menyelesaikan tulisan kita tersebut. 

Makanya, pengalaman kami pribadi, lebih baik diselesaikan dulu. Gampang nanti kalau mau dikoreksi. Nah, dari pada rekan semua terus ragu, lebih baik kita baca-baca dulu beberapa contoh yang akan diberikan berikut. 

Seperti Sahabatku
Cerita dalam 1 Paragraf 

Hari Minggu kemarin, adalah hari yang menggelikan bagiku. Bagaimana tidak, aku mengalami kejadian memalukan tetapi sekaligus menyenangkan. Salah orang, aku sok akrab dengan orang yang sebenarnya belum aku kenal sama sekali. Sekitar jam sepuluh pagi, aku santai nongkrong di mall. Sendiri, aku sibuk bermain smartphone sambil sesekali mengamati pengunjung. Kali-kali saja ada orang yang aku kenal. Tak lama kemudian, melintas pria tinggi kurus berambut keriting dihadapanku. “Woi… sombong amat kau ini…” tanpa pikir panjang aku langsung menghujani orang itu dengan berbagai kalimat keakraban. Bengong dan kebingungan, pria itu hanya terdiam sambil menatapku. Aku langsung menarik tangannya. Duduk dan saling pandang, “kamu salah orang”.

---oOo---

Bagaimana, satu paragraf tapi agak panjang juga ya? Tidak begitu bagus, ya namanya juga hanya sekedar contoh. 

Bisa kita lihat bahwa teks di atas mengambil kisah kejadian yang sangat sederhana. Barangkali anda pun pernah mengalami kejadian semacam itu bukan? Tidak terlalu sulit kan untuk menceritakannya. 

Ya begitu, saat menulis kita tidak perlu banyak berpikir, apalagi memikirkan kata atau kalimat yang akan ditulis. Santai saja, yang ada di pikiran langsung ditulis saja. Biar mengalir apa adanya. 

Ah, satu contoh tentu sangat kurang ya. Kita tinggalkan dulu teks pertama di atas. Sekarang kita lanjutkan ke contoh berikutnya. Contoh kedua ini juga tidak jauh berbeda. Hanya saja isinya mungkin tidak sama. Yuk kita nikmati. 

Terjabak Kubangan
Contoh Cerita 1 Paragraf 

Namanya juga anak muda, enggak seru kalau naik motor enggak ugal-ugalan dan ngebut. Itu juga yang aku rasakan. Tak menghiraukan lagi nasehat orang tua. Ku pacu kuda besi melampaui batas kemampuan. Awalnya menyenangkan. Adrenalin terpacu. Rasanya begitu gagah. Meter demi meter kulalui mulus. Tikungan demi tikungan ku taklukan dengan mudah. Aku semakin percaya diri. “Ah… ini dia, trek agak panjang. Saatnya uji nyali…!” Jalan lurus yang mulus, ku tarik gas lebih dalam, “wer…” Knalpot berdesing, mata mulai meleleh. Maklum, aku tidak pakai helm. Satu dua cewek menatapku penasaran. Senyum tipis tersungging, aku semakin menggila bak pembalap dunia. Belum puas aku memacu motorku, tiba-tiba jalan berubah bergelombang. “Ah… lewat, aku menguasainya”, akhirnya kejutan pun datang. Beberapa meter di depan terlihat jalan berair. Aku ragu, jangan-jangan lubang. “Sepertinya bukan…” aku libas jalan berair itu, “brak…”, sialan. Ternyata benar, sebuah lubang cukup dalam digenangi air. Aku pun tersungkur, masuk kubangan pinggir jalan. 

---oOo---

Yang kedua seru juga kan? Kalau anak cowok pasti paling suka naik motor ngebut. Tapi hati-hati ya, jangan sampai kejadian seperti yang diceritakan di atas. Kan bahaya. 

Selain bisa untuk belajar menulis, cerita kedua juga ada pesan moral yang bisa diangkat. Kejadiannya juga tak kalah menarik. Bagaimana menurut rekan semua, bagus tidak ceritanya? 

Bagus atau jelek tidak masalah. Yang penting kita punya tambahan bahan bacaan. Kalau ada yang masih ingin membaca cerita lainnya silahkan. Masih banyak kok. 

Lain waktu akan kita tambah lagi sampai puas. Jangan lupa terus setia dengan situs ini ya. Itu saja cerita satu paragraph kali ini. Salam hangat dari kami.

Back To Top